(1) Begin

5.7K 496 50
                                    

Character by: JK. Rowling.
Story by: AsyifaZ

Cerita ini tidak akan sama sepenuhnya seperti cerita aslinya (Ya iyalah ya, namanya juga ff:v//Plak!//)
Beberapa setting cerita akan diubah atau ditambah oleh saya.

Tanpa basa-basi, mari kita mulai.
---------------------------------------------------------
~oOo~

"Sepasang iris emerald itu tidak pernah absen untuk mencuri perhatianku.
Tatapannya sangat hangat dan memancarkan keceriaan. Sangat terang, seperti matahari..."
.
.
.

~oOo~

Perang di negeri sihir telah usai dengan kekalahan dan lenyapnya sang Dark lord, Voldemort.

Semua 'Death eather' yang dulunya menjadi bawahan setia sang Dark lord telah ditangkap dan dipenjara di Azkaban, termasuk Lucius Malfoy, yang juga adalah ayah dari Draco Malfoy.

Setelah perang usai dan keputusan sidang Wizengamot telah ditetapkan, akhirnya hukuman yang diterima oleh keluarga Malfoy diringankan atas kesaksian yang diberikan Harry Potter sang pahlawan dunia sihir.

Draco Malfoy sendiri yang adalah seorang 'Death eather' dibebaskan dan diputuskan tidak bersalah.
Narcissa Malfoy dibebaskan dari hukuman penjara Azkaban namun tongkat sihirnya di sita oleh kementerian.
Harry bersaksi jika Draco dan Narcissa Malfoy telah membantunya saat di Malfoy Manor dan membantunya berbohong pada Voldemort.

Walaupun begitu, banyak orang yang menyayangkan keputusan Harry Potter untuk meringankan hukuman keluarga Malfoy.
Apalagi seluruh penghuni Hogwarts tau kalau Draco Malfoy adalah rival abadi sekaligus musuh Harry Potter yang utama.
Siapa yang tidak tau keusilan dan bully-an yang dilayangkan Malfoy junior itu ke Harry Potter.

Tapi bukan Harry Potter namanya jika tak berhati lapang dan suka memaafkan. (Benarkah cuma karena  itu?)
Keputusannya sudah ditetapkan dan tak bisa diganggu gugat.

Keluarga Malfoy sangat berterimakasih pada Harry Potter, terutama Narcissa, istri Lucius Malfoy dan juga ibu Draco. Berkatnya, hukumannya juga Lucius diperingan dan Draco tidak dipenjara.

Untuk menunjukkan rasa terimakasihnya, Narcissa dengan senang hati membantu para auror dan kementrian untuk menangkap para Death eather yang berhasil kabur saat perang terjadi.
Hal itu membuat para penyihir mulai kembali menerima keluarga Malfoy dan mulai melupakan kejahatan yang pernah dilakukan Malfoy itu saat menjadi Death eather.
Namun karena hal itu juga, keluarga Malfoy sangat dibenci karena berkhianat pada para Death eather yang lain.

Lain dengan Draco.
Draco sendiri sebagai seorang Malfoy yang sangat Malfoy-ish merasa tidak nyaman dengan seluruh kebaikan Harry yang menurutnya adalah bentuk kesihan dan iba.
Dia adalah seorang Malfoy.
Dikesihani sama sekali bukan ciri seorang Malfoy.

Tapi pikiran Draco itu malah membuatnya dijitak keras oleh Narcissa.
"Anak ini! Harry Potter itu sangat baik sudah menolong keluarga kita! Sebaiknya kau terima saja perlakuan baiknya dan jangan lagi cari masalah padanya atau orang-orang terdekatnya. Sudah cukup.", Ujar Narcissa menceramahi Draco.

Draco hanya mengangguk.
Cih, baiklah.
Draco akui kalau si kepala luka itu memang baik. Hatinya sungguh lapang, hebat, dan wajahnya juga...ehem imut(?)
Tunggu!? Imut?
Apa-apaan dengan pikiran itu, Draco?

Your the Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang