8♥Teman ❤️

44 21 1
                                    

Setiap pagi ayah dengan cekatan mempersiapkan sarapan kami, ada susu, roti panggang, dan sepertinya ia sedang membuat kopi.

Tingg.

Suara dari ponsel ayah berdering nyaring. Aku meliriknya sebentar, "Yah, kayaknya ada yang kirim pesan deh,"

"Coba kamu lihat," kata ayah.

Aku mengambil ponsel itu, di situ tertulis dari Sesil, kalau di lihat dari poto profilnya, dia cantik. Lalu aku buka chat darinya.

[Jangan lupa nanti kita lunch bareng, aku yang jemput kamu, by sweety. Sampai jumpa nanti siang. Emot love bertebaran]

Aku lihat riwayat pesan ayah. Ternyata makhluk cantik ini sudah lama ada hati sama ayah,tapi jarang banget ada balasan chat dari ayah. Apa ayah sedingin itu sama wanita.

Atau ayah sudah menutup hatinya, dan tidak ingin lagi berhubungan dengan wanita.

"Dari siapa Na," pertanyaan ayah membuyarkan lamunanku.

"Ini dari Sesil yah, siapa Sesil? Ayah ada hubungan khusus dengannya?"

"Nggak ada sayang, tapi Sesil baik kok sering ngajakin makan, terus jalan-jalan sama sering pinjemin duit kalau ayah lagi bokek."

"Ayah nggak ada perasaan apapun?"

" Iya Na, nggak ada."

"Yakin ... ayah tahu PHP kan? Jangan suka memberi harapan kalau orang itu nggak ayah sukai. Atau ayah nerima semua kebaikannya cuma karena alasan sungkan. Inget ya Yah, aku juga cewek, kalau ada yang mainin aku, apa ayah nggak keberatan?"

"Wanita itu peka yah, dia juga perasa jangan sampai semua kebaikan yang ia berikan sama ayah ujung-ujungnya malah jadi bumerang bagi hubungan kalian berdua." ucapku seraya memasukan potongan roti ke mulut.

"Kita cuma teman Na, sama kayak yang lain," sanggah ayah.

"Yah ... kalau nggak ada apa-apa mending bilang dari sekarang. Jangan cuma kasih harapan yang bisa nyakitin hati orang. Aku tahu ayah bukan orang yang suka PHP-in anak orang."

"Sekarang udah bisa nih nasehatin ayah, seneng deh ayah dengernya. Kamu sendiri udah ada yang ngasih harapan,"

"Jangan coba-coba mengalihkan pembicaraan ferguso,"

Ayah hanya menggelengkan kepalanya.

"Yang punya hubungan siapa? yang jadi tersangka siapa?" kilahku.

"Namanya anak muda, biasanya kan sudah ada benih-benih cinta,"

"Tidak Rohma, aku masih pingin belajar dan sukses, tapi jika nanti ada yang pas di hati boleh kok di cobain."

"Sekolah yang bener dulu, baru nanti pacaran!"

"Tuh kan, tadi nanya sekarang nggak di bolehin, ayah itu plin-plan, nggak konsisten," cibirku

"Ayah cuma ngingetin,"

"Au ah, aku berangkat dulu, da Ayah ...."

"Assalamualaikum,"

"He he ... Assalamualaikum ayah." Aku beranjak dan mencium tangan ayah.

Keluar rumah, saat tengah menunggu Abang ojol datang, Bu Yasmin baru keluar dari rumahnya bersama Rega.

"Pagi Liana,"

"Pagi Bu, pagi Ga,"

"Hmm ..." jawab Rega singkat.

'Ampuun dasar terbuat dari apa dia itu?' gerutu batinku.

"Sariawan ye bang, kok cuma hmm doang,"

LUKA LIANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang