Aku mengerjap pelan mendengar suara laki-laki yang tidak aku kenali.
Aku merasa asing dengan tempat ini.Tempat dengan pencahayaan yang minim serta begitu pengap dan lembab.
Aku mulai membuka mata, kepalaku masih terasa pusing. Apa sebenarnya yang terjadi kenapa aku disini. Seharusnya aku tadi bersama ibu bukan.
"Hai cantik ... sudah bangun, apa tidurmu nyenyak?" suara itu, aku pernah mendengarnya.
"Masih inget sama aku?" Lelaki itu mendekatiku. Aku beringsut mundur tapi aku kesusahan. Dia mengikat tangan dan kakiku.
Dia juga menutup mulutku dengan lakban. Ya Tuhan ... apa aku di culik?
Benarkah Jonathan menculikku? untuk apa? aku tidak ada masalah apapun kan dengannya.
Jo mendekatkan wajahnya padaku, aku memalingkan wajahku dan itu membuatnya marah. Dia meraih mukaku dengan satu tangannya.
Satu tangan lagi mengelus pipiku dengan punggung tangannya.
Aku benci dia melakukan itu padaku. Dengan kasar ia membuka lakban di mulutku hingga menyisakan perih di sudut bibirku."Aku tergila-gila padamu,sangat menggilaimu, dari saat pertama Rega mengajakmu ke markas. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, dan aku jujur pada semua tentang rasa yang ku punya, tapi Rega merebutnya."
Aku diam tanpa membalas kata-katanya. "Sekarang kamu jadi saudara tiriku, aku muak dengan takdirku sendiri, tapi akan aku pastikan kamu akan jadi milikku." imbuhnya.
"Aku nggak sudi," jawabanku membuat Jo marah dia menamparku, sehingga pipiku terasa panas dan sakit. Lalu sedetik kemudian dia jongkok di hadapanku meminta maaf dan mengelus pipiku yang memerah akibat tamparannya.
"Sayang ... sakit ya maaf ya, aku nggak bermaksud nyakitin kamu, tapi tolong jangan tolak aku ya," Jo memohon padaku.
Apa yang terjadi dengan Jo, kenapa sikapnya berubah sedetik dia kasar tapi sedetik kemudian dia melunakkan kata-katanya.
"Kamu jangan lemah sama wanita," suara bariton seorang pria membuatku menoleh ke arahnya.
"Kamu musti punya pendirian jangan kalah sama wanita. Tunjukkan pada dunia bahwa Jonathan putra Reza Atmaja adalah lelaki terhormat. Kamu jangan menjadi budak cinta biarkan semua wanita tergila-gila dan mengejarmu."
Oh jadi ini yang namanya Reza, dia orang yang membuat hidup ibuku berubah.
Dengan menyesap dalam-dalam rokoknya dan melambungkan asapnya ke udara pria itu, dengan angkuhnya membicarakan ibuku.
"Liana, tidak perlu bersusah payah untuk membalaskan dendam ku pada Fina dan Ardan, tapi aku bahagia rumah tangga Ardan hancur dan putranya membencinya."
"Mereka semua bodoh, sangat bodoh.
Uang memang segalanya, dengan uang sesuatu yang begitu kuat dan berdiri kokoh, dengan mudah bisa aku hancurkan."Apalagi ini, siapa sebenarnya orang ini apa yang diinginkannya. Kenapa semua orang ingin dihancurkan olehnya.
"Kalau saja dulu Fina tetap menjadi istri keduaku pasti semua ini tidak akan terjadi. Dia sungguh bodoh, dan lebih tidak tahu diri dia malah kabur dariku."
Tangan Om Reza mendekat, dia mencengkeram mulutku.
"Kamu tahu dengan membawa kamu ke sini, maka semua targetku akan datang. Kamu umpan yang sempurna Liana." setelah mengucapkan di kata-kata itu ia menghempaskan cengkeramannya dengan kasar.
"Aku yakin, Fina dan Sesil tidak akan tinggal diam, mengetahui anaknya ada dalam genggamanku," ucap om Reza dan beralih ke tempat duduknya.
Jonathan mendekatiku lagi. Dia dengan tatapan matanya yang begitu menjijikkan itu menelisik tubuhku dari atas hingga bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUKA LIANA [Completed]
Ficción GeneralMenjadi bagian dari keluarga yang tak lagi sempurna. Menyaksikan bagaimana ayah dan ibunya berpisah. Meninggalkan bekas luka yang mendalam, bayangan akan pertengkaran dan kepergian ibunya selau menghantui Liana. Hidup berdua dengan ayahnya tak lanta...