Happy Reading ♥️.
.
.Akhirnya Shasya memutuskan untuk tinggal di apartemen milik Orion, ia tidak tau lagi harus mengucapkan terima kasih bagaimana lagi padanya. Orion lah penyelamat bagi Shasya saat ia butuhkan sesuatu.
"Yon..." tegur Shasya.
"Iya sya,"
"Makasih, makasih lo udah baik sama gue selama ini, lo udah ngebela gue, ngelindungin gue, ngehibur gue, bahkan sekarang lo kasih gue tempat tinggal. Di masa tersulit gue, lo orang pertama yang selalu suport gue. Gue udah ngga tau lagi harus ngebalas pemberian lo kaya gimana lagi, gue janji yon, suatu saat gue pasti buat lo bangga." perkataan Shasya membuat hati Orion tersentuh.
"Lo ngga perlu bilang makasih sya, lo adalah segala nya bagi gue. Lo tetap bakalan ada di samping gue sampai kapan pun itu, bahkan gue rela ngorbanin nyawa gue buat lo. Gue sayang sama lo lebih dari sekedar saudara, gue pernah ada di posisi lo dan karna itu gue mau lo tetap jadi Shasya yang gue kenal. Cuma lo harta satu-satunya yang gue punya sya." lalu Orion menarik Shasya kedalam pelukan nya.
Di pelukan nya Shasya sudah menangis sejadi-jadinya. Air matanya telah membasahi baju Orion.
"Sya, lo nangis?" tanya Orion seraya mendongakkan kepala Shasya agar bisa melihatnya.
"Yah jadi basah deh baju gue," ujar Orion.
"Oh jadi lo lebih mentingin baju lo yang basah ini ketimbang gue gitu?" sahut Shasya sembari melepaskan pelukan nya lalu menatap lekat Orion.
Kemudian Orion mengacak-acak rambut Shasya dengan sayang.
"Ngga, karena lo lebih penting dari apa pun." ucap Orion tersenyum manis pada Shasya.
Di wajah Shasya pun tercetak jelas senyum di bibirnya, ia merasa sedikit tenang sekarang saat bersama Orion.
"Tapi yon, gue mau minta satu hal sama lo. Karena cuma lo yang bisa ngebantu gue sekarang."
Orion menaikan satu alisnya, "Apa pun itu bakal gue lakuin. Bilang aja sya, jangan sungkan."
"Gue, em gue, gue..."
"Ck! Gue gue mulu. Gapapa sya bilang aja, lo mau gue ngelakuin apa?"
"Gue mau minta tolong sama lo buat ngebantu perusahaan bokap gue yon, please gue mohon. Gue tau sekarang bokap pasti lagi kesusahan buat cari suplai dana ke perusahaan. Mana lagi buat biaya rumah sakit kak Gara, dengan jual mobil aja itu pasti ngga bakalan cukup yon, gue mohon" kata Shasya dengan wajahnya yang memohon.
"Sya sya, terbuat dari apa hati lo. Mereka udah jahat sama lo, bahkan udah ngusir lo. Tapi lo tetap aja masih mikirin mereka dan sekarang lo masih mau buat ngebantu mereka. Gue salut sama lo sya." batin Orion.
"Gue mohon yon, kali ini aja. Walaupun mereka udah jahat sama gue, tapi mereka tetap keluarga gue."
Sedangkan Orion menatap mata Shasya dengan lekat, dan kini tangan nya sudah menggenggam erat tangan mungil Shasya.
"Iya sya iya, gue bakal bantu perusahaan bokap lo. Apa pun itu, kalo demi lo, gue bakal ngelakuin apa aja yang bisa buat lo bahagia."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHASYA STORY
Teen FictionFOLLOW SEBELUM BACA! Rank #1 Shasya [4/12/2020] Rank #26 Sendiri [11/12/2020] Perjalanan hidup seorang gadis cantik yang pandai menyembunyikan masalah di kehidupan nya. Selain cantik, ia juga pintar. Namun hal itu tidak di ketahui oleh kedua orang t...