Part 5: Scarlet

87 17 1
                                    

Hallo! Karena tiba-tiba kangen sama si bapak leader kita, aku memutuskan buat update cerita ini. Semoga kalian suka ya. :)

"Bina!!" Sahutnya dengan suara lantang. Hampir satu ruangan beralih perhatian kepada seorang gadis yang berjalan cepat kearah hanbin.

"Jangan keras-keras, Oriana."

"Ups—sorry. Hehe."

"Ada apa?" Hanbin to the point.

"Papa kamu enggak bilang apa-apa?"
"Hm?" Hanbin menatapnya dengan wajah kebingungan. "Enggak."

"Malam ini kita ada dinner bareng, Bina." Dengan gusar nada bicara Oriana terdengar jengkel, sementara doi nampaknya malah terkekeh. Kamu sesekali melirik, dan sayangnya selalu ada waktu dimana matamu dan matanya saling beradu pandang. Kamu membuang pandangan.

          Hanbin masih terdiam didalam mobil yang masih menyala dengan ramainya suara radio. Sesekali memandang sebuah kalung liontin berbentuk bunga sakura. Terasa sangat elegan dan mewah, lalu ia menyimpan kalung itu kedalam kotak kecil berwarna biru gelap.

          Terdengar ketukan dari kaca luar mobilnya, dijendela sudah ada seseorang sedang menunggu hanbin menurunkan kaca mobilnya. Oriana tersenyum seakan hanbin adalah hari-hari baik dalam hidupnya. Hanbin akhirnya memilih keluar dari mobilnya, sambil sedikit membenarkan jasnya. Lalu Oriana menggandeng lengannya dengan suka cita. Berbeda dengan hanbin yang hanya menatapnya tanpa perasaan spesial.

 Berbeda dengan hanbin yang hanya menatapnya tanpa perasaan spesial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kata papa kamu, hp kamu gak aktif ya?"

"Hm? Kayanya baterainya habis." Oriana mengangguk paham.

Terlihat dua orang lelaki paruh baya sedang duduk berhadapan sambil menyesap wine. Sudah bisa hanbin pahami bahwa malam ini akan menjadi malam yang panjang.

"Malam—"

"Long time no see, Son.." Terdengar sangat kaku dan menyentil telinga, terasa mengganjal dan membosankan untuk hanbin. Memang hubungan hanbin dan papanya tidak seharmonis hubungan anak dan ayah pada umumnya.

"Tsskk—" Doi menahan tawa disertai bumbu-bumbu kesinisan. Oriana berdehem seolah-olah ingin memecahkan suasana yang kaku dan tidak mengasyikkan ini.

"Bin, kamu mau steak medium-rare atau medium—"

"Bin, kamu mau steak medium-rare atau medium—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orihime & HikoboshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang