"Dia sadar akan pergerakan ku. Lalu dia menyerangku kemudian meninggalkan ku sendirian di sana."
Hermione menjadi titik pusat perhatian para guru yang ada di sana. Kepulangan nya membuat seluruh Hogwart gempar. Apalagi Harry dan Ron langsung datang menemui nya namun di hadang oleh Professor Mcgonagall.
"Apa kau sedang jujur saat ini?"
Hermione menoleh ke arah Dumbledore, "Kau bisa memberi ku Veritaserum sekarang."
Dumbledore terdiam, lalu menghela nafas. "Tidak perlu, aku percaya pada mu. Sekarang kau bisa—"
"Apa keberatan jika aku ingin bicara dua mata dengan Nona Granger?" Severus tiba-tiba memotong.
"Dia sudah menjelaskan semua nya, Professor." Ucap Remus, "Apa yang ingin kau dengar lagi?"
Severus menatap Remus tajam, menandakan dia siap perang kapan saja jika itu menyangkut gadis itu. "Sesuatu yang hanya di ketahui oleh ku dan Nona Granger, Professor."
Mereka saling tatap. Seakan mereka bisa melemparkan sihir dari mata nya tersebut. Hal itu membuat keadaan menjadi canggung. Dumbledore menghela nafas, "Jangan lama-lama, Severus. Nona Granger baru pulang, dia pasti sangat lelah."
"Of Course, Professor."
Setelah mengatakan hal itu. Severus menarik tangan Hermione sedikit kasar lalu membawa nya keluar dari ruangan kepala sekolah nya. Mereka melewati lorong yang sunyi karena pembelajaran di tiadakan dan tidak ada yang boleh keluar dari asrama nya masing-masing. Hingga akhirnya mereka sampai di ruangan pria itu.
Severus duduk di kursi nya lalu diam sejenak. Begitupun Hermione, dia tidak tahu harus bagaimana. Setiap masuk ruangan pria itu, pasti selalu mencekam dan menyeramkan.
"Apa Aline ada mengatakan sesuatu?"
"Sesuatu apa?"
"Sesuatu yang menyangkut diri ku." balas Severus cepat membuat Hermione mematung sejenak.
"Well, Professor." Hermione berdeham, "Kenapa kau berfikir Aline mau berbicara tentang mu?"
"Sorry, Granger?"
"Kau adalah alasan dia pergi, Professor. Kau, adalah alasan semua hal ini terjadi." ujar Hermione penuh penekanan.
"Kau bisa dapat masalah karena ucapan mu."
Hermione menarik nafas dalam, lalu menatap pria itu. "Dia hanya bilang, bahwa kau adalah patah hati terbesar nya."
"Aku?"
"Kau tahu, Professor? Aku sudah mulai kesal dengan posisi ku sekarang. Aku di antara dua orang yang tak mau saling mencintai, saling menghakimi dan saling membenci. Namun ketika salah satu dari mereka pergi," Hermione mengangkat kedua tangan nya. "Dia mengkhawatirkan nya."
Severus diam ketika mendengar ucapan Hermione yang terang-terangan menyindir nya. Lalu tangan nya meraih kening nya yang mulai terasa pusing. "Bagaimanapun dia adalah istri ku, Hermione."
Hermione terdiam sejenak ketika mendengar guru nya yang sangat dingin itu menggunakan nama depan nya. Apa mereka sudah dekat sekarang?
Hermione berjalan mendekat, meraih meja nya lalu menatap pria itu lekat-lekat, "Jika kau khawatir dengan nya. Lalu kenapa kau masih di sini, Professor? Kemungkinan besar Aline sudah mencapai perbatasan dan keluar dari daerah yang sama dengan mu. Yang arti nya, dalam tujuh hari dia akan—"
"Ramalan belum tentu benar, Granger."
Hermione mencengkram ujung meja itu dengan kuat. "Kau akan menyesali perkataan mu jika Aline benar-benar mati dalam tujuh hari ke depan."
KAMU SEDANG MEMBACA
TENDERNESS OF LOVE
FanfictionKetika langit memilih mu, Bayangkan saja kau menjadi istri dari seorang Professor dingin, tak berperasaan, irit bicara dan tak menghargai apapun yang kau lakukan dan kau tak bisa bercerita pada siapapun karena hubungan kalian sangat rahasia. Itulah...