4. Perihal kesiapan

329 62 10
                                    

Jihoon tersenyum kecut ketika sosok Soonyoung dengan motornya berhenti di depannya. Cowok itu menaikkan kaca helm-nya dan menatap Jihoon curiga.

"Lo kenapa?" Tanyanya, dari ekspresinya saja jelas terlihat kalau Jihoon tengah kesal. Selain itu kedatangan Soonyoung di Kosan ini pun karena diminta Jihoon. Padahal ini sudah malam.

"Gue nginep di tempat lo boleh gak?" Jihoon malah balas bertanya.

Soonyoung mengerjapkan matanya, "Gak tahu sih, gue gak bakal pulang ke Asrama. Tapi bentar coba gue hubungi Seungyoun ya."

"Lo mau kemana emangnya?"

"Gue kayaknya mau nginep di Kantor ... tapi kalo lo gak mau sama Seungyoun, gak papa gue anterin ke rumah gue aja. Agak berantakan tapi soalnya belum sempet di beresin."

Jihoon terdiam, tampaknya Soonyoung punya urusan yang penting sampai-sampai memilih untuk menginap di Kantor. Cowok itu kemudian kembali menatap sahabatnya, "Gue ikut lo aja ke Kantor."

"Yakin? Gue ada kerjaan so—"

"Yakin." Mendengar balasan Jihoon, Soonyoung menarik napasnya. Ia bisa menyimpulkan kalau ada masalah di Kos dan Jihoon berpikir kalau hanya Soonyoung yang dapat membantunya untuk lari sementara dari sana.

Cowok kelahiran bulan Juni itu turun dari motornya untuk mengambil helm cadangan dari bagasi motor. Dia kemudian menyerahkannya pada Jihoon, Soonyoung baru sadar kalau Jihoon sampai membawa tas-nya.

"Lo mau kabur dari sini apa gimana?"

"Nggak, lagi males aja."

Soonyoung mengendikkan bahunya dan menaiki kembali motornya, "Kalo ada masalah jangan kabur."

Dia menyalakan mesinnya sekaligus isyarat agar Jihoon ikut naik. Sebelum naik yang lebih muda membalas, "Bukan gue yang punya masalahnya."

Motor itu melaju, Jihoon dapat memperkirakan kalau jaraknya lumayan jauh. Mengingat selepas menghubungi Soonyoung tadi, cowok itu menghabiskan waktu cukup lama untuk sampai di Kosan Jihoon.

Tapi baru saja memasuki jalan besar, Soonyoung sudah menepikan motornya.

"Udah nyampe lagi?" Tanya Jihoon keheranan.

"Nggak, beli makanan dulu gih. Lo bakal bosen pasti ntar."

Oh, Jihoon baru sadar kalau Soonyoung menghentikan motornya di depan Minimarket. Cowok itu menurut dan membuka helm-nya kemudian menyerahkan benda itu pada Soonyoung.

"Lo mau nunggu disini?"

Soonyoung mengangguk.

"Oh yaudah, mau nitip gak?"

Ada jeda sebentar sebelum Soonyoung membalas, "Kopi kalengan ya dua, makanannya terserah deh nanti juga gue makan. Duitnya pake punya lo dulu ya, dompet gue ketinggalan hehe."

Jihoon memutar bola matanya malas, "Iya dah."

Jihoon tidak membutuhkan waktu yang lama sebelum keluar lagi dengan kantung plastik berisi makanan ringan dan minuman kalengan. Cowok itu menerima lagi helm Soonyoung dan memakainya.

"Nyong, Jun sama Sana tuh beneran pacaran ya?" Celetuknya ketika memakai helm-nya.

Soonyoung tak membalas tapi ada perubahan raut wajah yang ia tunjukan. Cowok itu mengendikkan bahunya, "Gatau."

"Mereka ada disana, udah semalem ini masih aja jalan."

"Udah lah, buru naik. Biar kerjaan cepet selesainya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kosasra; seventwice 96LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang