Chapter 2 🎁 Temboro (1)

259 36 2
                                    

Setelah dua hari mencari fakta dan melakukan riset tentang daerah yang diimpikan sang idola. Akhirnya, Akshita memutuskan untuk pergi ke Jawa Timur demi mengetahui bagaimana keadaan daerah tersebut.

Pendapatan dari para penonton video di akun YouTube-nya membuat Akshita tak pernah kehabisan ongkos untuk memenuhi hobi sekaligus profesi barunya. Kegiatan rutin gadis itu adalah merekam gambar diri di berbagai tempat, mengedit dan mengabadikannya di media sosial.

Sebelum pergi ke tempat impian sang idola, tujuan Akshita hari ini adalah pergi ke De Villa Cetho yang terletak di Dusun Ceto, Desa Cetho, Karanganyar Jawa Tengah. Karena, satu-satunya tempat peristirahatan yang nyaman, serta memiliki pemandangan indah dan berdekatan dengan target wisata selanjutnya adalah De Villa Cetho.

Rabu sore ini, Akshita sampai di vila yang berjarak satu jam dari Air Terjun Srambang Park, tempat wisata yang terletak di Hutan Jogorogo, Kabupaten Ngawi Jawa Timur.

"Ma, Shita udah sampai di Jawa Tengah. Mama lagi apa sekarang?" tanya Akshita lewat telefon.

Suara Rasinta dalam ponsel Akshita pun tedengar sangat jelas. "Alhamdulillah kalau sudah sampai. Tapi, bukannya kamu mau ke Jawa Timur? Kok, jadi ke Jawa Tengah?"

"Iya, Ma. Shita sengaja nginap di sini, karena jaraknya cuma satu jam sepuluh menitan ke tempat wisata yang kemarin Shita ceritakan. Besok, pagi-pagi Shita langsung ke Hutan Jogorogo."

"Ya sudah, kamu hati-hati. Jangan lupa kabarin Mama kalau mau berangkat atau udah sampai di tempat tujuan. Jangan lupa minum vitamin dan makan yang teratur."

"Siap, Mama! Udah dulu, ya. Shita mau istirahat, Ma. Biar besok nggak cepat lelah."

"Iya, istirahat, sana. Mama juga masih harus menyelesaikan jahitan gamis pesanan orang."

Malam ini Akshita tertidur dengan pulas. Ia tak sabar menunggu hari esok untuk menjelajahi salah satu hutan indah di negaranya.
***

Keesokan harinya, dalam keadaan tubuh yang bugar, Akshita pergi dengan semangat ke target wisatanya. Gadis itu menaiki kendaraan roda empat yang sudah disewanya sejak kemarin.

Perempuan dengan wajah yang tak jauh berbeda dengan aktris India bernama Priety Zinta itu mulai mengeluarkan benda elektronik yang biasa digunakan untuk mengambil dan merekam gambar dirinya. Akshita berbicara pada lensa yang dipegangnya.

"Hai Sobat Waja... Sobat Wanita Ajaib! Kali ini, Shita akan berkunjung dan menikmati pemandangan di Air Terjun Srambang Park. Bagi Sobat Waja yang tinggal di Jawa Timur, khususnya daerah Ngawih dan sekitarnya, pasti sudah tidak asing lagi dengan tempat ini, kan?"

Akshita mengarahkan kameranya ke luar kaca mobil yang ditumpanginya.

"Sudah satu jam perjalanan, Sobat. Bentar lagi akan sampai. Di sini suhunya mulai terasa dingin. Hiih...." Akshita menampakkan ekspresi bak menggigil. "Sampai ketemu di Air Terjun Srambang Park, gais!" imbuhannya seraya menekan tombol off untuk menghentikan rekaman tersebut.

Pria di depan yang sejak tadi fokus menyetir mobil pun ikut bersuara. "Mbak Shita terima kasih, lho, sudah percaya sama aku untuk mengantar ke Jogorogo."

Akshita melemparkan senyumannya. "Sama-sama, Pak."

"Mbak Shita habis dari sini nanti mau pulang? Atau ke mana?"

"Mau ke Prasasti Sendang Kamal, Pak."

"Waduh, jauh, ya, kalau dari tempat ini, Mbak. Kenapa nginapnya di Jawa Tengah?"

"Iya, Pak, nggak apa-apa. Sengaja, karena sebenarnya saya mau ke daerah yang jaraknya dekat banget dari Prasasti Sendang Kamal itu. Oh, iya, kalau Bapak kenapa bisa sampai komentar di video saya?"

"Lha, wong aku ini sudah lama subscribe akun yutub-nya Mbak Shita dan sering lihat Embak jalan-jalan. Makanya, pas Embak bilang, butuh orang biasa bukan pekerja wisata di sekitar De Villa Cheto, yang tahu jalan ke Hutan Jogorogo aku langsung komen dan menawarkan diri, ."

Akshita mengangguk-angguk. "Oh, gitu, Pak. Makasih, ya, Pak, udah nonton video saya."

"Iya, Mbak, sama-sama. Ngomong-ngomong, kenapa aku ini sering lihat video Mbak Shita, semua itu gara-gara aku dan istri senang lihat film India. Kebetulan, istri itu sangat mengidolakan Priety Zinta. Mbak, tahu, kan? Nah, Mbak Shita itu mirip sekali sama dia."

Akhsita hanya bisa melemparkan senyuman pada pengendara mobil itu. Baginya, sudah tidak aneh lagi jika orang menyebutnya mirip dengan bintang India berwajah boneka itu. Ia sendiri tak mengerti, kenapa wajahnya seperti orang India.

Rasinta memang cantik, tetapi gurat wajahnya tidak lebih dari wanita Indonesia pada umumnya. Akhsita masih belum tahu, hidung mancung dan indah bola matanya menurun dari siapa.

Beberapa saat kemudian, mobil yang ditumpangi Akshita sampai di tempat tujuan. Gadis itu merasa sangat bahagia berada di alam yang sangat indah.

Setelah lebih dari satu jam menikmati pemandangan di air terjun, Shita beralih memuaskan diri memantau pohon pinus yang menjulang tinggi. Semua itu lebih terasa lengkap dengan area foto yang sangat beragam sehingga membuat senang para pengunjung.

"Hai Sobat Waja. Siapa pun kalian, yang belum pernah datang ke Air Terjun Srambang Park. Pokoknya, harus ada niat untuk berkunjung ke tempat ini. Shita jamin, kalian nggak akan menyesal datang ke sini."

Akshita terus mengitari jalanan menurun setelah beberapa jam yang lalu ia harus menanjak. Usahanya menguras tenaga menuju Hutan Jogorogo tidak sia-sia karena terbayar oleh pemandangan yang sangat indah.

"Oh, iya. Video ini selain untuk menghibur Sobat Waja. Shita juga persembahkan untuk Rey. Reynaldi Andalashakti!" Shita melambaikan tangannya ke arah kamera yang digenggamnya. "Hai Rey, Shita harap kamu dapat libur panjang dari tempat kerjamu itu! Supaya nanti, Shita bisa ajak kamu untuk menikmati keindahan alam."

Tak terasa, matahari sudah mulai menyembunyikan sinarnya. Akshita benar-benar terlena dengan kehindahan Hutan Jogorogo. Gadis itu tidak sempat memesan hotel penginapan untuk malam ini.

Karena merasa kebingungan harus pergi ke mana. Akhirnya Akshita mengunjungi kantin yang tak jauh dari parkiran tempat wisata tersebut.

"Bu, susu cokelat hangat, satu, ya," ucap Akshita.

Beberapa saat kemudian, wanita dengan kain samping yang melingkari pinggang sampai kaki mendekati Akhsita. "Ini, Ndok, susunya."

"Bu, kalau hotel atau penginapan yang dekat-dekat sini di mana ya, Bu?" tanya Akshita.

"Wah, kalau hotel Ibu ndak tahu, Ndok. Mungkin jauh dari sini. Angkot juga kalau jam segini sudah tidak ada. Palingan, Ibu kenal sama pemilik penginapan di sekitar sini. Tapi, ya, gitu... bangunannya biasa saja, tidak seperti hotel. Sing penting bisa buat tidur."

Akhirnya, malam ini Akshita beristirahat di penginapan yang masih berada di sekitar pemukiman warga Jogorogo.

"Harusnya dipersiapkan lebih matang. Lain kali jangan terjadi hal seperti itu lagi." Suara Rasinta terdengar dari dalam ponsel Akshita.

"Iya, Ma. Shita keasyikan lihat-lihat pemandangan sama rekam suasana di sana. Shita baru sadar kalau udah sore itu... pas baterai kamera habis," ungkap Shita.

"Ya sudah, kamu isirahat aja. Besok, jangan sampai kesorean lagi!" Rasinta terdengar sangat khawatir pada putrinya.
***

Hari pun berganti. Dalam perjalanan kurang dari dua jam, Akshita sampai di tempat wisata berikutnya, yaitu Prasasti Sendang Kamal yang terletak di Kraton, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan Jawa Timur.

Karena tempat tersebut adalah situs budaya, Akshita tidak begitu mengeksplorasi pemandangan di sekitar. Ia hanya bercakap dengan pemandu tempat wisata tersebut dan mencari area yang tenang untuk duduk serta beristirahat sejenak.

.
.
.
.
.
.
.
Apa yang sebenarnya akan Akshita lakukan di tempat-tempat tersebut. Dan, apa tujuannya?

Pertanyaan itu akan kita temukan jawabannya di cerita selanjutnya...

Serpihan Cinta di Surga Kashmir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang