"Mau ikut ke kantin gak, Ra?" tanya Asaka karena sekarang sudah jam istirahat.
"Nggak."
"Mau nitip?"
"Aku lagi gak pengin apa-apa Ka."
"Ayo Ra, aku juga mau ke kantin," ajak Ajeng.
"Gak Jeng, kamu aja. Aku lagi pengin di kelas."
"Oh ya udah."
"Kita duluan ya Ra," kata Ryan lalu pergi mengikuti Ajeng.
"Yakin gak mau ikut?" tanya Asaka memastikan.
"Nggak Ka," jawab Angkara lalu membuka kembali bukunya.
"Jujur, kamu kayak bukan Angkara yang aku kenal."
"Udah deh Ka, sana ke kantin nanti keburu masuk."
"Baru tadi pagi kamu bilang cuacanya cerah dan mood kamu bagus, tapi kenapa sekarang gini?"
"Bilang sama aku ada masalah apa? Apa aku ngelakuin sesuatu yang bikin kamu marah?"
Angkara diam, ia tengah berusaha mengendalikan emosinya.
"Jawab aku Ra."
"Ap__"
"IYA! Kamu udah ngelakuin hal yang bikin mood aku jadi jelek!"
"Aku ngelakuin apa?"
"Kamu udah ngerusak suasana bahagia aku Saka!"
"Aku gak suka kamu ngomongin cewe lain pas lagi bareng aku. Aku gak suka!"
Suara Angkara membuat sebagian murid yang masih di dalam kelas melihat kearahnya, mendadak ia dan Asaka menjadi pusat perhatian.
Angkara ingin sekali menangis, Buru-buru ia pergi keluar dari kelas dan berlari menuju toilet untuk meluapkan emosinya yang sedari pagi ia pendam.
"Maafin aku Ra," sesal Asaka yang tidak mengerti perasaan Angkara.
Angkara mungkin bosan karena dirinya terus membicarakan Ajeng saat tengah bersamanya, pikir Asaka.
***
Di jam pulang, Angkara sudah memaafkan Asaka yang sebelumnya sudah meminta maaf langsung padanya. Angkara pun mencoba untuk melupakan masalah tadi pagi.
"Yuk Ra pulang," ajak Ryan.
"Aku pulang bareng Saka."
"Kara, maaf." Asaka seperti ingin mengatakan sesuatu namun tidak enak mengatakannya.
"Kenapa?"
"Hari ini kamu pulang sama Ryan ya."
"Kenapa?"
"Aku mau nemenin Ajeng. dia kan baru pindah kesini jadi dia mau tau daerah sini."
"Aku pinjam Saka nya bentar ya Ra, gak apa-apa, kan?"
"Cuma hari ini aja kok Ra kamu pulang bareng Ryan," tambah Asaka.
"Gak usah, aku pulang bareng mas Gara." setelah mengatakan itu, Angkara beranjak pergi.
Di koridor sekolah.
"Halo Mas."
"..."
"Bisa jemput Kara gak?"
"..."
"Nanti kara ceritain. Mas bisakan jemput Kara sekarang?"
"..."
"Ya udah Kara tunggu."
Sambungan terputus dan Anggara akan menjemput Angkara. Kebetulan jam kuliahnya masih ada waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASAKA ANGKARA (TAMAT)✔️
Teen Fiction⚠[DAHULUKAN FOLLOW] Tidak ada persahabatan antara laki-laki dan perempuan. Jikapun ada, pasti diantara keduanya ada yang menyimpan rasa lebih. Apakah semua itu berlaku juga bagi ASAKA dan ANGKARA? 🥇 #1 musimhujan (291020) 🥇 #1 Langitsore (02...