~oOo~
" Diam ini menyiksaku.
Kumohon.
Dengarkan aku.
Jangan menyiksaku dengan kesunyian ini..."~oOo~
.
.
.Sudah seminggu Draco mendiamkan Harry.
Dia selalu menghindar saat melihat Harry atau saat Harry mendekatinya.
Tidak, dia masih merasa kecewa dan terluka.Harry tidak suka dengan situasi ini, dia tidak ingin. Dia tersiksa.
...
Berita tentang Draco dan Harry berkencan sudah sampai di koran Daily Prophet, yang tentu saja ditulis oleh Rita Skeeter.
Seperti biasa dia suka melebih-lebihkan.Pahlawan dunia sihir berkencan dengan Mantan pelahap maut.
Kisah cinta segitiga dari sisi terang dan gelap.Harry meremas koran yang baru setengah dibacanya.
Dia tidak masalah jika namanya yang dijelek-jelekkan disana, tapi bukan.
Nama Draco tertera sebagai orang ketiga yang mencuri Harry Potter dari Ginny Weasley, mantan pacar Harry.Tidak, bahkan Harry tidak pernah mempublikasikan hubungannya dengan Ginny, tapi tetap saja koran itu menuliskan tentang cinta segitiga.
Walaupun dia memang sempat berkencan dengan Ginny, tapi itu semua telah berakhir.
Draco tidak ada hubungannya sama sekali dengan putusnya hubungan mereka.Harry menghela nafas berat.
Dia tidak tahan dengan semua ini.Sejak hari saat Harry mengumumkan bahwa Draco adalah kekasihnya, seisi Hogwarts memandangnya...berbeda?
Entahlah.
Ada beberapa yang memandang jijik, seperti yang sudah Harry kira.
Lalu ada juga yang malah terang-terangan mendukung hubungannya, kebanyakan para wanita.
Dan yang lainnya... entahlah, canggung mungkin?.
.
.Sarapan di aula besar...
Draco menatap sarapannya dengan tidak minat sama sekali.
Dia tidak bernafsu walaupun aroma masakan itu sangat menggugah selera."Mate? Kau tidak makan?", Tanya Blaise saat melihat isi piring Draco yang hampir tidak berkurang sama sekali.
"Aku tidak nafsu makan.", Jawab Draco lalu menjauhkan piringnya.
"Ayolah Drake, setidaknya makanlah beberapa suap. Kau tidak ingin pingsan lagi seperti hari itu kan?", Bujuk Pansy.
"Baiklah, hanya agar aku tidak merasa lemas saja.", Ujar Draco lalu mengigit sepotong sandwich.
Merekapun melanjutkan sarapan.
"Draco, hidungmu...", Tegur Theo saat melihat darah mengalir dari hidung Draco.
Draco langsung memegangi hidungnya dan menutupinya dengan sapu tangan yang ada di sakunya.
"Aku harus pergi."
Draco bangkit lalu pergi dari meja makan.Ketiga temannya saling pandang dengan wajah khawatir.
"Bukankah ini sudah terlalu sering? Maksudku, akhir-akhir ini dia terus mimisan.", Ujar Blaise."Mungkin dia terlalu lelah, kita harus memperingatkannya. Mungkin dia harus mundur dari keanggotaan prefek.", Ujar Theo.
Harry langsung ikut bangkit saat melihat Draco meninggalkan aula besar.
"Harry, kau mau kemana?", Tanya Ron.
"Aku segera kembali!", Jawab Harry lalu berlari dengan cepat keluar dari aula besar.
Ron menatap Hermione mencari jawaban.
Hermione hanya mengendikan bahu.
"Berikan dia waktu.", Ujar Hermione sambil tersenyum....
KAMU SEDANG MEMBACA
Your the Light
FanfictionDraco Malfoy x Harry Potter Homophobic, Go away! this story is not for you. Don't like, don't read! ~~~ Mungkin menjadikannya musuh lebih baik daripada tidak dianggap sama sekali olehnya. Jika menjadi musuhnya berarti aku bisa mendapatkan tempat wal...