Chapter 14

13.8K 905 60
                                    

Jeongguk melepas tautan bibir mereka. Menciptakan seutas benang saliva yang menjuntai indah bak jembatan gantung. Ia baru menyadari kalau Jaehyun dan Mingyu telah keluar dari ruangan ini. Didekapnya kitten yang terengah meraup oksigen sebanyak mungkin.

Kening Taehyung bersandar di dada bidang Jeongguk, namun atensinya menangkap hal yang menarik.

"Master."

"Ya, kitten."

"Master, kitten masih belum puas. Dokter gila itu belum mati."

Jeongguk beralih menatap jari Johan yang memang sedikit bergerak. Tembakan Taehyung banyak yang meleset dan hanya memberi luka goresan, hanya punggung, paha, dan lengan yang benar-benar tertembak, namun itu sudah cukup memberi banyak luka sehingga mengalirkan banyak darah. Johan cukup beruntung bisa selamat dari luka tembakan itu, atau malah sebaliknya.

Jeongguk tersenyum, "Begitukah? Kitten bisa melakukan apa yang kitten mau." Ucapnya dan mengecup singkat ujung hidung Taehyung.

Maka selanjutnya Taehyung meraih satu set alat bedah berbahan emas yang terpajang di atas meja dan mendekat ke tubuh lemah Johan yang masih bernafas tak beraturan. Ia membalik tubuh pria gila yang belakangan menyiksanya dan duduk di atas dada pria itu. Ditariknya paksa kain yang menyumpal mulut.

"Seribu dikurang tujuh berapa?" Ucapnya dingin dengan tatapan tidak kalah dingin pul

Johan berbisik lemah, "T..tae. Dia---"

PLAKK!!

"Jawab!!" Taehyung menampar keras dan menusukkan ujung pisau bedah ke bahu Johan.

Menyebabkan Johan meraung keras, "AARRGGH!!! Sss.. sem-- bilan.. aa. ra-- tus..sss.. a..hh. sem-- bilan pul-- luh akh. ti--ga. ss..akh."

Jawabnya dengan suara yang sangat pelan seperti sebuah bisikan.

"Kau dokter gila tidak penting."

Taehyung membuka paksa kelopak mata Johan dan mengarahkan pisau bedah untuk mencongkel bola mata itu tanpa rasa kasihan.

"Aa..hh." Johan sudah kehilangan banyak darah, tenaganya tak cukup kuat untuk berteriak.

Cuih!

"Darahmu pun terasa amis dan menjijikan." Taehyung mengusap sedikit darah di bibir dan beralih menguliti wajah Johan dan membuang kulit wajah itu asal.

"A.. eng. a."

"Mati." Taehyung beralih menusuk dada Johan tanpa henti.

"Mati!"

"Mati!"

"Mati!"

"Mati!"

"Mati." Tubuh di bawahnya sudah tak bergerak lagi, tapi dia terus menusuk.

"Mati!"

"Mati!"

"Mati!!"

"Mati!!!"

Taehyung tertawa tanpa suara di tengah deru nafasnya yang memburu tidak beraturan. Diusapnya wajah sendiri yang penuh darah dan lanjut membelah dada diikuti dengan merobek paksa hingga tulang rusuk Johan dapat terlihat dengan jelas. Ia kembali menusuk, mengoyak, dan mencingcang setiap inci bagian tubuh Johan dengan tertawa puas.

Di tempatnya berdiri, Jeongguk tersenyum bangga kemudian menjilat ujung bibirnya. Ah.. Dia sangat menikmati pertunjukan ini. Ia menyukai seringai yang terukir di wajah Taehyung. Dan mata itu, dirinya sungguh menyukainya.

Sexy.

Sementara itu, Taehyung yang baru saja tersadar akan aksi gilanya langsung membuang pisau bedah di kedua tangan dan berdiri. Ia takut, takut jika master akan membenci, menjauhi, dan meninggalkannya karena jiwa psycho ini. Namun dugaan itu salah, dia merasakan lengan sang master yang melingkar di pinggangnya.

TRAPPED ╬ KOOKV [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang