10. Pasti ada alasan

238 37 3
                                    

Momo keluar dari kamarnya, harapannya dia tak akan menemui tetangganya. Nyatanya itu gugur karena begitu ke depan ia menemukan Eunbi yang tengah menjemur pakaian. Momo tidak banyak mengobrol dengannya, tapi yang bisa Momo tangkap sosoknya lumayan galak.

Momo melempar senyum dan dibalas senyum tipis sebelum yang lebih tua melewatinya begitu saja. Cewek itu menarik napasnya lega menyadari Eunbi tidak berminat untuk terlibat perbincangan dengannya.

Momo semakin merasa lega ketika Jun muncul dan berjalan mendekatinya. Hari ini rencananya mereka akan pergi ke Kafe tempat Jihoon bekerja.

Selain Jihoon yang menawarkan, mereka juga penasaran dengan cewek yang Soonyoung bicarakan. Yang katanya fans Soonyoung dan Jihoon.

"Deket ini, kita jalan kaki aja ya," ujar Jun dan langsung diangguki oleh Momo. Kedua orang itu kemudian berjalan berdampingan menuju tujuan mereka.

Kafe dan Kos mereka memang tidak jauh, tidak sampai setengah jam keduanya sudah sampai. Begitu masuk mereka sempat melihat sekitar untuk mencari keberadaan Jihoon, setelah menemukannya mereka berkomunikasi lewat pandangannya.

Jun menghampiri Jihoon dan Momo mencari meja untuk keduanya, mungkin bertiga dengan Jihoon.

"Jihoon," panggil Jun sedikit keras. Yang dipanggil langsung menoleh, dia mengisyaratkan pada Jun untuk menunggu karena dia masih harus mencatat pesanan pengunjung yang mejanya ia datangi.

Jun paham, jadinya cowok itu malah diam sambil berdiri di posisinya sekarang. Tidak jauh dari Jihoon. Matanya mengelilingi lagi seisi Kafe itu dan menemukan Momo yang melihat ke arahnya juga. Cewek itu sudah duduk, ia memandangi karena menunggu mereka.

"Jun, Momo mana?" Tanya Jihoon seraya menghampirinya. Jun menunjuk dengan ibu jarinya, "Tuh."

Jihoon mengangguk, "Yaudah ayo, lo duduk dulu. Biar sekalian gue pesenin."

Jun menurut, dia berbalik dan menghampiri Momo dengan Jihoon dibelakangnya. Sesampainya, Jun langsung duduk sementara Jihoon masih berdiri setelah meletakkan menu yang dilaminating di meja mereka.

Momo langsung melihatnya, keduanya sudah maklum karena jika soal makanan maka Momo yang paling antusias.

Dia kemudian terlihat bingung, menu itu diletakkan kembali di atas meja. Ia menunjuk salah satunya dan menatap Jihoon, "Ini roti yang digimanain?"

Jihoon mengerjapkan matanya dan membaca menu yang dimaksud Momo, "Oh itu roti yang pakai keju sama susu terus dipanggang, kejunya melted gitu. Eh ada yang rasa coklatnya juga sih, cuma yang keju lebih banyak dinikmati."

Momo mengangguk paham, "Gue mau dong, satu-satu."

Jihoon langsung menulisnya, "Minumnya?"

"Jus jeruk ya," balas Momo tanpa berpikir panjang. Minuman dengan rasa jeruk adalah andalannya.

"Enak makan roti pake jus jeruk yang asem?" Tanya Jun yang sedaritadi diam.

"Semua makanan itu enak," balas Momo tak acuh.

Jihoon tersenyum meledek mendengarnya. Dia beralih pada Jun, "Kalo lo mau pesen apa?"

"Makanannya ... lo ada rekomendasi yang pedes gak?" Tanya Jun, ia sebenarnya tidak berniat untuk membeli makanan. Tapi melihat Momo yang memesan ia tahu ini akan lebih lama dari dugaannya.

Jihoon terdiam sebentar, "Ada menu baru, mie udon gitu. Gue belum nyoba tapi setiap masak bau cabenya mantap."

"Yaudah itu aja, sama milkshake yang coklat ya."

Jihoon mengangguk dan menulisnya, "Nanti gue yang bawa pesanannya ya, sekalian gue ijin makan siang."

Momo dan Jun mengangguk kompak.

kosasra; seventwice 96LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang