Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah sampai di apartemen. (Namakamu) pun langsung menekan beberapa digit pin dipintu masuk, agar ia bisa masuk ke dalam unit nya Iqbaal. (Namakamu) bisa tau pin unit Iqbaal karena ia beberapa kali pernah kesini bersama kak Dinda, dan (Namakamu) diberi tahu oleh Iqbaal dan Dinda pin untuk masuk ke unit tersebut, jika sewaktu-waktu ada masalah yg urgent ia bisa langsung masuk tanpa harus menunggu dibukakan pintu.
"Bang Ibay, (Namakamu) datang" teriak (Namakamu) lalu menghampiri Iqbaal.
Iqbaal yg tertidur di sofa ruang tamunya pun sontak kaget dan terbangun karena teriakan gadis tersebut.
"Ya ampun (Namakamu), suara kamu bikin kuping abang sakit" ucap Iqbaal geram.
"Hehe, maaf abang" Ucap (Namakamu) dengan kekehannya.
(Note: Kalo dikantor (Namakamu) memanggil Iqbaal memakai embel-embel Pak, kalo diluar kantor dia memanggil Iqbaal dengan sebutan Bang Ibay)
"Heuh" pletak! Iqbaal menyentil kening (Namakamu).
"Ih sakit tau bang" ucap (Namakamu) cemberut sambil mengelus keningnya.
"Hehe" tawa Iqbaal polos tak berdosa.
"Congrats (Namakamu)! Akhirnya tender besar kita goal juga nih berkat kamu" Ucap Iqbaal lalu ia refleks memeluk (Namakamu).
(Namakamu) diam tak bergeming, merasakan perasaan yg aneh ketika Iqbaal memeluknya.
"Ih apaan si bang pake peluk-peluk, modus banget" ketus (Namakamu). *padahal si seneng dalam hatinya mah wkwk*
"Bukan berkat aku juga kali, ini semua berkat kerja sama team juga bang dan berkat do'a dari abang" lanjutnya berucap.
"Hehe maaf (Nam) abang refleks, habisnya abang seneng sih. Tapi bener kan kata abang kalo kamu itu pasti bisa (Namakamu)" Ucap Iqbaal lalu melepaskan pelukannya.
"Sebagai ucapan terimakasih karena kamu udah berhasil, abang traktir kamu makan deh" Lanjut Iqbaal.
"Apa nih ceritanya nyogok? Nyogok nya pake makanan lagi, aku bisa gendut tau bang kalo makan mulu" ucap (Namakamu) dengan mencebikkan bibirnya.
"Bukan nyogok, anggap aja ini sedikit self reward karena kamu udah bekerja dengan baik. Btw, walaupun nanti kamu gendut, tapi kamu tetep cantik kok" Ucap Iqbaal gemas sambil mencubit hidungnya (Namakamu).
"Aku cantik permanent dari lahir kali bang" Ucap (Namakamu) memutar bola matanya malas.
"Iya deh yg cantik permanent dari lahir, gemes banget si (Nam), andai Dinda itu kayak kamu" ucap Iqbaal tiba-tiba lesu.
(Namakamu) pun mengerti kalo Iqbaal tiba-tiba bicara seperti itu, pasti Iqbaal dan kak Dinda tengah ada masalah.
"Sabar ya bang, abang mesti banyak sabar kalo ngadepin kak Dinda. Tapi asal abang tau, walaupun kak Dinda gitu tapi dia tuh sebenernya sayang banget sama bang Ibay" jelas (Namakamu).