"Aline dan Hermione tidak ada di manapun, Professor. Aku sudah mengecek nya ke Diagon Alley dan perbatasan sekolah, tapi tidak menemukan jejak mereka." balas Sir Filius.
Remus yang sedang bersandar di dinding sambil mengantungkan tangan nya tersenyum, "Dia memang ahli menyembunyikan diri."
Dumbledore menarik nafas, "Batalkan semua kelas dan tahan semua murid di asrama nya masing-masing. Aku curiga ada yang membantu mereka."
Semua mengangguk setuju kemudian berjalan meninggalkan ruangan pria itu menyisakan Severus di sana.
Dumbledore duduk di kursi nya, "Sudah ku katakan, membiarkan seseorang tahu tentang hubungan mu adalah pilihan yang buruk."
"Lalu aku harus apa, Professor? Dia masih lima belas tahun, dia tidak bisa menahan semua nya sendirian." balas Severus yang secara tidak langsung, membela gadis itu.
Albus menarik nafas, "Datangi peramal itu dan minta pertolongan nya."
*.*.*.*.*.*.*
BOOM
Aline dan Hermione mengintip dari balik batu, menatap panci yang baru saja meledak itu. Mewanti-wanti ada nya ledakan susulan. Namun hening, perlahan kedua gadis itu berjalan mendekat.
"Apa ini berhasil?" tanya Aline sambil menatap cairan kelat berwarna merah muda keunguan itu.
"Mana aku tahu! Kau yang memberi ide ini!" balas Hermione lagi.
Aline menarik nafas, lalu mengambil sebuah gelas kecil dan menaruh nya di sana. Hermione menatap gelas itu intens. Apalagi saat teman nya itu meminum nya, dan seketika berubah menjadi Madam Pomfey.
Hermione tersenyum senang, "We did it!"
Aline yang kini berada di tubuh Madam Pomfey juga berloncat kegirangan. Mereka berhasil menciptakan Polyjuice tanpa harus menggunakan rambut dari tubuh yang mereka inginkan, hanya dengan memikirkan seseorang tersebut, ia langsung berubah. Namun senyuman Hermione perlahan menghilang, "Sampai kapan Polyjuice ini bertahan?"
"Aku tidak tahu," balas Aline cepat. Namun saat itu juga ia berubah menjadi Hermione, benar-benar mirip dengan Hermione.
"Bloody hell. Kau bisa berubah bentuk!" Hermione menganga pelan, "Kau benar-benar ahli dalam hal ramuan, Aline."
Aline yang kini di dalam tubuh Hermione mengambil tas nya, "Kita harus segera pergi. Aku yakin Professor Dumbledore akan bergerak cepat. Sekalian kita menguji berapa lama ini bertahan."
"Dengan tubuh ku?!" protes Hermione.
"Kita bisa bilang kita ini kembar." balas Aline cepat, bahkan suara nya saja sangat mirip dengan gadis itu. "Kita hanya perlu mencari pelukis."
"Pelukis?" heran Hermione sambil memasukkan ramuan itu ke dalam botol lalu menaruh ke tas Mokeskin milik nya.
"Kita perlu gambaran untuk berubah." balas Aline cepat.
Hermione tersenyum sambil menenteng tas nya, "Kemana tujuan kita sekarang?"
"Ternyata murid taat peraturan seperti mu bisa jadi berandalan juga." Aline terkekeh pelan, "Kita bisa ke utara, ke Skotlandia lebih tepat nya. Atau kau ingin ke barat?"
"Wait A Minute, kita tidak punya banyak uang, Aline." protes Hermione.
"Di perbatasan pasti punya banyak penyihir perampok. Kita punya dua pilihan, menjadi bagian dari mereka atau menangkap mereka dan menyerahkan nya ke kementrian, kita pasti juga mendapatkan imbalan." terang Aline sambil mengikat rambut nya menjadi ikat kuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENDERNESS OF LOVE
أدب الهواةKetika langit memilih mu, Bayangkan saja kau menjadi istri dari seorang Professor dingin, tak berperasaan, irit bicara dan tak menghargai apapun yang kau lakukan dan kau tak bisa bercerita pada siapapun karena hubungan kalian sangat rahasia. Itulah...