Chapter 22 🎁 Cintamu di Kashmir

309 33 12
                                    


Setelah mengetahui bahwa Althaf tidak memberikan tantangan untuk dirinya. Akshita berlari pelan ke dalam rumahnya. Ia sempat berhenti sejenak di hadapan Rasinta yang sedang menangis di hadapan Jaisudha.

Akshita berpikir bahwa Rasinta sedang menangisi dirinya yang telah dikecewakan oleh keponakan Jaisudha. Namun, ia tak peduli, gadis itu kembali berjalan menuju kamarnya.

Akshita membanting tubuhnya di atas kasur. Selama hidupnya, ia tidak pernah merasa sekecewa ini. Vloger traveler itu merasa patah hati karena Althaf Khan yang beberapa minggu terakhir mengisi hati dan pikirannya akan segera melamar perempuan lain.

Tak lama kemudian, dari luar kamar terdengar suara ketukan pintu. Akshita pun mempersilakan masuk pengetuk papan pembatas kamarnya yang diyakini ibunya sendiri.

Benar saja, setelah pintu itu terbuka, Rasinta masuk dan berjalan mendekati Akshita.

"Mama lihat tadi kamu menangis. Kenapa, Nak?" tanya Rasinta.

Akshita bangun dan memeluk Rasinta. "Ada orang nggak ada kerjaan yang menipu Shita, Ma! Maafin Shita karena menentang Mama."

"Kenapa minta maaf?" tanya Rasinta.

"Maaf, karena saat Mama memperingatkan Shita jangan pergi ke Kashmir. Shita malah ngebantah dan memaksa pergi. Semua itu karena Shita terlalu percaya diri bahwa misi itu diberikan oleh Althaf."

Rasinta melepaskan pelukan Akshita dan menatap putrinya. "Tidak apa-apa, walau misi itu bukan dari Althaf. Tapi setidaknya Shita sudah menemukan cinta di Kashmir."

"Cinta apa, Ma? Althaf mau ngelamar perempuan lain. Shita nggak nemuin apa pun di Kashmir kecuali mengenal kebudayaan dan Pak Jaisudha." Akshita berhenti sejenak memikirkan sesuatu. "Ma, tahu dari mana kalau Shita berhasil menemukan cinta di Kashmir? Shita nggak pernah cerita sama Mama kalau kepergian Shita ke sana untuk menemukan cinta."

"Maafkan Mama, Nak. Orang yang menurut Shita nggak ada kerjaan itu adalah Mama!"

Akshita mengerutkan keningnya. "Maksdunya?"

"Mama yang sebenarnya memberikan misi itu pada Shita."

Perempuan yang belum lama memutuskan untuk berhijab itu merasa terkejut mendengar ungkapan sang ibu.

"Hah? Bagaimana bisa? Terus, kenapa Mama lakuin itu? Apa tujuannya?" tanya Akshita.

"Beberapa kali Mama mendengar kamu mengobrol dengan Reynaldi. Shita selalu mengeluh tentang ketidak tahuan sosok ayah. Shita juga sering menanyakan hal itu pada Mama. Awalnya Mama nggak akan menceritakan siapa ayah kamu. Karena, Mama khawatir kamu malu. Tapi, sekarang kamu sudah dewasa, besok usia Shita dua puluh lima tahun. Jadi, Mama rasa sudah sepantasnya Shita tahu semuanya."

"Shita masih nggak ngerti apa yang Mama omongin!"

"Shita ingat? Beberapa minggu yang lalu, saat kamu dan Rey duduk di taman terus Mama ajak kamu dan Rey makan malam?" tanya Rasinta.

Akshita berusaha mengingat kembali momen tersebut.

"Shita, makan dulu," ucap Rasinta dari belakang.

Saat itu Reynaldi segera melepas rangkulan tangannya yang berada di pundak Akshita. Pemuda itu merasa malu melihat Rasinta menyaksikan hal tersebut.

Beruntung ia ingat kejadian itu.

"Iya, Shita ingat."

"Sebenarnya Mama sudah lama ada di sana. Mama dengar semua pembicaraan kamu dengan Rey, Mama juga tahu kamu menceritakan tentang misi yang akan disampaikan Althaf Khan juga syarat-syaratnya. Awalnya mama pikir itu hal biasa dan tidak penting, Mama tidak peduli." Rasinta terdiam sejenak. "Terus, kejadian lainnya, pas kamu telefonan sama Rey, Mama bilang, pintu kamar itu ditutup, nanti banyak nyamuk yang masuk. Shita ingat?"

Serpihan Cinta di Surga Kashmir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang