Identity 9

3.6K 525 134
                                    

Chanyeol melihat kembali video salinan CCTV yang berhasil diretas oleh Sehun pagi tadi. Mereka menyalinnya dan Sehun mengirimkan rekaman itu ke ponsel milik Chanyeol. Ia mengulangnya dan melihat rekaman CCTV dari berbagai sudut yang memungkinkan ia melihat siapa yang mengambil dokumen miliknya.

Tapi ia tidak melihatnya, Sehun hanya meretas CCTV yang terinstal di jalanan sekitar. Ia mematikan kembali ponsel miliknya dan meletakkannya di atas meja ruang tengah. Ia menyandarkan kepalanya dan melihat langit-langit. Chanyeol berpikir, bagaimana jika ia tertangkap? sedangkan banyak sekali bukti yang mengarah padanya. Ia masih bisa bernafas lega karena penyelidikan tentangnya tidak sepenuhnya dipublikasikan. Tentang identitas, dan fotonya, itu hanyalah pihak berwajib yang memilikinya. Mereka belum merilis semuanya secara resmi ke publik.

Tentang Baekhyun? Apakah ia harus berhati-hati pada gadis itu. Satu minggu ia tinggal bersama gadis itu, ia mengamati dan memperhatikan keseharian gadis itu. Ia awalnya begitu waspada pada Baekhyun, tapi nyatanya gadis itu tidak memiliki kecurigaan sama sekali padanya.

Apa dia selalu seperti itu? Pikirnya. Jika iya, gadis itu patut dikasihani, karena ia sangat mudah percaya pada orang asing.

'Blam!'

Chanyeol terkejut saat mendengar pintu terbanting dengan keras. Suara itu terdengar dari dalam kamar Baekhyun. Pintu kamar memang tertutup sejak Baekhyun masuk ke kamarnya beberapa jam lalu. Gadis itu ingin tidur lebih cepat karena lelah, juga kakinya yang masih terasa sakit.

Chanyeol bangkit dan masuk ke kamar Baekhyun yang tidak terkunci. Ia mencari Baekhyun yang tidak ada di tempat tidurnya. Ia hanya menemukan pakaian basah yang tergeletak di atas kasur.

"Kau baik-baik saja?" Chanyeol mengetuk pintu kamar mandi yang tertutup.

"Aku baik-baik saja." Baekhyun berteriak dari dalam.

Setelahnya, suasana kembali hening. Chanyeol yakin terjadi sesuatu pada gadis itu, entah ia terjatuh atau terpeleset, karena ia mendapati pakaian dan lantai yang basah juga sedikit lengket. Baekhyun sepertinya menumpahkan setengah dari segelas susu yang seharusnya ia minum sebelum tidur.

Chanyeol masih berdiri dan menunggu gadis itu yang tidak kunjung keluar dari kamar mandi. Jantungnya berdetak kencang saat mendengar gemericik air dari dalam.

"Kau yakin baik-baik saja?" Chanyeol kembali mengetuk pintu kamar mandi.

Chanyeol menanyakan itu sekali lagi. Tapi nyatanya ia yang tidak baik-baik saja. Pikirannya mulai mengingat bagaimana lembutnya bibir Baekhyun, perut datar gadis itu yang ia lihat sekilas, juga leher jenjang yang kemarin malam hampir ia beri tanda.

"Ambilkan aku jubah mandi di dekat pintu, aku lupa membawanya" Baekhyun kembali berteriak.

Di dalam kamar mandi, ia hanya diam. Bagaimana ia bisa ceroboh dan masuk kamar mandi begitu saja tanpa membawa handuk. Bahkan ia menanggalkan pakaiannya sesaat setelah tersiram air susu yang ia minum.

Ia lupa jika ada seorang pria yang ia bawa untuk tinggal di apartemen miliknya. Dan pada akhirnya, ia meminta tolong pada pria itu untuk mengambilkan jubah mandi sambil berdoa agar pria itu tidak berbuat macam-macam padanya.

Tapi seketika, ia mengingat betapa kekarnya tubuh Chanyeol, juga otot perutnya yang tercetak sempurna. Jantungnya berdetak kencang saat ini. Ia memejamkan matanya dan membuka pintu kamar mandi seraya menggapai. Tangannya terulur dan meminta sesuatu yang ia minta.

Baekhyun mengintip keluar saat benda yang ia minta tidak kunjung diberikan. Tapi ia berteriak saat pria itu menerobos masuk, dan mengunci pintunya dari dalam.

IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang