10. The Voice Note

557 60 2
                                    

Happy Saturday guys~

ada yang kangen sama AU ini?

jangan lupa vote, komen dan mampir ke AU ku yang lain ya ;D

selamat membaca, gamsahabnida <3

.

.

Juyeon's POV


Tiga hari berlalu sejak Dain demam malam itu, aku tidak bisa berhenti mengkhawatirkannya sehingga di malam ke empat aku memutuskan membawa Dain ke rumah sakit.

"Pasien mengalami luka di lambung dan dehidrasi," jelas dokter yang memeriksa, "Kami telah memasang infus untuk mengurangi dehidrasi pada pasien."

Setelah berterima kasih kepada dokter, aku kembali menjaga Dain. Wajahnya pucat dan matanya terpejam, kugenggam tangannya. "Bukan cuman demam, lambung kamu juga luka jadi harus dirawat beberapa hari." Jelasku, "Kita lewatin ini sama-sama ya?"

Dain mengangguk lemah, "Maaf.. padahal kamu gabisa ninggalin kantor satu hari pun."

"Kamu yang paling utama," jawabku mengelus tangannya, "gausa mikirin apa-apa kamu istirahat aja."

Ruangan yang lengang tiba-tiba dikejutkan oleh suara hp Dain, tertera nama Kim Mingyu di layarnya. "Halo.... ya ini Juyeon." Aku mengangkat telepon membuat Mingyu di seberang telepon tidak bersuara. "Maaf saya yang angkat telepon, Dain dirawat di rumah sakit karena demamnya ngga kunjung reda."

Suara Mingyu di seberang telepon terdengar khawatir, tidak heran karena Dain baru ambruk hari ini. Beberapa hari yang lalu ia memaksakan diri pergi ke Daycare, ia bilang demamnya sudah mereda namun tubuhnya kembali panas ketika malam hari.

"nanti saya chat nomor kamar rawat Dain," ucapku meninggalkan Dain yang tertidur, beberapa saat kemudian mertuaku datang bersama Woobin dan Minhee.

"Selamat pagi." Aku menyapa mereka, "Apa kabar Ayah dan Ibu?"

Ibu mertua menepuk pundakku pelan, "Juyeon makasih udah jagain Dain." sapanya ramah, "Kami sehat, kamu juga tetep jaga kesehatan selama jaga Dain ya?"

"Woobin tolong kasih camilannya." Ucap ayah mertua, "buat nemenin jaga Dain."

"makasih Ayah." kuterima pemberian Woobin, "Dain baru tidur nyenyak setelah tiga malem tidurnya gelisah karena demam."

Kedua mertuaku masuk ke ruangan sementara adik iparku mengintip dari celah jendela kamar. "Pasti kakak khawatir banget." Woobin menepuk pundakku pelan, "kita gantian aja jagain kakak, gimana?"

"jangan, kamu harus tetep kerja dan Minhee sekolah. aku baik-baik aja kok." balasku, "tapi silahkan kalo mau nengok kakak sesekali."

Woobin mengangguk lunglai, "Aku kaget banget sampe ninggalin Sunwoo di kantor." Jelasnya membuatku ingin tertawa, malang sekali adik kandungku.

"kita ke cafetaria yuk?" kurangkul mereka agar tidak bersedih, Dain bilang dia jarang sakit makanya kedua adiknya sangat khawatir.

.

.

"Kenapa?" aku menjawab telepon Sunwoo, "Rumah Sakit H, beberapa kilometer dari rumah. lo mau kemari?"

Aku tertawa mendengar Sunwoo menceritakan Woobin yang tiba-tiba kabur disaat mereka sedang berbincang di kantor, "Ya karena doi harus nganter mertua gue kesini, jangan baper gitu lah." Jawabku, "Salam buat Mama Papa, kabarin kalo pada mau besuk."

The Stealer • THE BOYZ JUYEON ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang