Hallo! Masih dengan rasa kangen yang sama pada si bapak leader kita yang satu ini. Semoga kalian suka. Happy Reading! ^^
Kamu terbangun dengan keadaan yang sulit diartikan, secara nalar tentu ini rasanya tidak mungkin. Tapi memang benar terjadi, selimut tebal yang menutupi seluruh tubuhmu dan juga—Hanbin. Iya, dia masih terlelap disamping, dengan sebelah tangan yang menutup matanya.
Mengingat kembali tentang ganasnya aktivitas kalian semalam membuatmu mengedipkan mata berkali-kali. Tidak menyangka kamu akan jatuh kedalam pelukannya. Kamu memiringkan tubuhmu kearah lelaki yang masih tertidur dengan setengah tubuhnya terekspos karena selimutnya turun sampai kedada.
"Altair?" Gumammu dalam hati.
Hanbin menyentuh ujung dagumu dengan intens, mengikis jarak antara kalian tanpa jeda. Lalu ia mengecup dimulai dari dahi, hidung, mata, dagu hingga bibirmu. Menyesap lebih dalam sehingga kamu meremang, kakimu bahkan tidak sadar sudah mengikuti langkahnya menuju sebuah kamar tanpa pencahayaan.
Kamu bahkan dapat menabrak beberapa bagian karena berjalan mundur, sementara hanbin masih menikmati permainan diatas. Memanjakanmu hanya dengan sebuah ciuman. Kamu berhasil mengerang, padahal hal ini sangat kamu tahan-tahan.
Ia bahkan menelan ludahnya sendiri setelah melihatmu sudah tidak berdaya, terbawa suasana, dan terlihat menggairahkan. Hanbin tidak tahan, jelas lelaki mana yang akan tahan jika melihat seorang wanita terlihat cantik dan sexy dalam satu waktu.
Ditambah pengaruh alkohol yang semakin membuatnya terbakar, suasanya malam ini akan menjadi malam terpanas dalam hidupnya.
"I love everything you have—"
"You'll regret it, Hanbin."Suaramu sudah satu oktaf lebih rendah, kamu sudah melemah. "I've nothing."
"Kamu punya semua hal yang gak wanita lain punya." Tangannya masih asyik memainkan beberapa helai rambutmu. Sedangkan mulutnya sedang sibuk menjelajahi ceruk lehermu. Ini benar-benar membuatmu pusing.
"A—apa?"
"Ketangguhan dan Ketulusan."
"Tsk—klise."Aktivitasnya terhenti ketika kamu berbicara. Seakan-akan tidak setuju dengan ucapanmu. Hal yang tidak terduga adalah ketika dia sudah membuka pakaian atasnya, sehingga terlihat samar-samar dadanya yang bidang.
"Kamu suka cowok yang brengsek atau innocent?"
"Brengsek."Kamu dapat merasakan debaran jantungnya karena dadanya sudah menempel dikulitmu. "Then I can betray him without regret."
"You can call me jerk properly, but—I never let you go."
Kamu menahan napas ketika tangannya sudah menyentuh pakaianmu, mencoba menurunkan secara perlahan. Permainan ini tanpa ada paksaan, pengaruh alkohol yang menuntunmu untuk lebih dari ini. Kamu sangat menantikan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Orihime & Hikoboshi
Romance"It seems like an odd love when you put an attention to me." "Is that something wrong?" "Yes of course, sir." "Tunangan kamu bisa cium sesuatu yang amis ya disini. Have fun with your fiance, dear."