9

788 101 1
                                    


       Hari ini Yule Ball diselenggarakan! Aku menoleh ke Mionie, Ternyata dia masih tertidur. Tumben sekali, biasanya dia bangun pagi.

     "Mionie bangunlah, ini hari pesta dansa. Bangunlaaah." Kataku sambil mengguncang tubuhnya. Mionie duduk sambil mengucek matanya. Dia terlihat lelah sekali menandakan dia tidak tidur semalaman.

    "Kau tidak tidur semalam?" Tanyaku sambil mendekat khawatir. Mionie mengangguk.

   "Apakah ada masalah?"

    Ia melihatku, menghela napas panjang. "Semalam aku selalu memikirkan bagaimana aku dengan Ron nanti. Pasti akan sangat gugup. Harusnya aku tidak menerimanya." Aku mengelus pundaknya.

    "Ya mungkin. Aku pasti juga akan seperti itu nanti dengan H—" Astaga aku lupa kalau Harry menyuruhku untuk tidak memberitahunya.

     "Kau dengan siapa?" Aku menggeleng lalu memalingkan pandanganku.

     "Oh ya!"

    "K-Kau, tidak akan menangis kan disana nanti?" Tanyanya sedikit menunduk untuk melihat wajahku.

   "Untuk apa aku menangis Mionie?"

   "Soal—Soal Malfoy." Jawabnya. Ekspresiku berubah. Mionie memegang tanganku.

   "Ya. Mungkin,," Ujarku. Mionie memelukku.

   "Lupakan saja Y/n. Dia tidak pantas untukmu. Okay?" Aku membalas pelukannya. Rasanya sangat beruntung memiliki teman sepertinya.

___________________________________

Mum dan Dad membawakanku sebuah gaun berwana hitam. Mereka juga mengirimi surat untukku. Tertulis bahwa mereka bertengkar saat memilih warna gaunku, Dad ingin aku memakai warna putih sedangkan Mum hitam. aku tertawa kecil sambil memeluk suratnya.

Aku memakainya. Kurasa ini cukup cocok denganku. Berwarna hitam dan elegan.

   "Astaga Y/n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Astaga Y/n. Kau cantik sekali. Gaun yang kau pilih juga sangat indah sekali." Puji Mionie dengan tersenyum lebar.

"Terimakasih, Mionie. Sebenarnya ini bukan pilihanku tetapi orangtuaku." Kataku menunduk malu.

"Pasanganmu pasti akan senang bisa bersamamu."

Aku juga sedikit kaget melihat Mionie. Ia sangat cantik, tidak pernah melihatnya berdandan sebelumnya. Ia memakai gaun dengan perpaduan warna ungu dan merah muda dengan rambut digelung agak terurai yang pas sekali untuknya.

"Kau sangat cantik Mionie. Ron pasti juga akan senang berpasangan denganmu." Ujarku sambil menatapnya. Pipi Mionie bertambah merah.

___________________________________

Kami menuruni satu persatu tangga. Terlihat Harry, Ron, dan Professor Mcgonnagall.

"Astaga nona Y/n dan Granger. Kalian sangat cantik. Nikmatilah pesta ini." Katanya sambil berjalan terburu buru.

Harry menatapku tanpa berkedip. Aku menyadarkannya dengan melayangkan tanganku didepan matanya.

"Ah, Maaf. Kau—Kau sangat cantik hari ini aku agak terkejut." Katanya sambil menggaruk kepalanya. "Ya. Hanya hari ini. Besok kembali kediriku yang biasanya." Jawabku dengan tertawa.

"Tidak. Setiap hari juga. Tapi hari ini lebih cantik." Ujarnya tersenyum simpul. Aku membalasnya dengan tersenyum.

"Harry, Kau berpasangan dengan Y/n? Astaga pasangan yang serasi." Pujinya. Aku dan Harry saling bertatapan dan aku mengalihkan pembicaraan.

"Ron apakah kau tidak senang? Pasanganmu sangat cantik hari ini." Tanyaku dengan nada sarkas.

"Um.."
"Tentu saja senang." Ujarnya sambil memberikan tangannya kepada Mionie. Mengajaknya kedalam.

Harry mendekat kepadaku, "Sepertinya dugaanmu benar." "Tentu saja." Jawabku menyombongkan diri.

Aku melihat Malfoy,,
Tentu saja dengan Pansy. Menggunakan gaun dan jas yang serasi, Berwarna hijau. Aku mencoba untuk tidak mengingatnya lagi.

"Seperti yang waktu itu di perpustakaan. Kau masih ingat kan?" Tanya Harry. Aku mengangguk.

Aku dan Harry saling bertatapan dan kadang sedikit berbicara. Harry memegang pinggangku dan mulai berdansa.

"Senang?"
"Ya. Senang sekali." Jawabku agak ragu sambil melihat Malfoy dan Pansy.

"Jangan melihat mereka berdua itu akan membuatmu sedih. Tataplah aku." Aku menatap Harry, kemudian kembali tersenyum.

"Ah."
Mataku terbelalak menatap Harry. Aku menginjak kakinya dengan heelsku.

"Kakimu tidak apa? Aku tidak sengaja. Maafkan aku." Kataku sambil menghentikan dansaku dan menunduk ke kakinya. Ia menyuruhku berdiri.

"Tidak. Seperti digigit semut sedikit." Ujarnya. Kami tertawa sepanjang dansa. Harry memberiku sebatang bunga kecil yang diambil dari sakunya. Aku menerimanya dan meletakkan ditelingaku.

   "Kau cocok sekali dengannya Harry." Kata seorang anak yang tinggi dan berjas hitam dan berambut coklat muda. "Oh ya terimakasih Cedric. Kau dengan—Cho juga sangat cocok." Balasnya tersenyum kaku.

"Aku tahu kau masih menyukainya." Bisikku. Harry menggeleng cepat lalu ia berusaha mengajakku keluar.

"Ada apa?"
"Tidak. Jangan menoleh kebelakang." Teriaknya. Kenapa dia tiba tiba seperti itu? Tentu saja aku yang kebingungan langsung menoleh.

Aku berhenti. "Mereka.."

Harry menoleh kearahku. Ia menarik dan memelukku. "Sudah kukatakan jangan.."

Air mataku turun sangat deras dipelukan Harry. "Harusnya aku tidak perlu datang ke acara ini."

want you (draco x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang