Di sini Aline sekarang, berdiri di hadapan kepala sekolah Hogwart yang sedang memijit pangkal hidung nya, kelihatan nya ia sedikit setress setelah apa yang terjadi.
"Aku sudah mengatur ingatan semua murid. Bertingkahlah seolah kalian telah menonton pertandingan dan mister Woods mengalami kecelakaan. Soal pernyataan cinta nya pada mu, " Albus menarik nafas, "Aku tak punya hak untuk menghapus nya. Jadi aku menempatkan posisi kalian saat sebelum pertandingan di mulai."
Aline mengulum bibir nya canggung, "Alright, Professor."
"Aline," panggil Albus. "Apa yang terjadi dengan mu dan Severus?"
"W-well. . .," Aline menarik nafas, "Dia menarikku ke ruangan nya lalu menghancurkan semua barang yang ada. Sepertinya hubungan kami sedikit memburuk."
"Sangat buruk, Aline." timpal Albus lalu bersandar di kursi kekuasaan nya. "Jika ku dengar hal buruk terjadi pada nya. Maka aku akan menyalahkan mu."
Aline mengerutkan kening nya, "Excusme, Professor? Aku keberatan."
"Kau tahu dia mencintai mu, Aline. Maka tidak sepantasnya kau mencium Mister Woods!"
"Dia adalah cinta pertama ku, Professor. Sama seperti gadis kebanyakan, aku akan sangat senang jika dia membalas perasaan ku."
"Tapi kau sudah punya suami—"
"Karena kau yang menikahkan ku!"
Terdiam. Albus Dumbledore terdiam mendengar perkataan final gadis itu. Kepala sekolah itu menarik nafas lalu menatap Aline yang menatap nya lantang.
"Langit telah—"
"Memilih ku, i know." potong Aline cepat, "Jika tak keberatan. Aku akan pergi dari sini untuk menenangkan fikiran ku yang telah di salahkan atas kejadian ini, Professor." Aline tersenyum paksa, "Aku permisi."
Aline berbalik kemudian berjalan meninggalkan pria tua itu.
"Aline. . ."
Gadis itu berhenti kemudian setengah berbalik untuk menanggapi panggilan kepala sekolah nya ini.
"Jika kau ingin bebas dari takdir ini, cintai dia, Aline."
Aline mengulum bibir nya lalu mengangguk samar sebagai jawaban dan melanjutkan langkah nya menuju keluar ruangan.
*.*.*.*.*.*.*.*.*.*
Sekarang Aline yang sedang duduk di samping ranjang Oliver. Pria malang yang tidak tahu apa-apa. Pria yang menjadi cinta pertama nya. Pria terkeren di dunia ini bagi Aline.
"Maafkan aku, Oliver. Ini semua salah ku." Aline menggengam tangan pria yang masih tertidur itu dengan erat. "Tidak seharus nya aku—" Aline tak sanggup melanjutkan kalimat nya dan lebih memilih menghela nafas.
"Jika saja. . .," Aline tersenyum miris, "Tidak ada pernikahan dan takdir konyol itu. Kau tidak akan di sini, menderita karena sihir terlarang pria itu."
"Forgive me."
D E G H !
Aline merasakan jantung nya tiba-tiba terasa sakit. Seperti seseorang sedang menggengam nya dengan erat dan membuat rasa perih dan ngilu dalam waktu yang bersamaan.
Salah satu tangan Aline meremas jubah di bagian dada kiri nya. Berharap dengan seperti itu, sakit nya akan berkurang. Tapi itu tak berpengaruh apapun dan semakin sakit tiap detik nya.
Keringat mulai bercucuran, nafas Aline tersekat seakan udara mencoba menjauh dari nya. Tubuh Aline terjatuh ke lantai, sakit nya semakin tak tertahankan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENDERNESS OF LOVE
FanfictionKetika langit memilih mu, Bayangkan saja kau menjadi istri dari seorang Professor dingin, tak berperasaan, irit bicara dan tak menghargai apapun yang kau lakukan dan kau tak bisa bercerita pada siapapun karena hubungan kalian sangat rahasia. Itulah...