5. The Identity

581 72 1
                                    

Sesudah baca budayakan vote dan komen ya gaes~

karena aku mau banget baca dan reply komen dari kalian semua

gamsahabnida <3

.

.

"Mau aku cuman satu.. bisa dapetin senyum itu buat aku lagi, Seo Dain."


Mingyu dan aku bertatapan sebelum kegiatan di Daycare mulai, pandangannya lebih serius daripada biasa.

"Mending lo berenti deh." Ucap Mingyu tegas, "Lo ngga bisa kuatir sama cowok lain, apalagi sekarang lo istri orang."

"Jaehyun ngga bakal mabok kecuali ada masalah." tukasku, "Kenapa dia?"

"ngga papa, biasalah cowo." Jawab Mingyu singkat, "gue ngga bakal spill  kecuali disuruh doi."

"Terus kenapa lo telpon gue tadi malem kalo masalahnya ngga serius?" alisku mengeryit menahan emosi, wajah Mingyu pun juga berubah tegang.

"waktu itu gue cuman inget lo, tapi lain kali gue ngga telpon lo lagi deh." Jawab Mingyu, "Udah ya, case closed." Tambahnya seraya meninggalkanku namun kutarik tangannya cepat.

"Kenapa lo ngga paham sih?" ucapku gusar, "Tolonglah, Jaehyun kenapa?"

Mingyu menatapku dingin dengan mata memicing. "Kalau penasaran kenapa ngga tanya langsung sama orangnya?" Mingyu melepas tanganku pada lengan bajunya seraya pergi menuju lobby Daycare.

.

.

Dua Tahun yang lalu...


"Udah siap pulang?" Tanya Jaehyun dari seberang telpon. "Kutunggu di halte ya, kita jalan-jalan sebelum pulang."

"Oke." jawabku menutup pembicaraan dan segera mengenakan sepatu. "Pulang duluan ya!"

"Yaa ati-ati di jalan." Jawab Mingyu yang masih beres-beres ruangan. Kupercepat langkah menuju halte, Jaehyun melambaikan tangan sembari menunggu di mobil.

"Kupikir jemputnya naik bus." sapaku, "mau kemana kita?"

Jaehyun tersenyum memandangku, ia mengenakan jas formal dengan rambut mengembang dan parfum beraroma lembut, "Ada lah... suatu tempat." Jawabnya sembari memindah tuas dan mempercepat laju mobil menuju jalan raya, sepanjang perjalanan Jaehyun kerap kali bersenandung riang.

"Ada kabar baik kah?" tanyaku.

"Ideku di terima setelah beberapa minggu debat konsep sama rivalku di kantor." Jawab Jaehyun memperlihatkan lesung pipinya, "performance gini bikin cepet naik jabatan soalnya Ide-ide yang kubuat tuh low budget tapi high quality."

"kayaknya kamu selalu debatin proyek-proyek sama salah satu karyawan, sekali kali biarin dia menang kenapa?" tanyaku. "Kamu tuh nyiksa mental orang tau."

Jaehyun mendengus pelan, "Nanti juga paham." Jawabnya singkat, "Nah.... udah sampe." 

Jaehyun memarkir mobil di komplek apartemen tua yang terasa sepi. Ia menggandengku menuju menara usang, naik beberapa lantai dan sampai di ruangan tak berpintu. Ruangan itu disinari cahaya matahari yang memancarkan debu-debu kecil.

".... Ruangan apa ini?" tanyaku menatap ruangan apartemen seakan-akan tempat ini hendak dijadikan fasilitas umum tapi pengerjaannya tidak diselesaikan. Jaehyun berdiri di tengah ruangan menatap matahari yang perlahan tenggelam.

The Stealer • THE BOYZ JUYEON ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang