#11

2.3K 332 14
                                    

"DIA PERGI?!"

Kericuhan terjadi di ruangan Albus saat ini. Semua guru langsung terdiam dan tak angkat bicara. Jujur saja, kepala sekolah itu terlihat sangat menyeramkan saat meninggikan nada suara nya.

Hanya Severus yang masih berani menatap mata berapi Albus, "Aku sudah menahan nya, Albus. Tapi dia tetap pergi."

Kini pria tua itu tak sanggup bernafas bebas dan memilih duduk di kursi nya. Lalu mata nya itu menatap Severus dengan tajam, "Temukan dia. Atau Harry Potter tahu semua nya."

Severus membeku, ia tak bisa membayangkan bagaimana jika anak itu tahu kisah masa lalu nya bersama ibu nya. Tidak-tidak, jangan sampai itu terjadi.

Lupin menghela nafas, "Ku rasa Professor Snape perlu bantuan."

Semua langsung menoleh ke arah nya terutama Severus. "Aline sangat ahli bersembunyi dan menyamarkan bau nya."

"Ku hargai bantuan mu, Professor Lupin." Snape menatap nya tajam, "Tapi aku yakin aku akan menemukan istri ku sendiri."

Setelah mengatakan hal itu, ia mengibaskan jubah hitam nya lalu berbalik dan berjalan pergi. Meninggalkan para guru yang kebingungan atas sikap mereka berdua. Albus menghela nafas, apa langit sedang menghukum nya?

Langkah Severus terhenti di lorong sekolah yang sangat sunyi, tentu saja ini sudah jam tidur murid-murid. Tapi sebuah ingatan terlintas di kepala nya.

"Kau sangat luar biasa, Prof.Mengatakan : aku mencintai mu, tapi perasaan mu," Aline tersenyum miris, "Sangat Fiktitius."

D E G !

Tiba-tiba saja jantung nya berdegub sangat menyakitkan. Entah kenapa saat ia mengingat wajah sedih gadis itu, dada nya terasa nyeri. Seakan di hantam oleh bogem mentah berkali-kali. Nafas Severus tersenggal, "Aline. . ."

Severus berjalan tetap memaksakan meski dada nya masih terasa sakit menuju gerbang Hogwart dan menemukan pria bertubuh besar di sana, "Oh, Hello Professor Snape. Apa kau akan menyusul Aline?"

Severus mengerutkan kening nya, "Aline melewati jalan ini?"

"Yeah," Hagrid mengangguk, "Kata nya dia akan pergi ke Diagon Alley dengan wajah sedih seperti habis menangis. Eh?" Hagrid menatap tajam ke arah pria itu, "Apa yang kau lakukan pada nya, Professor?"

"Sesuatu hal yang sangat menyakitkan." Ujar Severus sebelum akhirnya hilang tanpa jejak seakan di telan bumi.

Hagrid menaikkan kedua alis nya heran, "Sudah malam, tapi kenapa mereka ke Diagon Alley?"

*.*.*.*.*.*.*.*.*

Severus pasti akan mengutuk Hagrid. Sudah hampir dua jam dia mengelilingi toko yang ada di sini namun tak menemukan atensi gadis itu di mana pun. Atau mungkin, perkataan Lupin benar, Aline sangat ahli bersembunyi.

Severus menghela nafas, baru ingin melangkahkan kaki. Sebuah suara misterius menahan nya.

"Kehilangan istri mu, Professor?"

Severus menoleh ke kanan dan ke kiri, mencari sumber suara yang berhasil menahan langkah kaki nya. Dan tatapan nya berhenti pada seorang nenek tua yang sedang duduk di trotoar Diagon Alley dengan meja dan batu yang membentuk pola aneh.

Perlahan Severus mendekat, "Bagaimana kau tahu gadis itu istri ku?" namun saat ia berhasil menatap wajah wanita tua itu seluruh nya, ia baru tersadar, "Kau si peramal itu."

Mata kecoklatan nenek itu menatap Severus, "Aku adalah alasan mu menikahi gadis muda, Snape."

"Yeah," Severus membuang tatapan nya, "Kau juga alasan aku berdiri di sini, mencari istri muda ku yang hilang."

Nenek itu terkekeh pelan, "Salah mu yang menggunakan sihir saat mengatakan cinta pada nya."

Severus diam,  kemudian menghela nafas. Tatapan nya berubah menjadi sendu, "Cinta ku hanya untuk Lily."

Wanita tua itu diam sesaat lalu kembali memainkan permainan batu yang ada di meja. "Itu bukan cinta. Kau hanya terperangkap rasa penyesalan."

Severus mengerutkan kening nya, "Penyesalan?"

"Kau menyesal," mata tajam nenek itu kembali menatap Severus, "Karena tidak menyatakan cinta mu lebih dulu daripada James."

Severus berdeham, entah kenapa kalimat itu sedikit menyakiti hati nya.

"Kau harus menjaga gadis itu dengan baik, Snape." Nenek itu kembali memainkan batu nya, "Dia akan menjadi cinta terakhir mu. Jangan sampai kau menyesal dua kali dalam hidup mu. Dan ingat," Severus menatap nya serius, "Jalan hidup nona Aline sudah di atur sepenuh nya."

Severus menatap nya penuh tanda tanya. Apa maksud wanita tua ini? Namun belum ia tahu maksud nya, sebuah suara memanggil nya.

"Professor."

Severus langsung berbalik seketika dan ia tersenyum kecil, "Aline."

Gadis itu baik-baik saja, tubuh nya masih utuh dengan satu koper di tangan nya. Namun ada yang aneh, pancaran mata nya tak sehangat sebelum nya. Lebih dingin dan lebih datar, seperti tatapan milik nya.

Aline menarik nafas nya, "Apa kau akan berdiri di sana sepanjang waktu?" gadis itu langsung berbalik dan berjalan menuju jalan pulang.

Severus menghela nafas, setidaknya ia sudah menemukan gadis itu dalam keadaan baik-baik saja. Walau perbedaan tatapan gadis itu sedikit menganggu nya.

Melihat mereka berjalan pergi, wanita itu tersenyum lalu bernyanyi pelan. "Suami istri itu akan saling mencintai ~"

*.*.*.*.*.*.*

Pagi yang sedikit buruk bagi Snape. Mimpi buruk menyerang nya. Dan ketika membuka mata, yang pertama kali terlintas di fikiran nya adalah kejadian semalam. Di mana gadis itu menangis, membenci nya kemudian tatapan mata nya yang berbeda. Severus menghela nafas, awal yang buruk untuk memulai hari.

Pria itu pun pergi mandi dan bersiap-siap untuk rutinitas nya yang membosankan nya. Ketika ia turun, ia sudah melihat sup di atas meja makan tanpa atensi gadis itu. Saat ia melihat tumpukan buku yang selalu tugas Aline pun sudah tak ada di tempat. Apa gadis itu sudah pergi? Tapi ini masih terlalu pagi.

Snape mencoba tak perduli dan segera menyelesaikan sarapan nya.

Langkah kaki itu bahkan terdengar suram ketika melewati lorong sekolah yang sudah di isi para murid yang berlalu lalang. Sapaan demi sapaan ia dapatkan namun tak membuat nya tersenyum dan mengabaikan nya.

Lalu mata nya tak sengaja menatap atensi gadis itu yang sedang berjalan sendirian. Semakin mereka mendekat, maka waktu seakan semakin melambat. Apalagi saat mereka berselisihan, mata Aline menatap Snape dengan cara yang berbeda.

Snape menghentikan langkah kaki nya kemudian berbalik menatap punggung gadis itu. Ia mengerutkan kening nya heran, ini sangat menganggu.

Severus menghela nafas, "Ada apa dengan mu, Aline?"












T B C

MAKIN GA JELAS DAH 😭

TENDERNESS OF LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang