Flashback#
Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun yang terlihat tidak berdaya dan membawanya keluar kamar mandi. Chanyeol membaringkan gadis itu yang mulai memejamkan matanya.
"Aku tidak akan melakukan lebih dari itu." Chanyeol menarik selimut untuk menutup tubuh Baekhyun.
"Katakan padaku jika kau menginginkan lebih dari itu." Chanyeol berbisik, dan mengecup kening gadis itu setelahnya.
Saat pria ini sibuk memberi kenyamanan pada Baekhyun, ponselnya bergetar yang membuatnya teralihkan oleh benda persegi itu.
Tidak mau membangunkan gadis yang sudah tertidur itu, Chanyeol menjauhkan dirinya untuk mengangkat seseorang yang meneleponnya. Song Mino, salah temannya yang bekerja sama dengannya selama beberapa tahun ini.
Chanyeol memang menggunakan ponsel ilegal, namun ia mengabari beberapa teman dan anak buahnya yang masih berpihak padanya untuk membantunya.
"Ada apa?" Tanya Chanyeol mengecilkan suaranya agar tidak membuat Baekhyun terbangun.
"..."
"Dimana?"
"..."
"Tunggu aku kesana sekarang juga."
Chanyeol memutuskan panggilan telepon itu, kemudian segera mengenakan coat juga topi hitam untuk pergi ke suatu tempat setelah melakukan perjanjian pada Mino.
Sebelum benar-benar pergi, sekilas ia melirik ke arah gadis mungil itu yang tidur dengan nyenyak di balik selimut tebal tersebut. Jam menunjukan pukul 01.20 dini hari, dengan segera ia pergi menunju tempat perjanjian.
Park Chanyeol membawa mobil milik Baekhyun yang selalu ia andalkan untuk alat transportasi pribadinya. Ia melajukan mobil dengan cukup cepat karena suasana yang sangat sepi.
Pria ini melintasi jalan kota untuk menuju tempat yang cukup jauh dari perkotaan. Bahkan mobil menelusuri kebun luas yang terpencil dari penduduk sekitar.
Tiba di tempat, Chanyeol melihat mobil milik Mino terparkir di depan sebuah rumah kayu itu. Pria ini segera turun dari mobilnya lalu melangkah mendekati rumah tersebut.
"Ah ku pikir kau sudah mati di tangan mereka." Sindir Mino dengan kekehannya.
"Cih, lebih baik aku bunuh diri dari pada harus mati di tangan bajingan itu."
Mino mengeluarkan dua botol Wine saat mereka terlihat bersantai bersama.
"Minum membuat kita santai bukan?"
Chanyeol menerima minuman tersebut lalu meneguknya dengan nikmat. Bahkan ia baru meminum ini lagi setelah dirinya terpenjara di apartemen Baekhyun.
"Jadi, kau sudah mendapatkan dokumen itu dari mereka?" Tanya Mino mengambil topik pembicaraan.
"Sudah."
"Lalu bagaimana?"
"Seharusnya sudah, tapi hilang."
"Mwo? Bagaimana bisa? Bukankah itu bukti-bukti yang mencantumkan namamu?"
"Malam itu aku kecelakaan. Sepertinya dokumen itu tertinggal di dalam mobil."
"Woah kau dalam bahaya, Theo. Bisa saja polisi sudah menemukan dokumen itu."
"Kau harus membantuku menemukan dokumen itu."
"Dimana sekarang kau tinggal? Lihatlah penampilanmu yang berbeda ini." Entah pujian atau sindiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity
FanfictionWarning 21+ Jika harus memilih, Baekhyun akan memilih hidup tenang dengan kegagalannya menjadi seorang reporter yang mempunyai rekam jejak kegagalan. Setidaknya ia bisa mencari pekerjaan baru yang mungkin akan membuatnya lebih sukses. Tapi ia terlan...