6♥Rega❤️

60 22 5
                                    

Bel istirahat berbunyi, semua berhambur keluar kelas. Aku masih duduk di tempatku. Gita mengajak ke kantin, tapi aku masih enggan pergi ke sana. Aku tidak terlalu suka kalau harus berdesak-desakan dengan siswa yang lain.

"Eh anak baru," salah seorang siswa mendekatiku.

"Kenalin gue Rama," dengan khas medoknya dia bicara.

"Liana," aku menjabat tangannya.

"Rumah kamu dimana?"

"Di kahyangan, ah nggak bercanda, di perumahan Nirwana, blok 11 kenapa?

"Lhoh serius, weh Ga, ni ada tetanggamu, kamu nggak bilang-bilang sih Ga kalau punya tetangga cantik macam ini."

Tiba-tiba Rama berteriak pada seseorang, dan dia hanya menatapku sekilas kemudian pergi keluar kelas.

'sombong amat,' batinku.

"Siapa sih dia, kok lagaknya sok cool, dan cuek gitu?" tanyaku pada Gita.

"Oh ... Dia Rega, Reganata Dirgantara, eh ialoh alamatnya sama kayak kamu.

Deg.

"Oh mungkin itu anaknya Bu Yasmin," kataku mengingat hal kemarin.

"Kamu kenal juga sama mamanya Rega?" tanya Gita.

" Ya kenal lah, orang tetanggaan, rumahnya aja sebelahan."

"Ih mimpi apa aku, akhirnya ...  kapan-kapan ajak aku main kerumah kamu ya biar aku bisa lebih akrab sama kamu sama keluarga kamu," ucap Gita penuh semangat

"Sama Bu Yasmin juga,"

"He he ... Itu salah tiganya"

"Salah tiganya?" tanyaku heran.

"Iya salah satunya akrab sama kamu, salah dua akrab sama Rega dan ke tiga akrab sama mamanya," ucap Gita semangat.

Aku hanya ber'Oh ria mendengar ucapan Gita.

"Ke perpus yuk, pingin liat sekalian baca."

"Oke."

Kami berjalan beriringan menuju perpustakaan. Di sana suasananya tenang dan itu membuat aku nyaman.

Masuk ke perpustakaan, tak sengaja aku menatap seseorang yang sedang serius membaca bukunya.

Dia seperti mencatat hal-hal penting yang ada di bukunya. Pemandangan itu membuatku terpaku. Pesonanya benar-benar membuat hati adem.

Gita menyenggol lenganku. " Mau sampai kapan bengong di situ, nunggu ampe tu buku jilid kedua selesai rilis,"

"Issh ... Apaan sih aku cuma liatin itu, pesonanya bikin hati adem tau nggak,"

"Eh jangan sampai kamu suka sama dia,"

"Emang kenapa, dia ada penyakit menular ya?"

"Liana iih," teriak Gita dan semua mata tertuju pada kami.

"Ssstt ... "

Aku menarik tangannya, "Makannya, slow dong nih dimarahin ama yang lain."

"Iya maaf," ucap Gita nyengir dan menampilkan deretan giginya, yang gingsul.

"Udah, ceritanya nanti sekarang baca buku dulu." ngambil buku dan duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Larut dalam bacaan,akhirnya kami kembali ke kelas setelah bel berbunyi.
      
Aku kembali menanyakan tentang sosok di perpustakaan tadi pada Gita, aku benar-benar penasaran kenapa tidak boleh suka sama dia.

"Dia itu Hanzel, dia orang yang suka banget sama buku. Dia tuh jarang banget ngobrol sama orang. Dia orang kedua setelah Rega yang irit banget bicaranya," jelas Gita saat aku menanyakan cowok di perpustakaan tadi.

LUKA LIANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang