The Stealer • THE BOYZ JUYEON ✓

15. The Lose Stealer

Happy saturday gaes~

The Stealer is getting closer to be COMPLETE

dont forget to vote and comment to support me ;)

also check my other AU, its gonna be fun! :D

selamat membaca <3

.

.

Juyeon's POV, Throwback The Wedding Day..

"Tuhan, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan yang Engkau tetapkan atas dirinya."

Aku melirik gadis ini dari sela sela tangan yang kutaruh di ubun-ubunnya, semua bagaikan mimpi. Delapan tahun lalu terjadi pertemuan kami secara tidak sengaja, kini kami berhadapan menjadi pasangan legal setelah proses yang memakan waktu enam bulan saja.

"Wah... Lee Juyeon akhirnya nikah," sapa teman-teman yang hadir, "Tapi kali ini beda dari mantan lo nih, Apa dia anak orang kaya?"

Aku tersenyum bingung, memang faktanya Seo Dain secara penampilan berbeda dengan perempuan-perempuan yang pernah mengisi perjalanan hidupku, tapi aku tak bisa bilang kalau pernikahan ini rencana Sunwoo untuk menghancurkan rival nya di kantor. "Ya karena beda makanya lanjut ke pernikahan, gue sih ga milih pasangan berdasarkan kekayaan." Ujarku sesekali mencuri pandang kepada Dain yang bercengkrama dengan teman-temannya. Hmm... kalo lagi tertawa dia manis juga.

"Bang ayo foto keluarga." Panggil Sunwoo, serta merta aku menatap Dain sembari menjulurkan tanganku. Rasanya masih canggung dengan semua perhelatan ini.

Bersamaan dengan timing ketika Dain meraih tanganku, memperlihatkan jari manisnya yang terbalut cincin pemberianku....

Kurasa bukan aku yang 'mencuri'nya dari pria lain, Dain-lah yang 'mencuri' hatiku sejak hari itu.

.

Present Day..

"Posisi sandera di wilayah Mokpo berdasarkan kontak terakhir dengan saudara Minhee kemarin sore." Jelas polisi pada kami, "Tapi posisi itu bisa berubah mengingat sudah hari kedua sejak penculikan terjadi, tersangka telah ditetapkan dalam status buron dan kepolisian setempat akan membantu semaksimal mungkin."

"Ya Tuhan selamatkan putriku yang malang." ibu mertua ku menangis sembari Woobin hibur dengan wajah lelah, "Kenapa  harus dia, apa yang ia perbuat sampai harus mendapatkan perlakuan seperti iniiiii huhuhuhu."

"Makasih," aku menepuk pundak Minhee, "Ternyata Dain masukkin kontakmu di emergency call, semoga polisi segera menemukan mereka."

".... Kakak harus kesana untuk menangkap cowok itu." Ujar Minhee, wajahnya merah padam dan matanya basah. "Ia ga cuman nyulik kakak, keponakan kami juga dalam bahaya."

Aku mengangguk, "Jangan khawatir, aku udah rencanain perjalanan sama Sunwoo dan Mingyu." Ucapku sembari menepuk pundak Minhee untuk menenangkannya. "Mingyu, tolong anterin pulang mertua dan iparku."

"Dengan senang hati." Jawab Mingyu yang juga hadir di kantor polisi, Mingyu mendampingi mereka keluar mencari taksi sementara aku menunggu Sunwoo.