hayy!!!
.
.
.
.
.
bel pulang akhirnya berbunyi, tanpa disadar satu persatu orang pulang dan menyisakan beberapa yang tersisa.
Kirana berjalan menuju parkiran sekolah, dia baru saja keluar dari kelas menyelesikan catatan nya karena guru yang ngajar tadi meminta catatan mereka lengkap sebelum pulang.
dia melihat sosok yang sepertinya sudah menunggu dari tadi, dengan langkah cepat Kirana mendekati orang tersebut.
"maaf kak lama" orang itu mendongak lalu mematikan hp nya dan memasukkan ke kantong celana.
"santai ajaa gapapa kok, yaudah kita langsung jalan aja. nanti makin sore" Kirana ngangguk lalu memasuki mobil orang itu--Yuta.
"oh iya gimana sekolahnya" tanya Yuta membuka obrolan.
"baik kok"
"oh iya, adek kakak juga sekolah disana" ujar Yuta antusias. Kirana menoleh ke arah Yuta "oh ya? siapa?"
"nama nya ---"
tiinn!!!
Yuta dengan cekatan berusaha mengontrol kembali mobilnya lalu menepikannya.
"astagaa gila tuh orang ya?" ujar Yuta dengan menggebu-gebu, soalnya barusan ada motor motong mereka. hampir aja tabrakan.
Kirana juga sedang mengkontrol jantungnya sambil mengelus dada. "gila ampir jatungan gue" Yuta yang denger itu spontan noleh kearah Kirana lalu ketawa.
"ada-ada aja sih..." ujar Yuta, Kirana gagal paham, napa nih orang ketawa. tiba-tiba ia menempelkan punggung tangannya ke dahi lalu pipi Yuta "ga panas" lirihnya.
Yuta yang liat itu lagi-lagi ketawa, si Kirana nya makin takut
"kak jangan gitu, gue jadi takut. apa kita ke rumah sakit aja, mungkin karena ampir mumbur mangkanya ketawa sendiri" ujar Kirana dengan polos.
lagi-lagi si Yuta ketawa, makin takut dah si Kirana lalu memundurkan dirinya ke tepi pintu.
"ahaha kenapa sihh??" Yuta mengusak kepala Kirana dengan gemas. "lucu banget" ucapnya lalu kembali menjalankan mobil nya.
Kirana langsung memalingkan wajahnya yang sepertinya sudah merah seperti tomat.
Rissa adalah orang yang ngumpul catetan paling akhir diantara mereka bertiga. Sandra dan Kirana sudah pulang terlebih dahulu sedangkan dia baru aja keluar kelas.
Rissa mendesah malas "hedeh pulang ama siapa gue" dengan bimbang Rissa jalan ke lapangan basket dimana anak basket sedang berkumpul.
dia mengedarkan pandangannya mecari seseorang.
"AIDILL!!" teriak Rissa, yang dipanggil auto noleh. untungnya mereka lagi istirahat. dengan cepat Aidil berdiri lalu berjalan menghampiri Rissa.
"napa bebs?" tanya Aidil saat sudah dihadapan gadis itu.
"gue pulang ama siapa njir"
"ya ama temen lu lah" Rissa langsung cemberut saat mendengar jawab Aidil.
"ish mereka pulang sendiri"
"lah tumben?" baru aja mau ngomong, Aidil narik Rissa buat duduk dikursi yang ada dipinggir lapangan "ahh... mau bilang apa?" tanya Aidil ketika mereka udah duduk dikursi.
"itu loo si Kirana katanya dijemput"
"Sandra? bukannya tuh anak ga bawa mobil hari ini? dan Sam kan latian basket bareng gue" ujar Aidil lalu noleh ke arah Sam yang tak sadar akan keberadaan Rissa. dia aja kali gatau dimana Aidil.
"Sandra pulang ama Melvin katanya" Aidil membentuk mulutnya menjadi O
"udah gitu aja respon nya?" Aidil mengangguk polos "yaa mau direspon gimana beb?"
Rissa memasang wajah ga percaya "ini tuh wow, masa kamu cuma jawab O"
"...apa yang wow nya?" Rissa menghela nafas
"mereka itu jelas-jelas lagi gabaikan. tentunya wow lah mana si Melvin nya minta maafkaan".
"menurut gue sih biasa aja, soalnya ga mungkin mereka bakal tengkar lama-lama. orang udah kayak kakak adek gitu"
"iyaa juga sih... jadi gue pulang gemanaaa" tanya Rissa again.
"grab ajalah, ntar gue bayarin" Rissa langsung senyum denger itu .
"okey, mana duit nya?" Aidil melongo "lah jadi tujuan lu kesini mo minta duit?" Rissa ngangguk
"ya iyalah, gue tau lo ga bisa nganter, jadi minta ongkos aja" Rissa mengarahkan tangannya ke arah Aidil untuk meminta ongkos.
"Melvin mana sih" Sandra ngecek hp nya tapi ga ada pesan apapun dari Melvin, dia udah berdiri di lapangan yang Melvin maksud, karena biasanya kalo lapangan ya lapangan bola sekolah.
dia sendirian berdiri dipinggir lapangan dihari yang kelewat panas. soalnya hari ini gerah banget, kelas mereka yang pake ac aja masih kepanasan. apalagi lapangan bola mereka itu ga pake atap. jadi lapangan langsung kena matahari.
"udah sejam ga dateng-dateng" sebenernya Sandra udah inisiatif pulang sendiri tapi ga enakan ama Melvin, mana pas di chat dan telpon ga aktif.
Sandra membuka lagi room chat dia sama Melvin, atpi nihil. belum ada jawaban.
dia udah ngerasa ga enak badannya, soalnya langsung terpapar panas matahari palagi kelamaan, bisa-bisa--
brukkh!
Sandra jatuh dan pandangan tiba-tiba jadi gelap.
...
"gue langsung pulang ya Mir" Mira nganggu dan ngeliatin Melvin yang mulai menjauh dari apart nya.
dengan senyum senang, Mira memasuki apartnya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Secret
Genç Kurgu"mau lo cinta pertamanya atau apapun itu, gue ga perduli. karena gue cinta terakhirnya" - Nathan Darian