(5) On your side

2.1K 272 21
                                    

~oOo~

" Kaulah cahayaku,
Kaulah yang menerangi hidupku.
Namun kau juga yang menuntut ku pada kegelapan."

~oOo~

.
.
.

Sudah sebulan hubungan Draco dan Harry berjalan.
Orang-orang yang tahu tentang hubungan mereka tidak banyak.
Pansy, Blaise, Theo, Hermione, dan Ron. Itu saja.
Harry belum siap untuk memberitahu siapapun, Draco atau teman-temannya pun menghargai keputusan Harry tersebut.

Yah, paling tidak kabar baiknya adalah Ron tidak jadi meninju Draco.
Hal itu membuat semua orang tenang.
Draco terlihat lemah akhir-akhir ini.

...

"Hai Dray...", Sapa Harry sambil memeluk kekasihnya itu dari belakang.

"Oh, hai Love. Kau sudah datang.", Ujar Draco sambil tersenyum.

Lagi-lagi mereka bertemu di menara astronomi saat malam hari.

"Sedang apa?", Tanya Harry saat melihat Draco menatap kearah langit malam.

"Sedang melihat bintang saja. Bintangnya sangat indah.", Ujar Draco.

Harry ikut menengadahkan kepalanya untuk melihat bintang-bintang.
"Kau benar, sangat indah.", Ujar Harry sambil tersenyum.

"Tapi bintangku lebih indah daripada bintang yang ada diatas sana.", Ujar Draco sambil menatap Harry lalu menggenggam tangannya.

"Drake, kau semakin handal dalam urusan menggombal ya...", Ujar Harry lalu tertawa geli.

"Gombal? Maaf saja, tapi ini bukan gombal. Ini murni dari dalam hatiku.
Lagipula kau memang sangat indah.", Ujar Draco lalu mengecup lembut pipi Harry.

"Hahaha, apa-apaan sih...", Ujar Harry tersipu malu.

Draco lalu mengelus pipi Harry, menangkup wajahnya di kedua tangan lalu menciumnya.
Harry membalas ciuman Draco.

Harry harus mengakui kalau Draco sangat hebat dalam berciuman.
Dia adalah seorang good kisser.

"Drake...", Harry melenguh sambil menatap Draco.

Jujur saja, setiap Harry memasang wajah yang seperti itu, Draco merasa tidak bisa mengontrol diri.

"Jangan pandang aku seperti itu, Love. Kau tau kalau aku sedang menahan diri untuk tidak memakanmu bukan?", Bisik Draco di telinga Harry.

"Dray..."

Benar, Draco dan Harry tidak pernah melakukan lebih.
Mereka hanya pernah pegangan tangan, berpelukan, atau berciuman. Mereka tidak pernah melanjutkan kegiatan mereka jika misalnya interaksi mereka sudah sangat panas dan intens.

Draco ataupun Harry sama-sama merasa belum siap.

"Hei Dray, bagaimana kalau kita mengadakan pesta natal di Grimmauld Place?
Hermione, Ron, Remus dan Tonks, keluarga Weasley, ibumu, Pansy, Blaise, dan Theo. Kita undang mereka semua.
Aku yakin Sirius tidak akan keberatan jika kita pakai rumahnya untuk membuat pesta, dia mungkin akan sangat senang jika ada banyak orang dirumahnya.", Ujar Harry antusias.

"Terserah kau saja Love, aku akan mengikuti kemauan mu saja.", Ujar Draco lalu mengelus lembut rambut berantakan Harry.
Draco paling suka rambut kekasihnya itu.
Walaupun terlihat berantakan, tapi jika dipegang atau dielus akan sangat lembut.

"Baiklah, kau sampaikan undangan  untuk ibumu ya. Kalau bisa undang profesor Snape juga. Dia kan ayah baptis mu, apalagi dia juga orang yang melindungi ku dibalik bayangan selama ini.", Ujar Harry lagi sambil tersenyum.

Your the Light Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang