5

711 103 11
                                    

"Jalan-jalan yuk Ka," ajak Angkara yang mulai bosan.

"Kemana?"

"Ya kemana aja. Kita nyari jajanan."

"Eh Ra, menurut kamu Ajeng itu gimana?"

"Ajeng?"

"Iya, Ajeng murid baru itu."

"Aku kurang tahu soalnya kan kita baru kenal."

"Tapi menurutku dia baik. Liat aja mukanya yang adem di liat dan damai itu." wajah Asaka berseri-seri ketika dirinya membayangkan wajah Ajeng yang menenangkan baginya.

"Jangan nilai dulu, kita kan baru kenal. siapa tau sifat aslinya belum keluar."

"Gak boleh suudzon sama orang Ra."

"Iya juga sih. Ya udah yuk jalan keluar, kenapa jadi bahas Ajeng sih."

"Hm, ya udah ayo nyonya muda."  jawaban Asaka membuat Angkara terkekeh mendengarnya.

Keduanya langsung keluar dari kamar Asaka dan begitu turun mendapati Bunda yang tengah sibuk di dapur.

"Bunda lagi bikin apa?" tanya Angkara.

"Ini, Bunda lagi bikin kue. Habisnya bosen mau ngapain."

"Mau Kara bantuin?"

"Lah katanya mau jalan-jalan Ra,"  sela Asaka.

"Kalian mau jalan-jalan? Ya udah ng  gak apa-apa Kara, nanti kamu bantuin makannya saja ya."

Angkara terkekeh mendengarnya. " Haha Bunda, jadi enak Karanya."

"Enak bener dong jadi Kara." Jealous Asaka.

"Jangan iri gitu, kamu juga pasti cuma bisa bantuin makannya doang Ka." Lagi-lagi jawaban Bunda mengundang kekehan Angkara dan Asaka.

Keduanya pamit terlebih dahulu sebelum pergi.

Di atas motor berdua dengan Asaka, dibawah langit yang mendung sudah menjadi hal favorit bagi Angkara. Angin sore yg menerpa wajahnya membuat hatinya merasakan kesejukan juga.

"Mendung, kayaknya mau hujan nih Ka."

"Ini bukan mendung, karena harinya aja yang udah sore."

"Ini mendung Ka, liat aja tuh awannya pada item."

"Bukan Ra, ini udah sore. Liat tuh udah jam 5." Asaka memperlihatkan jam di pergelangan tangannya singkat.

"Tapi kalau hujan gimana Ka?"

"Hm ya udahlah gak apa-apa, mendung juga belum tentu hujan."

"Karna dekat belum tentu jadian," tambah Angkara yg membuat keduanya tertawa.

Keduanya memilih berhenti di salah satu pedagang siomay di pinggir jalan. Angkara yang memilih tempat tersebut.

Tempatnya cukup nyaman dengan beberapa meja yang tersedia. Ditambah dengan lampu berwarna-warni yang sudah menyala karena hari semakin gelap.

"Ra, kamu mimisan?!" panik Asaka yang melihat ada darah keluar dari hidung Angkara.

Angkara ikut terkejut dan mengusap cairan di bawah hidungnya. Dan benar ada darah disana.

Dengan cepat Asaka mengambilkan tissue yang ada di meja dan menghapus jejak darah di bawah hidung Angkara.

"Ini, sumpel hidung kamunya pake tissue." Asaka menyodorkan tissue lalu Angkara menyumpal satu lubang hidungnya dengan tissue tersebut.

"Untung cuma satu," gumam Angkara.

"Kok bisa mimisan gitu sih Ra. Kamu sakit?" khawatir Asaka.

Angkara menggeleng. "Aku gak apa-apa kok. Mungkin ini karena cuaca dingin saat ini."

Ya, semakin gelap anginnya memang semakin dingin. Mungkin ini faktor penyebab mimisan Angkara, pikir Asaka.

"Terus sekarang kamu ngerasain apa? Kamu pusing gak?"

"Aku gak apa-apa Ka, aku baik-baik aja."

"Kita pulang sekarang aja ya."

"Aku gak apa-apa Saka."

"Ya udah ini pakai jaket aku." tanpa menolak Angkara menerima jaket yang di sodorkan Asaka dan langsung memakainya.

"Kamu gak kedinginan?"

"Gak, aku kepanasan."

"Haha ngadi-ngadi."

"Saka." kini, raut wajah Angkara berubah serius.

"Iya?"

"Kamu inget gak, pas kecil kamu pernah janji apa sama aku?"

Asaka berpikir sejenak lalu menggelengkan kepala. "Gak tau."

"Kamu pernah janji sama aku, kalau kamu bakal nikahin aku."

"Haha iya kah?"

"Iya. Apa janji itu masih berlaku sekarang?"

"Aduh Ra, itu cuma janji yang di buat anak kecil. Gak usah di bawa serius."

"Lagian aku udah lupa," tambah Asaka sembari terkekeh.

Tak lama seorang bapak penjual siomay datang.

"Pesanan siomaynya sudah datang," ujar si penjual lalu menaruh piring dan minuman yang berisikan pesanan Angkara dan Asaka sebelumnya.

"Terima kasih Pak."

"Loh itu si Nengnya kenapa? Kok idungnya dikasih tissue?"

"Saya gak apa-apa Pak, cuma mimisan sedikit tadi," jawab Angkara meyakinkan.

"Semoga Nengnya baik-baik aja ya."

"Iya Pak terima kasih."







Vomentnya jangan lupa :)
Koreksi jika ada yg salah  🙏dan terimakasih sudah mampir.

Ikuti terus ceritanya sampe END ya dan semoga kalian gak bosen sama ceritanya❤

ASAKA ANGKARA (TAMAT)✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang