💦 Epilog 💦

70 6 2
                                    

Sampai aku tutup usia
Kan ku jaga hatimu
Sampai aku tua

Walau keriput
Di pipimu terlihat
Takkan goyahkan
Cintaku begitu kuat ....

🎶 Angga Candra- sampai tutup usia,🎶

Penggalan syair yang begitu bermakna bagi Rega dan juga Liana.
Perjalanan cintanya kini menemukan akhir yang bahagia.

Jalan hidup manusia tidak ada yang tahu. Semua sudah terukir indah pada takdir yang maha kuasa.

Jika liana mengalami luka karena perpisahan orang tuanya, maka luka ini perlahan dan pasti berganti bahagia.

Liana paham, bagaimana tumbuh tanpa ibu, bagaimana hari-hari yang ia lalui begitu berat.

Ketika ia butuh tempat untuk mencurahkan segala rasa yang ia miliki, tapi tak ada siapapun yang bisa untuk ia ajak berbagi.

Menjadi kuat bukan hal yang mudah, ketika rasa sakit dan kesepian itu menghimpit, Liana hanya mampu menciptakan tindakan bodoh dan konyol, ia berharap dengan semua itu, perhatian kembali ia dapatkan.

Namun Liana salah, hal itu malah membuat jarak yang kian besar antara ia dan ayahnya.

Kini ketika ia mulai menapaki jalan hidup yang baru, ketika gelar istri tersemat padanya, ia berjanji agar tidak memberikan luka yang sama pada keluarganya kelak.

Memiliki masalalu yang sama-sama pahit, Liana berharap agar rumah tangganya bersama Rega tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Memastikan keluarga kecilnya kelak tak kan kekurangan kasih sayang, dan anak-anak mereka bisa tumbuh layaknya keluarga yang lain.

Keluarga yang utuh dan bahagia.
Keluarga sempurna dengan banyak cinta. Harapan yang cukup sederhana bukan. Karena Liana tahu pasti jika sampai terjadi perpisahan kembali luka hati itu sulit untuk terobati.

Ya, menjaga komitmen memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi Liana dan Rega, masih dalam tahap mengejar impian mereka. Karena menjadi sesuatu yang membanggakan pasti akan lebih menyenangkan.

"Na, mari kita bangun keluarga kecil kita dengan penuh cinta. Kita tahu kan rasanya keluarga yang nggak sempurna, maka kita jaga ikatan diantara kita. Karena saling percaya dan mendukung satu sama lain pasti akan bisa membuat keluarga kita bahagia," harapan Rega ketika ia telah mengucapkan ikrar pernikahan.

"Ya , Ga kita tahu rasanya di abaikan dan tumbuh tanpa keluarga yang sempurna itu sangat menyakitkan."

Kini Liana menjadi seorang istri, dari seseorang bernama Reganata Dirgantara.

Jarak yang memisahkan keduanya bukan halangan untuk mereka menjalani rumah tangganya.

Tekad kuat untuk menafkahi sang istri, membuat Rega rela membuang masa mudanya dengan bekerja.

Rega sadar setelah menjadi suami maka, semua tanggung jawab seorang ayah berpindah di pundaknya. Rega bekerja paruh waktu di sebuah cafe milik temannya.

Hanzel menyarankan agar Rega membuka cafe shop di rumahnya, halaman yang cukup luas dengan tatanan yang menarik pasti membuat daya tarik tersendiri bagi pengunjung. "Ya asal kita terus mengikuti perkembangan jaman dan hal-hal yang sedang di gandrungi saat ini. " ucap Hanzel meyakinkan.

Dari tabungan mereka bertiga dan di bantu ayah Liana, halaman depan dan samping rumah di sulap menjadi mini cafe shop kekinian.

Letaknya yang cukup strategis karena berada pada poros jalan, dimana di situ sering berjumpa para pengendara dan penghuni perumahan yang mereka tinggali, maka dengan mudah cafe itu dapat dikenali banyak orang.

Keahlian Rega meracik minuman, ia dapatkan saat bekerja di cafe temannya dan belajar melalui media sosial.

