3 | Sadewa with who?

39 16 17
                                    

B a g i a n t i g a

Kebahagiaan bukan soal materi, hal yang sederhana pun bisa menjadi alasan kebahagiaan itu tercipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kebahagiaan bukan soal materi, hal yang sederhana pun bisa menjadi alasan kebahagiaan itu tercipta.

-St. Khrnnsa

Gadis yang menonton tv itu menghela nafas gusar. Ia selalu sendiri belakangan ini, jika dia pulang sekarang sudah tidak ada lagi yang menyambut didalam rumah dengan hangat. Tidak ada lagi yang menyiapi makanan. Semuanya hilang, sejak mamah-nya kerja dan pulang setiap malam. Bahkan sekarang, mereka berdua pindah tempat tinggal.

Padahal papah-nya selalu berkerja di luar kota, dan selalu menstansfer uang bulanan mereka. Saphire mengambil handphone yang sudah ada di meja depan-nya, lalu mengetikkan beberapa pesan sadewa. Iya Sadewa yang di sekolah, jika bukan cowok kutub itu cowok mana lagi?

Sapique💗
Kesini dong, temenin gue |

Tak lama kemudian terdengar notif balasan dari cowok itu, membuat Saphire tersenyum.

Sadeeequ🤗
| Mau dibawain apa?

Sapique💗
Bawa martabak rasa kacang ya wa |

Tidak dapat 1 menit, pesan tersebut mendapatkan jawaban.

Sadeeequ🤗
| Tunggu

Sapique💗
Baik banget sih sadeku |
Jadi sayang Mulu kan, hehe |

Saphire tertawa kecil lalu menutup aplikasi line  tersebut. Dan menaruhnya kembali diatas meja.

****
"Si dewa kemana?"

Lio dan Sam saling memandang, kemudian menggeleng. "Nggak tau gue, nggak ada kabar dia."

Sejak pulang sekolah, Lio dan Sam tidak pulang kerumah. Mereka berdua memutuskan untuk bermain terlebih dahulu di rumah Audra, toh Audra mengizinkan-nya. Lagi pula jika Sam pulang, hatinya selalu sakit melihat pertengkaran antara bokap dan nyokap-nya yang tak henti-hentinya berantem. Dia hanya capek, dan malas untuk mendengar ocehan mereka. Berbeda dengan keluarga Lio yang baik-baik saja, keluarga ini justru harmonis sekali. Sang bunda yang selalu mengomelinya saat ia telat pulang, berantem, bolos atau bahkan tawuran.

"Selalu gini tuh human."

Audra berdecak sebal. Selalu seperti ini saat kumpul. Sadewa jarang sekali ikut ngumpul bareng mereka, alesan sibuk lah, lagi banyak urusan lah, dan macem-macem lain-nya. Menyebalkan sekali.

Sam menepuk bahu Audra, agar tidak berfikiran nething. Memang, diantara ketiga sahabatnya Sam lah yang paling lama bersahabat dengan Audra. Dari kelas 7 SMP mereka bersahabat. Jika Lio, baru saja bersahabat saat memasuki SMA, sama seperti Sadewa.

Tentang Rasa[ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang