Severus menemukan gadis itu tengah berbicara dengan Harry kala ia ingin mengunjungi nya pagi-pagi sekali. Mereka sempat saling tatap sebelum akhirnya si pria potter itu pamit keluar.
Severus duduk di samping Aline sambil membawakan sarapan yang dia masak sendiri untuk gadis ini, "Apa yang kalian bicarakan?"
"That's not your business, sir."
Severus menaikkan satu alis nya lalu menghela nafas, "Dia datang pagi sekali bahkan sebelum sarapan di mulai. Apa dia memberitahu mu bahwa Oliver selalu menyebutkan nama mu?"
"Dia menyebut nama ku?" tanya Aline Spontan dan menatap Severus dengan tatapan berbinar.
Severus diam sejenak lalu teringat perkataan adik dari guru Herbiologi itu ; cinta pertama sulit untuk di lupakan.
Severus menarik nafas, "Kau ingin makan sendiri?"
"Excusme, Professor?" protes Aline, "Tenaga ku belum pulih namun kau malah bertanya—"
"Alright, akan ku suapi, oke?" potong Severus pelan tak mau memancing keributan di pagi hari.
Severus mengambil sedikit kuah sup sayur tersebut dan menyuapkan nya ke dalam mulut Aline, "Bagaimana perasaan mu?"
Aline menelan pelan kuah itu, "Sedikit membaik. Why?"
Severus tersenyum, "Tidak ada. Aku hanya merindukan mu."
Aline tersedak kuah yang baru saja di suapi oleh Severus setelah mendengar perkataan pria itu. Ia segera mengambil gelas yang langsung di sodorkan pada nya.
Severus tersenyum, "Aku suka melihat mu salah tingkah karena ku."
Aline berdeham, "Jangan bertingkah seolah kita tak punya masalah, sir."
"Kau ingin membahas nya sekarang?" tanya Severus spontan, ia sungguh sangat suka membahas masalah mereka sekarang dan menyudahi nya.
"Sir," tekan Aline dengan tatapan penuh peringatan.
"Aku hanya bertanya." Severus kembali menyuapi gadis itu dengan kuah sayur nya.
"Aku baru saja selamat dari ambang kematian, Professor." Aline menyandarkan tubuh nya ke kepala kasur yang tengah di tinggikan sehingga tubuh nya bisa bersandar, "Dan kau ingin membuat kepala ku pusing?"
Severus menatap gadis itu, "Miss Grace telah pergi, kakak nya akan kembali mengajar. Jika kau ingin tahu."
Aline membuang tatapan nya, "I don't care."
"Really?" kekeh Severus.
"Yes." balas Aline cepat. "Kenapa kau tidak ikut dengan nya? Kalian pasti akan menjadi pasangan yang serasi—"
"Apa kau cemburu?"
"What?"
"Hm?"
"No!"
"Yes, you are." Senyuman Severus membuat Aline kembali membuang tatapan nya.
"Whatever."
Severus menyuapkan sendok terakhir dari mangkuk yang ia bawa dan meletakkan nya di atas nakas. Ia meraih tangan Aline dan menggengam nya lembut, "Apa masih sakit? Luka duri mawar mu?"
Aline menyipitkan mata nya curiga, "Professor, apa Dumbledore menyuruh mu–"
"Kenapa kau menjadi sangat sensitif dengan kepala sekolah mu, hm?" heran Severus.
"Of course!" balas Aline seketika. "Jika bukan karena dia, aku tidak akan di sini, sebagai gadis yang selamat dari kematian, dan sedang di temani oleh suami–"
KAMU SEDANG MEMBACA
TENDERNESS OF LOVE
FanficKetika langit memilih mu, Bayangkan saja kau menjadi istri dari seorang Professor dingin, tak berperasaan, irit bicara dan tak menghargai apapun yang kau lakukan dan kau tak bisa bercerita pada siapapun karena hubungan kalian sangat rahasia. Itulah...