Dengan di bantu Hanzel cafe kini menjadi salah satu tempat favorit para remaja yang ingin sekedar nongkrong dan menikmati secangkir kopi.

Kebahagiaan memang meliputi Rega dan Liana, usaha mereka cukup lancar setelah setahun berjalan. Awalnya memang tidak seberapa tapi seiring berjalannya waktu dan sikap saling support diantara mereka mengantar merek pada sebuah pencapaian yang menggembirakan.

Dua tahun pernikahan mereka berjalan, mereka melaluinya dengan suka cita. Weekend adalah waktu untuk mereka bersama, entah Rega yang mengunjungi nya atau Liana yang akan pulang ke rumahnya.

Sampai akhirnya kesibukan cafe membuat Liana mengalah dan dialah yang sering pulang serta ikut andil dalam mengelola cafenya.

Hingga Tuhan menitipkan buah cinta mereka pada rahim Liana. Bahagia, tentu saja. Apa yang lebih membahagiakan dari pada ini.

Walaupun Liana harus melepaskan impiannya. Karena Liana hanya mampu menyelesaikan dua tahun masa ajaran kuliahnya.

Walau kebahagiaan selalu mewarnai rumah tangga Liana, tak jarang masalah kecil juga selalu muncul di dalamnya.

Namun Liana tahu, jika tidak ada salah satu yang mengalah maka permasalahan kecil itu akan menjadi semakin besar. Dan menjadi sebuah pertengkaran.

Tidak, Liana tidak akan melakukan hal yang sama, ketika orang tuanya dulu, berselisih paham dan berujung pertengkaran. Itu tidak akan terjadi di hidupnya.

Sesibuk apapun, semarah apapun dan setiap apapun masalah yang ia hadapi, ia hanya meminta Rega untuk saling bicara.

Saling bicara dari hati ke hati, saling dengar apa yang ingin di sampaikan dan diinginkan.

Saling bicara, tentang yang ada di hatinya dan apa yang ada di inginkan.
Menegur jika salah dan meminta maaf ketika melakukan kesalahan.

Semua akan indah pada waktunya. Jadi biarkan semua mengalir apa adanya.

Dari Rega dan Liana kita belajar untuk saling menghormati dan menghargai apapun keputusan pasangan kita.

Jangan pendam semua masalah itu sendiri.
Kalian punya teman, teman masa depan , teman hidup ,teman berbagi. Saat kamu bahagia dan terjatuh, di saat indah dan di waktu sulit.

Atau saat kamu mulai lelah, dialah tempat ternyaman untukmu mengeluh.

Itulah makna dari sebuah pernikahan, Liana tak ingin lagi mengalami luka. Luka yang sama seperti kedua orang tuanya.

Waktu terus berjalan, kehamilan Liana juga semakin membesar. Di tengah kesibukan Rega, ia tetap memprioritaskan istrinya.

Sekedar menemaninya jalan-jalan. Membelai lembut saat akan tidur malam, dan memenuhi semua  keinginan Liana, tidak ada yang lebih penting dari istri dan calon anaknya.

Sampai waktunya tiba, buah hatinya lahir ke dunia. Kebahagiaan melengkapi hari-harinya. Dikecupnya pelan kening sang istri, Rega menyaksikan bagaimana Liana berjuang demi melahirkan buah hatinya.

Semakin dalam cinta yang Rega miliki untuk Liana, bahkan dalam hatinya berjanji akan menjaga cintanya hanya untuk Liana, sampai tua sampai nyawa meninggalkan raganya.

Begitulah hidup seharusnya berjalan setelah luka kemudian bahagia menggantikannya. Jangan mengeluh, dan menyerah karena luka, karena sejatinya semua dalam hidup ini penuh makna.

Hanya larut dalam kesedihan tak akan mengubah apapun. Hidup terus berjalan dan yakinlah semua akan indah pada waktunya.

💦💦💦💦

Yeay... Selesai sudah

Terima kasih sekali lagi buat semua yang udah dukung Liana

Kemarin mau udahan, tapi kek masih ada yang kurang,jadi nambah satu lagi

See you di cerita yang lain.

💦❤️💦❤️

LUKA LIANA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang