Part 12: Ceiling

63 15 8
                                    

Kembali lagi dengan Deana, Hanbin, Raka dan Oriana. Semoga kalian enggak bosen ya. Selamat Membaca! ^^

            Raka memandang remeh seseorang yang berpenampilan yukata tapi dengan tatapan angkuh. Oriana menangkap sinyal yang berbeda, ia merasa risih karena hanya ditinggalkan berdua dengan orang asing seperti raka.

"Kenapa?" Akhirnya oriana angkat bicara. Lelaki itu hanya melirik dengan malas.

"Pakaian sama mimik wajah enggak cocok." Tentunya oriana tidak terima dengan ungkapan raka.

"Jangan sok menilai. Kamu enggak tau apa-apa." Raka terkekeh dengan tatapan mengejek. Malam ini tidak bersahabat untuk oriana maupun raka.

             Tidak lama, kamu pun kembali disusul dengan hanbin dibelakang. Atmosfer yang tadinya dingin kembali berubah. Raka seperti menilai bahwa seseorang yang tadi menarikmu adalah seseorang yang pernah berpengaruh dalam hidupmu.

"Udah?" Pertanyaan singkatnya raka terasa sangat tenang. Kamu mengangguk pelan. "Ayo."

            Sejauh ini, orang yang paling peka dan pandai menilai situasi adalah Raka. Ia bahkan merangkul pinggangmu supaya bisa lebih erat berada disampingnya. Seakan-akan kalian menjadi pusat perhatian dari oriana dan hanbin.

            Kamu mengikuti skenario yang raka buat, kamu tersenyum ketika posisi kalian sudah tidak bisa dijangkau dengan mereka. Senyuman yang tidak selaras dengan perasaanmu.

"Jadi dia orangnya?"

"Eh?"

"Hanbin?" Seketika kamu terkejut.

"Kamu kenal?" Kali ini raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Bokapnya jadi salah satu investor terbesar diperusahaan. Salah satunya diproject kamu." Badanmu terasa sulit bergerak, serasa ada hantaman listrik secara tiba-tiba.

"Jadi tadi hanya sandiwara?"

"Anggap aja aku enggak mau terlibat sama permasalahan masa lalu kalian."

           Rasanya sangat aneh mengingat hubunganmu dengan Papanya hanbin tidak baik, mengapa ia menjadi layaknya malaikat tanpa sayap tanpa sepengatahuanmu? Kamu tersenyum pahit, merasa selama 3 tahun ini adalah hari-hari berharga yang tidak akan pernah kamu lupakan karena kerja kerasmu.

           Tapi setelah mendengar bahwa dibalik keberhasilanmu ada sosok-sosok besar bersendok perak dan tingginya jabatan memberi akses padamu dengan mudah.

"Mereka memang berhubungan dengan perusahaanku, tapi diluar itu bukan berarti kamu bisa berjalan lurus karena mereka. Kamu bisa berkembang karena passion, karena ya—memang kamu. Kerja keras yang kamu pertaruhkan, terbayar sudah." Raka menjelaskan dengan pelan. "Tidak banyak wanita yang segigih kamu, Dea."

"Semua itu karena aku ingin setiap waktu cepat berakhir. Menanti hari esok lalu berharap mengakhiri hari itu untuk berlanjut dikemudian hari." Kamu tersadar, rangkulannya tidak merenggang. Kamu pun memberi jarak. Raka pun melepas rangkulannya.

            Setelah bertemu denganmu, hanbin jadi lebih banyak diam. Oriana bahkan jadi kebingungan menatapnya yang dipenuhi dengan aura dingin. Untuk disentuh pun, hanbin seperti menjauh.

 Untuk disentuh pun, hanbin seperti menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Orihime & HikoboshiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang