(2) Hogwarts

2.8K 374 38
                                    

~OOo~

"Rambut pirang platina nya itu sangat indah. Bahkan didalam kegelapan pun masih terlihat terang seperti pantulan bulan purnama di danau hitam. Dialah cahayaku..."
.
.
.

~oOo~

Semua penumpang kereta turun setelah kereta berhenti sampai di tempat tujuan.

Draco, Blaise,Pansy, dan Theo turun dari kereta.
Tak disangka setelah turun langsung disambut oleh tatapan tak mengenakan dari banyak orang.
Bisikan-bisikan terdengar saat keempat Sylitherin itu lewat.

Keempat sekawan itu hanya bisa terus berjalan sambil pura-pura tuli.

"Malfoy!" Seseorang memanggil, Malfoy langsung menengok kebelakang untuk mencari tau siapa yang memanggilnya.

"Potter?" Draco mengernyitkan dahi.
Saat di toko buku dia bersikap dingin, saat sudah sampai Hogwarts kenapa tiba-tiba memanggilnya?

Harry mendekati empat sekawan itu.
"Hei, kalian ingin bergabung denganku dan teman-temanku?" Tanya Harry.

Keempat Sylitherin itu saling berpandangan.
"Tentu, kenapa tidak." Jawab Pansy sambil tersenyum.

"Ayo ikut denganku, Ron dan lainnya sudah menunggu." Ujar Harry.

Mereka berlima lalu jalan berbarengan.

Orang-orang menatap mereka dengan aneh.
Potter dan para 'mantan' Death eather? Aneh sekali.

Harry menyadari tatapan itu, namun dia tidak mengira kalau tatapan benci itu diperuntukkan untuk para Sylitherin yang diajaknya.

...

Kedatangan kelompok Sylitherin dan Gryffindor yang datang bersamaan membuat tatapan dan bisikan-bisikan di aula besar.

Semua murid disana hanya menatap interaksi dari kelompok itu dengan bingung.
Walaupun setelah itu mereka berpisah tempat duduk sesuai asrama masing-masing, tatapan mereka masih tak berhenti jika saja profesor McGonagall tidak menyuruh mereka diam dan meminta perhatian karena ingin menyampaikan pidato.

Setelah pidato selesai, kali ini topi seleksi akan memilihkan para murid baru asrama mereka. Sama seperti zaman Harry dan juga kawan-kawan dulu saat mereka masih menjadi murid baru.

Harry jadi merasa bernostalgia saat melihat satu-persatu adik tingkatnya dipilihkan asrama oleh topi seleksi.

Setelah pemilihan oleh topi seleksi dan acara makan bersama selesai, semua murid dipersilahkan kembali ke asrama masing-masing.

...

Draco dan ketiga temannya yang lain berjalan bersama untuk kembali ke asrama mereka.

Saat sedang berjalan dan asyik bercakap-cakap, tiba-tiba seseorang memblokir kaki Pansy hingga gadis itu jatuh.

"Oh lihat! Ada Death eather jatuh!" Ujar suara cempreng wanita.
Itu adalah Melissa Kim, seangkatan dengan Draco.
Melissa dari Slytherin dan sebagian temannya yang berasal dari asrama Ravenclaw.
(Note: Melissa ini Original character atau buatan aku sendiri ya guys, jadi gak ada di film aslinya).

Melissa dan teman-temannya yang lain tertawa.

Blaise segera menolong Pansy yang terjatuh.
"Kau tak apa-apa Pans?" Tanya Blaise dan dijawab anggukan oleh Pansy walaupun sebenarnya kaki Pansy agak lecet.

"Apa maumu sih!" Teriak Draco marah.

"Uuuu, Prince Malfoy kita marah teman-teman. Apa kalian takut? Lihat tanganku bergetar karena ketakutan. Jangan-jangan nanti kita dikutuk oleh tuan besar Malfoy karena menganggu putra kesayangannya. Hahaha...." Ujar Melissa tertawa bersama keempat temannya yang lain.

Your the Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang