Chapter 4

770 73 104
                                    

Hai para readrs ku:v

Gimana kabarnya?

Jaga kesehatan selalu ya, dan selalu pakai masker kalau mau keluar rumah:)

Buat yang lagi sekolah online, semangatt teruss:)

Happy Reading 💜
.
.
.
.
.

Perlahan gadis itu membuka matanya, masih ada sedikit rasa pusing di kepalanya namun ia berusaha untuk mencoba menyandarkan tubuhnya walau rasa pusing melandanya.

Samar-samar ia melihat pandangan nya ke sekitar, di benaknya ia bertanya-tanya. 'Gue dimana?'. Suara pintu terdengar, di sebelah sana ia mihat seorang laki-laki yang tengah berdiri sambil membawa sebuah nampan yang berisikan makanan di tangan nya.

Ia sangat mengenali siapa laki-laki itu, lantas bagaimana ia bisa ada disini bersama nya?. Shasya tersadar bahwa saat di taman ia jatuh pingsan,  dan setelah itu ia tak mengingat apapun lagi.

"Kenapa? Kok bisa ada di taman tadi?" tanya nya. Shasya mulai bangkit untuk duduk dan menceritakan semuanya. Lelaki itu hanya memangut mangutkan kepala nya mendengar cerita Shasya.

Selesainya Shasya bercerita, lelaki itu menarik Shasya ke dalam pelukannya. 'hangat' itulah yang ada ia rasakan.

Orion POV

Gue Orion Digartha. Gue sekolah di SMA Tunas Harapan, sekarang gue udah kelas tiga tapatnya XII IPS 1. Kenapa gue milih Ips? Karena gue mau nerusin bisnis almarhum kakek gue. Jabatan gue di sekolah? Ngga banyak sih, gue cuma kapten basket.

Shasya Ascarya, atau Shasya. Dia cantik, baik, lembut dan penyayang, intinya jauh banget dari Sam kakaknya yang mempunyai sifat agresif dan posesive. Dia orang yang sangat tertutup kecuali sama orang terdekatnya, termasuk gue.

Gue sih belum terlalu lama kenal sama Shasya, tapi yang jelas dia adalah orang terpenting di kehidupan gue. Ntah kenapa gue sayang banget sama dia.

Flashback on

Rencana nya pagi ini gue ngga akan masuk sekolah, karena ada tugas lain yang sedang menumpuk yang harus gue kerjain secepatnya.

Gue sih ngga yakin kalo yang gue liat tadi itu Shasya, tapi karena penasaran akhirnya gue turun dan langsung nyamperin dia. Dan ternyata dugaan gue bener kalau itu adalah Shasya. Gue ngga tau kenapa dia ada di situ, dia begitu menikmati hujan yang mengguyur di tubuhnya.

Saat gue manggil dia, dia langsung noleh ke arah gue dan tak lama kemudian tubuhnya oleh dan akhirnya dia pingsan, untung nya gue cepat nangkep tubuh dia setelah itu gue bawa dia ke mobil dan gue bawa dia ke apartemen gue.

Akibat kehujanan dia pun demam, wajah nya yang sudah pucat dan panas tubuhnya sangat tinggi. Gue langsung suruh pembantu gue untuk ganti baju dia yang udah basah dan gue ke dapur untuk buatin dia bubur.

Flashback off

🍂🍂🍂🍂

Author POV

"Kok lo bisa tau gue ada disana tadi" ucap Shasya sambil menyandarkan kembali tubuhnya.

"Gue ngga sengaja aja lewat aja tadi," jawab Orion.

Orion segera mengambil nampan yang ia bawa tadi, disana ia sudah membawakan semangkuk bubur untuk Shasya. Dengan telaten Orion menyuapi Shasya, selesai menyuapinya kini Orion menyuruh Shasya untuk meminum obat yang sudah di belikan nya tadi di apotik.

Tidak ada penolakan dan tidak sulit, Shasya menuruti semua yang di perintah oleh Orion padanya karena menurutnya lebih baik ia menurut dari pada harus mendengar Orion memarahinya. Setelahnya Orion duduk di sebuah sofa di sana, ia sibuk dengan laptop di tangan nya. Hingga membuat Shasya bosan dan meminta ingin pulang kerumahnya.

SHASYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang