"Kau egois, Aline!"
"Kau kesal saat dia sakit hati tapi kau juga tidak ingin sakit hati!"
"BUKALAH HATI MU DAN LIHAT KENYATAAN BAHWA KAU MENCINTAI NYA!"
"Dia mencintai mu. . .,"
"Dia mencintai mu. . .,"
"Dia mencintai mu. . .,"
"Aline,"
HAH.
Kelopak mata Aline langsung terbuka begitu seseorang mengenggam tangan nya. Nafas nya tersenggal, namun kali ini, udara sedang baik, jadi ia tidak menjauh. Aline menoleh ke kanan, dan menemukan Dumbledore yang menatap nya lembut.
"Professor. . .," Aline memejamkan mata nya sejenak, mengnetralisir deguban jantung nya.
"Bagaimana perasaan mu?"
"Aneh. . ., aku seperti di bangkitkan dari kematian–" mata Aline terbuka, ia menoleh ke sekitar, memastikan dimana ia sekarang. "Aku—"
"Di ruangan khusus Madam Pomfey." balas Dumbledore cepat.
HAH.
Aline merasakan udara masuk secara paksa ke dada nya membuat sensasi sesak. Kepala nya berputar membuat sensasi sedikit mual. Namun itu hanya sebentar, hingga akhirnya ia menemukan diri nya sedang berdiri saat diri nya yang lain sedang tersungkur di lantai.
Aline mengerutkan kening nya, ini ingatan nya pada saat ia sedang berada di ambang kematian nya.
Pintu terbuka dengan kasar, Aline membulatkan mata nya ketika sadar, pria itu datang.
Pria itu datang mencari nya. Pria itu datang untuk menyelamatkan hidup nya. Pria itu benar-benar datang. Aline menelan ludah nya kasar ketika melihat nya memeluk diri nya yang tengah tersungkur tak berdaya sambil menangis.
"Aline. . ., i'm coming."
Aline berjalan mendekat, memastikan pria itu memang benar-benar menangisi diri nya. Dan benar saja, ia bahkan mencium kening nya dengan penuh cinta.
Dan seketika darah nya yang telah ia muntahkan ke lantai kembali masuk ke tubuh nya, seakan pria itu telah mengucapkan sihir tapi Aline yakin, pria itu tak mengatakan sepatah mantra pun.
"Hati ku seperti di cabik dengan senjata yang paling tajam saat aku tak melihat mu berdiri di meja makan untuk menyambut ku pulang. Dan aku semakin merasa sakit, ketika sadar kau telah pergi, dengan kebencian yang besar pada ku. Demi Tuhan, itu hampir membuat ku mati, Aline."
Aline menelan ludah nya kasar dan terduduk di pinggir kasur nya karena kaki nya seakan tidak punya tenaga untuk berdiri setelah mendengar nya.
"Kita akan memulai nya dari awal, ya? Aku akan membuka hati ku perlahan, aku akan membiarkan mu menggantikan posisi Lily di hati ku, aku akan menjadikan mu satu-satu nya cinta di hidup ku. Aline," pria itu menghelus pipi nya, "Aku mencintai mu,"
HAH.
Aline kembali pada diri nya yang sekarang. Yang tengah tertidur tak berdaya di ranjang yang sangat lembut dan di temani oleh kepala sekolah nya itu.
Perlahan, udara kembali membuat pernafasan Aline menjadi normal. Demi Tuhan, apa masalah udara dengan diri nya?!
"Kau sudah melihat nya?"
Aline menoleh menatap Albus, "What?"
"Kau sudah lihat betapa pria itu sangat mengkhawatirkan mu? Ia bahkan menangis untuk mu." Albus tersenyum walau tertutup oleh jenggot nya yang panjang menutupi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENDERNESS OF LOVE
FanficKetika langit memilih mu, Bayangkan saja kau menjadi istri dari seorang Professor dingin, tak berperasaan, irit bicara dan tak menghargai apapun yang kau lakukan dan kau tak bisa bercerita pada siapapun karena hubungan kalian sangat rahasia. Itulah...