5

1K 115 4
                                    


     "Hey sedang apa kalian disini!" Bentaknya dengan menghampiri kami. Aku terdiam, aku tidak tahu harus menjawab apa. "Aku mendapat perintah mengerjakan detensi dengan wanita ini, ada apa Filch?" Ucap Malfoy. "Oh, sebaiknya cepatlah balik ke asramamu masing masing. Sebentar lagi tengah malam."

    "Segitu gampangkah untuk berbohong kepada Filch? Wow kau hebat Malfoy kuakui." Pujiku kepadanya. "Ya segampang itu, tidak sebanding dengan mendapatkanmu y/n. Itu sangat susah." Katanya dengan wajah menyebalkan sambil mengacak rambutku. "Boleh aku bertanya sesuatu?" Aku ingat ada hal yang harus ditanyakan kepadanya. "Silahkan tuan putri, pintu bertanyaku dibuka untukmu." Sembari menunduk seperti memberi hormat kepada putri. "Apa itu pelahap maut, Malfoy?" Tanyaku dengan agak memajukan kursi. Wajah Malfoy tampak berubah, sangat berubah. Seperti seseorang yang, trauma.

    "Oh itu?" Jawabnya. Entah kenapa, tapi dia menjadi menyeramkan saat aku menanyakan itu. "Bisakah kau menceritakannya padaku? Atau sekedar memberi tahu?" "Memang menurutmu itu apa?" Kenapa dia menanyaku balik? Memangnya dia tidak tahu? "Orang yang suka makan." Kataku. Malfoy tertawa kecil. "Iya itu adalah sebutan orang yang suka makan, ayo ikut aku mengeliling hogwarts."

"Malfoy, kenapa sangat gelap disini aku takut." Kataku sambil bersembunyi di belakang pundaknya. "Sini kupegang tanganmu, jangan takut lagi ya anak kecil." Ucapnya sambil menggenggam dan tersenyum. "Hey aku bukan anak kecil, Malfoy." Pukulku sambil memanyunkan bibir. "Kau dan aku selisih 3 tahun y/n. Mulai sekarang kau kupanggil anak kecil. Atau mungkin jika ingin menggodamu akan kupanggil sayang." Katanya. Aku mengiyakan saja karena memang seperti itulah adanya.

     Aku menarik satu jari tangan Malfoy. "Ah pecinta bintang. Apa bagusnya melihat bintang." Katanya sambil bermuka masam. "Kata ibuku bintang itu indah. Jika ada bintang jatuh kita harus cepat cepat memohon sambil memegang tangan." Kataku sambil tersenyum dan bahagia. "Kalau benar begitu aku akan memohon agar kau jatuh hati padaku. Kau akan mencintaiku. Kau akan bersamaku. Kau akan menjadi milikku." Ucapnya. Malfoy mengajakku duduk dibawah pohon, menyuruhku duduk didepannya. "Kenapa?" "Aku sedikit mengantuk. Aku akan tidur di belakang pundakmu y/n."

    Iyasih, dia terlihat mengantuk. Tiba tiba Malfoy tidur dibelakang pundakku dengan merangkul pinggangku. Aku berputar,membenar
kan posisi tidur Malfoy. Menidurkannya dibawah pahaku dan memainkan rambutnya sambil berkata, "Kau sebenarnya anak yang baik, Malfoy. Kupikir kau hanya kesepian saja. Ubahlah sikap usilmu itu bodoh. Aku suka jika kau seperti ini." Aku menikmati bintang sambil memainkan rambut Malfoy dan berbicara sendiri. "aku ingin tinggal di bintang, sayangnya aku ditakdirkan disini. Jika Tuhan mengizinkanku aku sangat mau kesana!" Kataku dengan nada yang terlalu bersemangat. Tiba tiba Malfoy berkata, "Kau itu lucu ya, pantas jika aku memanggilmu anak kecil. Sifatmu saja masih seperti ini. Masih percaya ramalan bintang jatuh dan tinggal di bintang. itu mustahil anak kecil." Katanya. "K-kau sudah bangun? Kenapa tidak bilang." Ucapku sambil menurunkan kepalaku agar bisa melihat Malfoy. Tidak sadar kita saling bertatapan, mata abu abunya sangat indah jika terpantul cahaya bintang. "Sebenarnya aku daritadi tidak tidur. Aku hanya ingin bersamamu selama mungkin." Katanya.

   "Anak kecil bolehkah aku? Memelukmu? Untuk ucapan terimakasihku hari ini." Tanya Malfoy sembari menggenggam tanganku. Entah kenapa dekat dengan Malfoy berbeda dari yang kupikirkan, dia selalu membuatku nyaman. Aku mengangguk pelan sebagai ucapanku terimakasih juga untuknya.

  Malfoy memelukku, lama sekali. Aku ragu ingin memeluk balik. "Kau tidak memelukku balik? Oh iya, anak kecil tidak tahu cara berpelukan. Tidak apa. Begini saja aku sudah sangat senang. Dekat denganmu. Berbicara bersamamu. Aku semakin yakin kau akan menjadi milikku. Aku akan memperbaiki diriku, seperti apa yang kau bilang saat aku tidur tadi. Jangan menjauh ya anak kecil." Katanya. Dia juga mendengar itu? Dasar.

   "Kau ini gemas sekali Malfoy, inginku pukul ya?" Kataku. Malfoy melepas pelukannya tetapi menyodorkan sebuah bucket bunga. "Ini untukmu, aku tidak menyangka hari ini bisa sangat menyenangkan. Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya kepada wanita, hanya kau yang kukecualikan. Apakah kau sekarang sudah mencintaiku?" Tanya Malfoy. Aku bingung perasaanku kepadanya ini seperti apa. "Mungkin 10%?" Jawabku mengasal. "Segitu saja sudah banyak. Apalagi 100% aku akan menambahkan angka persenmu itu, lihat saja." Jawabnya tanpa ragu.

   Kami pulang keasrama masing masing. Malfoy mengantarku sambil menceritakan pengalaman berlibur ke dunia muggle. Teman temanku sudah tidur. Aku meletakkan bucket bunga itu disebelah ranjangku juga membuat susu cokelat hangat sambil memikirkan kejadian tadi. Pipiku memerah. Apa tadi aku menjijikkan ya?

want you (draco x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang