hoollaa!!!
.
.
.
.
.
*beberapa jam sebelumnya...
"paak!" seluruh murid yang ada dikelas itu mengalihkan atensi nya kepada satu orang yang tengah mengangkat salah satu tangannya.
"kenapa?"
"mau izin ke wc" sang guru hanya menganggukan kepalanya dan membiarkan Mira pergi dari kelas itu.
bukannya mengarah ke wc, Mira berjalan mengitari koridor sekolah mencari keberadaan seseorang. matanya tak berhenti mencari keberadaan satu orang itu
dia langsung berlari mendekati orang yang sudah dia cari-cari sejak tadi.
"Vin" orang yang merasa terpanggil mencari dari mana asal suara tersebut. setelah itu orang-- Melvin mendekati Mira
"kenapa?"
"ehh... itu, ortu gue ngirim uang bulanan hari ini, tapi gue ga tau pergi sama siapa. mana bahan-bahan makanan dirumah udah abis. lo... keberatan ga nganterin gue?"Mira memasang wajah sungkan, seolah-olah tidak enakan karena meminta Melvin nganterin
bisa Mira liat dengan jelas raut Melvin kayak masih nimang-nimang jawaban.
"gapapa sih kalo ga mau..." lirih nya. Melvin natap Mira seketika. "gue bisa aja sih, tapi gue harus nganterin--" belum selesai Melvin bicara, Mira udah nyela duluan
"gue udah bilang ama Sandra, katanya gapapa. dia bisa pulang bareng Kirana dan Rissa"
Melvin mengangguk tanpa rasa curiga "oke la kalo gitu"
bodoh.
bel pulang ga lama dari itu bunyi. kebetulan pas Mira dateng emang udah selesai urusan Melvin.
"ayok Vin, sekarang aja. takutnya nanti lama ambilnya" Melvin ngangguk-ngangguk aja dan mereka jalan ke parkiran sekolah.
Melvin baru aja sadar "tas lo mana Mir?"
Mira langsung gugup "eh... ilang, kek nya ada orang jahil. jadi tas gue disembunyiin" ujarnya sembarangan.
"lah? kita cari dulu aja tas nya,siapa tau penting" Mira langsung menahan lengan Melvin waktu cowo itu mau balik lagi ke sekolahan
"udah gapapa, tadi kata Yuqi dia aja yang nyari, biar gue bisa ambil uang nya cepet"
"serius gapapa? kasian lo si Yuqi"
"gue awalnya juga gamau gitu, tapi dia yang nyuruh" Melvin ga bisa maksain kalo pemilik tas nya aja ga keberatan.
"yaudah kalo gitu" Melvin menghidupkan motornya lalu mereka berdua pergi melajukan motor nya ke tempat yang Mira bilang.
*4 jam setelahnya, 18.04
"gais kalo gitu gue pulang dulu ya" satu persatu anak-anak basket meniggalkan sekolah dan pulang kerumah masing-masing.
Sam jalan di koridor sekolah, hari sudah menjelang malam. hanya ada sekitar 3 atau 4 orang tersisa termasuk dia.
"Samuel" Sam berhenti lalu memutar balik tubuhnya.
"iya pak?" tanya nya kepada orang tersebut yaitu pelatih mereka.
"tolong, taruh bola ini ke keranjang bola. kamu tau kan dimana keranjang bola ini?"
Sam mengangguk "bola ini di taruh di keranjang yang ada deket lapangan bola kan pak?" tanya nya memastikan. pelatih itu mengangguk, Sam langsung undur diri dan berjalan menuju lapangan bola.
baru aja mau balik ke parkiran, Sam ga sengaja liat cewe tiduran di pinggir lapangan
"Ya Tuhan, lindungi akuu" Sam bergidik ngeri "itu kunti ngejutin gue aja" Sam udah mau kabur dari situ, tapi matanya ga sengaja liat tas(?) yang dipakek hantu itu.
dia mengernyit "lah? setan bisa sekolah juga? apa jangan-jangan kalo malem, sekolah ini jadi sekolah hantu?" fantasi Sam sungguh aneh!
dia diam membayangkan sekolah itu berubah menjadi sekolah hantu. ya mana bisa lah!
dengan berani eits kepo maksud nya, Sam mendekati hantu itu dengan was-was
posisi hantu itu tiduran ngebelakangin dia, jadi dia ngebalik tubuh hantu itu "wahh gue bisa megang tubuh han---YA AMPUN SANDRAA NAPAIN LO TIDURAN DI SINII" Sam langsung panik ternyata yang tidur itu Sandra.
Sam menangkup kedua pipi Sandra, panas.
wajahnya juga pucat.
Sam ngegelengin kepala nya "bodoh, ngapain lo di lapangan?"
tanpa pikir panjang Sam mengangkat tubuh Sandra dan langsung dibawa ke rumah Sandra.
*jam 8 malam
Sam memberhentikan mobilnya tepat didepan rumah seseorang.
seperti orang kesurupan menngetuk pintu rumah sampai seseorang membukakan nya pintu.
ternyata yang membuka pintunya adalah orang di cari, dia tersenyum picik.
"napain lo--" Sam langsung menyeret orang itu ke ujurng rumah dan tanpa aba-abamemukul orang itu dengan membabi buta.
BUGKH!
"bangsat lo!"
Melvin terkejut karena tiba-tiba mendapatkan pukulan tak terduga.
Sam menarik kasar kerah kaos baju Melvin.
"lo tau Sandra dengan baiknya nungguin lo di lapangan sampe pingsan bodoh! lo punya hati ga sih bajing?" geramnya dengan tatapan seperti ingin membunuh seseorang.
Melvin ga terima balik mukul Sam
BUGHK!
"ya salah dia sendiri! kenapa ga pulang" Melvin akhirnya besuara.
Sam mencoba mengendalikan emosi nya, dia gamau Melvin masuk rmah sakit dan sekarat karena dia.
ahay
"LO YANG GILA! UDAH BAIK DIA TULUS NUNGGUIN LO BANGSAT!"
BUGKH!
sekali lagi Sam memukul wajah Melvin hingga terjatuh. lalu menarik kerah kaos Melvin
"KAK!"Sam mengalihkan atensi nya. itu Vania, dia berteriak saat melihat kakak nya udah babak belur, lalu berlari mendekati Melvin.
Sam melepas cengkramannya, berdiri dan pergi dari sana tanpa berkata-kata. Vania memandang Sam tak percaya lalu mengejar Sam
"hei!" Sam berbalik menghadap Vania dengan wajah tanpa ekspresi.
"gila ya? dateng-dateng mukulin kakak gue. ada masalah apa lo hah?!" luap Vania tak terima
Sam mengedikan bahu nya "gabut"
baru aja Vania mau bukak suara lagi, Sam dengan cepat memasuki mobilnya dan meninggalkan pekarangan rumah Melvin.
Vania memandangi mobil Sam yang menjauh "gila ya tuh orang?!" gerutunya. lalu berlari kembali masuk ke rumah melihat keadaan kakaknya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Secret
Teen Fiction"mau lo cinta pertamanya atau apapun itu, gue ga perduli. karena gue cinta terakhirnya" - Nathan Darian