Baekhyun menatap tajam pada Chanyeol. Ia merasa jika sikap Chanyeol sudah keterlaluan. Mengajaknya tidur bersama? Apa ia sudah gila? Bahkan belum genap satu minggu mereka bertemu.
"Apa yang kau lihat?" Baekhyun terlihat gugup saat Chanyeol terus memandanginya.
"Tck!" Chanyeol mendekat dan membuat Baekhyun mundur "...aku hanya memintamu tidur denganku"
"Eomma!" Baekhyun berteriak saat Chanyeol kembali mengangkat tubuhnya, membawanya dan membantingnya ke atas tempat tidur.
Chanyeol merangkak naik ke atas tubuh Baekhyun dan mengungkungnya, Baekhyun panik dan memejamkan matanya erat, ia takut dengan apa yang akan Chanyeol lakukan padanya.
"Tidurlah, selamat malam" Chanyeol melepaskan kungkungannya dan berbaring di samping Baekhyun.
Baekhyun masih mematung di tempatnya, ia membuka matanya dan melihat Chanyeol memejamkan matanya walaupun ia tidak yakin jika pria itu sudah terlelap. Baekhyun bergegas untuk turun dari tempat tidur, tapi ia terhenti saat Chanyeol kembali menariknya untuk mendekat.
"Aku memintamu tidur bersamaku" Chanyeol memeluk punggung Baekhyun "...seperti ini" Chanyeol mengeratkan pelukannya.
Baekhyun tidak mengatakan apa-apa, ia juga tidak bergeming. Baekhyun melemaskan punggungnya dan mulai memejamkan matanya dan tertidur. Ia memang asing dengan posisi tidur seperti itu, tapi ia merasa nyaman saat Chanyeol memeluk punggungnya.
Chanyeol melepaskan pelukannya perlahan, pria itu tidak ingin membangunkan Baekhyun. Ini lewat tengah malam, dan Chanyeol yakin jika gadis itu sudah sangat lelap.
Ia memakai jaket hitamnya dan keluar secara diam-diam, Chanyeol mengambil ponsel milik Baekhyun yang gadis itu simpan di atas meja yang ada di kamarnya.
Chanyeol mengendarai mobil yang ia sewa atas nama Baekhyun menuju suatu tempat di pinggiran kota. Bukan tempat yang siang ini ia datangi, tapi sebuah danau yang biasa digunakan untuk memancing saat malam hari.
Di tempat itu terparkir sebuah mobil dengan seorang pria yang berdiri di sampingnya.
"Tuan Choi sudah menunggu"
Pria yang berdiri di samping mobil itu menunjuk pada seseorang yang duduk tenang di atas kursi lipat di tepi danau. Pria yang mengenakan jaket berwarna merah itu terlihat mengantuk, dan dua buah alat pancing yang ia simpan di bawah kakinya.
"Hobi mu memang seperti orang tua" pria yang tampak mengantuk itu terbangun seketika saat Chanyeol mengatakan itu.
"Kau masih hidup?" Pria ber lesung pipi itu membelalak melihat Chanyeol yang terlihat sedikit berbeda.
Chanyeol hanya tertawa saat pria itu mengatakanya. Pria dengan nama belakang Choi itu suka berbicara konyol.
"Aku masih berusaha untuk mengirimmu ke luar Korea tanpa dokumen itu, tapi aku harus tetap berhati-hati" pria itu menarik alat pancing yang umpannya sama sekali tidak diminati ikan "...mereka yang menjatuhkanmu memang tidak mengenalku, tapi seluruh Korea tahu siapa aku. Anak buahku masih mencari dokumen itu, jangan khawatir"
"Aku tahu" Chanyeol melihat air danau yang memendarkan cahaya lampu penerangan di sekitar danau.
"Ah!" Pria berjaket merah itu mengambil sesuatu yang ada si sampingnya "...untukmu" ia memberikan sebuah kantung kertas berukuran sedang pada Chanyeol.
"Hyung" Chanyeol terkejut saat melihat isi kantung itu.
Pria itu memberikan kantung berisi tumpukan uang dengan pecahan terbesar yang jumlahnya tidak sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Identity
FanfictionWarning 21+ Jika harus memilih, Baekhyun akan memilih hidup tenang dengan kegagalannya menjadi seorang reporter yang mempunyai rekam jejak kegagalan. Setidaknya ia bisa mencari pekerjaan baru yang mungkin akan membuatnya lebih sukses. Tapi ia terlan...