21

679 63 14
                                    

.
.
.

At Apartement

Lelah, krystal benar-benar lelah. Dua bulan ia kerja tanpa kenal waktu. Kadang semalaman tidak tidur sama sekali dan tidak pulang bahkan sering melewatkan makan. Fashionshow itulah alasan ia tidak merawat dirinya dengan baik. Kalau tidak ada kerja sama dengan brand terkenal mana mau dia turun langsung mengerjakan proyek itu. Bukan sombong tapi tangan kanannya, irene cukup pintar untuk menghandle pekerjaannya.

"Oh.. kau! Kenapa disini, ini sudah malam! Pulang sana!!"

"Jahat sekali, kau tidak merindukanku apa? Kita tidak bertemu satu minggu tau". Merajuk. Entah kenapa lelaki ini senang sekali merajuk. Sudah tua tidak ingat umur.

Krystal hanya memutar matanya malas tidak menghiraukan lelaki itu dan melanjutkan langkahnya ke kamar tidur. Membersihkan diri dan berendam air hangat sebentar tidak buruk juga.

.
.
.

"Ya!! Kenapa belum pulang juga"

"Aku lapar, masakkan sesuatu pleaseee"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku lapar, masakkan sesuatu pleaseee"

"Baiklah, wait... Dimana jeff?" Tumben sekali dia masuk tadi tidak disambut adiknya malah lelaki absurd dihadapannya ini.

"Tadi pagi somi memberi kabar kalau dua minggu lagi akan bertunangan."

"WHATTTT?" Kaget pasti. Ia kakaknya tapi tidak diberitahu lebih dulu dan dua minggu itu terlalu mendadak.

"YA!!! Dengarkan dulu. Kau membuatku kaget saja. Lalu somi merengek kalau kau dan jae tidak hadir ia akan marah. Dan tadi jae terpaksa pulang ke korea karna somi ingin meminjam black card nya sekalian ingin memberi pelajaran pada eunwoo karna tidak meminta ijin kepadanya"

"Wahhh... Heol, benar-benar anak itu!

"Nah karna itu aku kesini untuk menemanimu pulang. Lusa kita pulang. Irene noona juga ikut"

Pulang ya... Kali ini ia tidak bisa menghindar lagi. Well ia pulang untuk adiknya. Ya benar.. untuk adiknya.

.
.
.

At Seoul

"Hyung.. aku pulang" Kata-kata itu sudah beberapa tahun menjadi rutinitasnya saat memasuki tempat tinggalnya. Kepalanya mencari-cari sosok yang dipanggil dengan hyung. Harum.. pasti hyungnya sedang didapur memasak untuk mereka.

"Hyung"

"Kamjagiya!! Hey kau membuat hyung terkejut. Cepat bersihkan dirimu jenoya. Lalu segera kemari, hyung sudah memasakkan makanan kesukaanmu."

"Siappp hyung"

.
.
.

Meja makan terasa hening. Hanya ada suara sendok atau sumpit beradu dengan piring.

"Jenoya.. " Sehun meletakkan sendoknya dan menatap jeno melahap makananya yang tinggal sedikit lagi tandas.

"Waeyo" Tanyanya disela-sela kunyahannya.

"Dua minggu lagi somi bertunangan, kau tidak ingin pulang beberapa hari untuk melihat persiapannya mungkin?"

Pelan dan hati-hati. Sehun sudah merangkai kata yang pas untuk memulai percakapan ini sejak tadi memasak. Semoga saja jeno mau mengerti. Ia hanya tidak ingin dikira memisahkan anak dengan orangtuanya.

Jenopun meletakkan sumpitnya. Meminum airnya sampai tandas juga. Mungkin ia benar-benar lapar sehabis sekolah.

"Ani.. aku sudah menghubungi somi noona tadi. Dan ia juga tidak menyuruhku untuk membantu mengurusi pertunangannya. Lagian hyung aku juga disibukkan dengan ujian dan belajar. Jadi yaa begitulah"

Sehun hanya bisa menghembuskan nafasnya lelah. Anak ini cukup keras kepala tapi ia sangat menyayanginya. Karna dia ia bisa bangkit.

Sayang.. Apa yang harus aku lakukan. Disini sudah tidak sama lagi
.
.
.
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang