8

797 105 5
                                    



    Aku mengangguk lemah.

  "Bloody hell, kau dekat dengan Malfoy? Tidak bisa dipercaya." Mata Ron terbelalak.

  "Bagaimana kau tahu?" Aku melirik ke Mionie ia memasang wajah seakan dia yang menceritakannya kepada Ron.

   "Bagaimana bisa?"

Aku menghela napas panjang, menceritakan semuanya dan memandangi temanku satu persatu. Wajah mereka yang tadinya penasaran menjadi sangat kaget.

"Yah begitu."

"Menurutku, sebaiknya kau jauhi saja dia. Anak yang arogan itu tidak pantas bersamamu."

"Lagipula kudengar dengar dia juga anak pelahap maut.." Ujar Ron, kali ini suaranya lebih mengecil.

"Oh, bisakah kalian menceritakan apa itu pelahap maut? Aku pernah bertanya kepada Malfoy. Tapi rasanya aku tidak yakin.." Tanyaku sedikit penasaran.

Mereka bertiga saling bertatapan satu sama lain. Menunjuk Harry. "Pelahap maut.."

"Apa?"

"Dia adalah orang yang mengikuti Kau Tahu Siapa atau biasanya disebut V-Voldemort."
Mataku terbuka lebar dan menutup mulutku.

"Jadi ayah dan ibunya.." Mereka mengangguk.

"Kasihan sekali dia. Kurasa dia bersikap seperti itu karena kesepian teman teman."

"Hey seharusnya dengan begitu kau menjauhi anak itu bukan malah mengasihaninya." Ron, dia tiba tiba marah. Aku mengangguk.

"Ya, Seharusnya." Kataku menunduk. Tetapi masih memikirkan Malfoy.

Harry membelai rambutku. "Sudah malam, tidurlah. Mungkin besok kau sudah sembuh."

Kenapa Harry menjadi tampak sangat baik? Mungkinkah karena hari ini aku sakit?

____________________________________

"Mionie kau mau kue ini?" Tanya Ron.

Tumben sekali anak ini memberikan makanan. Biasanya dia tidak mau memberikan pada siapapun.

"Hey apa itu diranjangmu? Sebuah bucket bunga? Dari dia?" Tanya Ron. Aku menggeleng cepat. "Dari orangtuaku." Sekilas melihat Harry, sepertinya dia sudah tahu.

"Cepat teman teman. Kata Seamus makanan hari ini enak." Ujar Harry. Sepertinya dia tidak ingin Ron menanyaiku yang macam macam.

____________________________________

"Ayam ini enak sekali! Roti panggangnya juga. Ah apalagi ini."

"Berhenti makan, Ron." Tegur Mionie.

"Tidak heran kenapa dua hari ini berat badanmu bertambah." Ejek Harry.

"Aku tidak peduli dengan berat badanku,, Makanan adalah hidupku,," Dia membuat senandung yang membuat kami semua tertawa.

"Y/n. Ini ada surat untukmu. Tidak tahu dari siapa." Neville memberikanku sebuah kertas kecil yang terlipat rapi. Harry mendekatiku begitupun Mionie.


Malam ini bisakah kita bertemu? Di perpustakaan.
Aku ingin menceritakan semuanya.
Ini bukan seperti yang kau lihat.
Aku tidak seperti itu.
Kumohon, datanglah.

Malfoy

Sepertinya Malfoy menyuruh Neville untuk memberikan surat ini dengan alasan tidak tahu dari siapa.

Mionie menutup suratku. "Tidak y/n. Dia akan membuatmu sakit hati lagi. Kau harus bersama kami nanti malam." Tegasnya. Harry mengangguk setuju.

Aku melihat Malfoy. Tidak bahagia seperti biasanya. Merenung terus menerus. Dia punya masalah?

"Oh Y/n. Mungkin dia hanya ingin dikasihanimu." Kata Ron menyadariku yang sedang menatap Malfoy.

"Malfoy! Y/n tidak bisa. Dia bersama kami nanti malam." Teriak Ron. Malfoy melihatku dan aku berpaling melihat Mionie.

Aku juga sedang memikirkan kata kata teman temanku. Apa benar ayah dan ibunya pengikut Voldemort? Kurasa tidak. Tapi aku masih ragu.

"Yule Ball akan segera diselenggarakan besok. Kau dengan siapa Ron?" Tanya Harry.

"Ah.. Aku belum memikirkannya." Ia melirik Mionie. Sepertinya Mionie menyadarinya lalu menutup mukanya dengan buku.

"Mionie, kau perempuan kan?"

"Tentu saja perempuan." Kata Mionie.

"Bagaimana kalau.." Ron mempersatukan jari telunjuk kanan dan kirinya. Mionie kebingungan.

"Maksudku berpasangan." Muka mereka berdua menjadi merah. Mionie menghadap bawah untuk berpikir.

"Ya. Mungkin.." Ia memasang tampang malu.

Ron kaget. Karena ia pikir akan ditolak. Mionie yang sangat ambisius dan pecinta buku ingin mengikuti Yule Ball?

Aku dan Harry saling tatap. "Apa mungkin mereka.." bisik Harry kepadaku. Aku menaikkan bahuku. "Tapi kurasa iya." Kami tertawa cekikikan.

Mionie menatap kami berdua.

Aku menyenggol tangan Harry. "Sepertinya dia dengar, diamlah."

"Kau bersama siapa Harry? Cho Chang? Kudengar kau suka dengan dia." Tanya Mionie.

"Oh benarkah Harry pernah menyukainya? Dia sangat cantik." Kataku.

"Aku sudah tidak menyukai Cho Chang. Hanya sebentar.."

"Lalu dengan siapa?"

Harry menatapku. Lalu memalingkan mukanya lagi ke Mionie.

"Lihat saja nanti. Dia perempuan yang sangat cantik dan wanita yang kusuka."

want you (draco x reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang