Setelah mengetahui kondisi Farel, Orion kembali mendorong kursi roda Shasya kembali ke ruangan nya untuk beristirahat. Ia tak memaksa Shasya untuk selalu di kamarnya tapi ia juga menyuruh Shasya untuk istirahat yang total agar tubuhnya kembali vit seperti biasa.
Kini di ruangan nya sudah ada Abel. Ia membawakan beberapa macam makanan untuk dirinya dan yang lain. Tak hanya ada Abel tapi Abel juga mengajak Omi dan Angga untuk menjenguk Shasya.
Mereka semua membiarkan Shasya untuk beristirahat dan mereka akan menghabiskan semua makanan yang telah mereka bawa sebelum ke rumah sakit.
Shasya membalik kan tubuhnya menyamping ke arah lain. Ia tak ingin jika ada teman-teman nya yang melihat ia tengah bersedih. Ucapan mama nya kemarin masih terngiang di pikiran nya.
Ia tak tau lagi harus berbuat apa jika apa yang di katakan mama nya itu benar. Shasya tak ingin melepaskan Farel tapi ia juga tau bagaimana cara Sam untuk merebut semua miliknya."Apa benar ya yang di bilang mama kemarin?, Kalo iya, apa harus aku ngelepasin Farel dan ngerelain dia sama Sam?" Batin Shasya.
✨✨✨
Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu-tunggu Shasya. Ia senang karena akan melihat Farel secara dekat, tapi bagaimana kalau disana ada Sam? Pasti dia bakalan ngelarang Shasya bukan?
Tapi Shasya tak menghiraukan itu. Urusan Sam itu urusan belakangan baginya. Yang terpenting adalah ia dapat menjenguk Farel sekarang.
Keadaan Shasya hari ini sudah membaik, bahkan Arlan sudah mengizinkan nya untuk pulang hari ini. Tapi Shasya tak ingin pulang sebelum melihat kondisi Farel, ia ingin memastikan bahwa pacarnya itu baik-baik saja setelah operasi kemarin.
"Yon sebelum pulang anterin gue ke ruangan Farel ya?" Pinta Shasya.
Orion sudah menduga sebelumnya, pasti Shasya akan meminta nya untuk menghantarkan nya ke ruang rawat Farel. Tapi tak masalah, yang terpenting Shasya bisa tersenyum sekarang.
"Iya. Tapi kita tunggu anak-anak yang lain dulu ya?" Ucap Orion lembut dan Shasya pun mengangguk.
Setelah beberapa menit menunggu akhirnya yang di tunggu datang juga. Dengan semangatnya Shasya tersenyum kearah mereka, ia sudah siap untuk menjenguk kekasihnya itu bahkan ada Sam sekali pun ia tak masalah.
Di depan ruangan Shasya dkk melihat sudah ada Sam dan mamanya. Orang tua Farel pun ada disana, mungkin di dalam Farel tengah di periksa oleh dokter makanya mereka masih menunggu di luar.
"Pagi om, Tante" sapa Abel mewakilkan semuanya.
Mila dan Bagus pun tersenyum ramah ke arah mereka namun tidak dengan Sam. Ia muak melihat Shasya disana bersama mereka.
"Iya pagi, kalian teman-teman nya Farel ya?" Tanya Mila.
"Ah iya Tan, kebetulan kita juga satu sekolah sama Farel."
"Nah ini ni pasti yang udah buat Farel celaka!" Sahut Sam sambil menunjuk ke arah Shasya.
Mereka semua menatapnya bingung termasuk kedua orang tua Farel. Apa maksud Sam?
"Maksud kamu apa Sam?" Tanya Bagus.
"Dia yang selama ini buat Farel suka sama dia om! Terus Farel kecelakaan tepat sesudah kita makan malam bukan? Sam yakin, dia pasti di balik semua ini. Karena selama ini Sam perhatiin dari jauh, perempuan ini selalu mengganggu aktivitas Farel sampai Farel hampir di turunin jabatan sebagai ketua osis karena dia!" Ucap Sam panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHASYA STORY
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! Rank #1 Shasya [4/12/2020] Rank #26 Sendiri [11/12/2020] Perjalanan hidup seorang gadis cantik yang pandai menyembunyikan masalah di kehidupan nya. Selain cantik, ia juga pintar. Namun hal itu tidak di ketahui oleh kedua orang t...