Chapter 7

624 61 56
                                    

Happy reading 💕

~~~

Sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di depan sebuah rumah mewah bernuansa putih.

"Makasih ya sya, jadi ngerepotin hehe" ucap Abel sambil menggendong tasnya ke belakang.

"Dih kayak sama siapa aje lo. Yaudah gue balik dulu, biasa orang sibuk ngga boleh keluar lama lama." ujar Shasya sedikit terkekeh.

"Dih gaya lo sya haha, yaudah balik sono. Hati-hati, ntar kalo jatoh bangun sendiri yak."

"Wah sialan nih anak macan."

"Hahahaha yaudah balik sono, sekali lagi makasih bye bye lopeyuu." ujar Abel sambil mengecup tangan nya lalu di arahkan ke arah Shasya.

"Najess woy."

Setelah berpamitan dengan sedikit candaan, Shasya mengendarai mobil nya keluar dari halaman rumah Abel menuju rumah nya.

Hari ini begitu melelahkan bagi nya, rasa pusing di kepala nya belum sepenuh nya hilang. Ia berniat akan beristirahat selepas pulang ke rumah nya nanti.

Setibanya di depan halaman rumahnya, Shasya segera memasuk kan mobilnya ke dalam garasi. Karena ia tidak berniat untuk keluar rumah hari ini. Ia mulai melangkahkan kaki nya masuk menuju kamar nya, di ruang tengah terdapat Alea dan Sam yang sedang menonton televisi.

Ada sedikit rasa iri disana tapi ia tak bisa berbuat apa-apa, dari pada ia membuat suasana kacau akhir nya ia lebih memilih untuk berkurung berdiam diri di dalam kamar nya.

"Enak ya baru pulang jam segini!" tiba-tiba langkah Shasya terhenti saat mendengar suara ibunya.

"Paling juga habis keluyuran sama temen temen nya ma." sahut Sam.

Shasya tak menghiraukan ucapan ibu dan saudara nya itu, ia melanjutkan langkah nya hingga sampai di kamarnya. Di dalam kamar, ia langsung mengunci pintunya terlebih dulu, lalu berjalan menuju kasur miliknya.

"Kapan ya hidup gue ini sempurna, pengen aja gitu kaya mereka. Tapi sulit bagi gue untuk ngedapetin itu semua." gumam Shasya dan tak lama itu ia terlelap dalam tidurnya.

°°°°°

KEESOKAN HARINYA

Jam istirahat pun tiba, seluruh siswa berbondong-bondong untuk memenuhi kantin guna mengisi perutnya yang kosong. Kini, kantin ramai dan padat akan penghuni.

Shasya, Feli, dan Abel memilih untuk makan di kelas saja. Walaupun sudah di tegur beberapa kali agar tidak makan dikelas, karena ruangan kelas ber-ac, mereka tetap saja menlanjutkan aksi nya itu tanpa henti.

"Boleh ngga sih, gue bilang kalo gue masih sayang sama Erlando?" Abel menanyakan hal tersebut pada dua sahabatnya ini.

Shasya menoleh ke arah Abel, "Kenapa ngga?" ujar gadis itu.

"Takutnya, kaya kesan nya gue buta banget sama cinta. Padahal emang gue sayang nya tulus kok sama Erlan." kata Abel seraya mengembuskan nafasnya sejenak.

"Terus, lo mau gimana? Chat dia gitu?" tanya Shasya.

"Iya gue tau sih, tapi ka-,"

"Udah lah bel, move on!" potong Feli cepat, "Masih banyak yang lebih baik dari dia."

Abel menghembuskan nafas nya "Lo ngga pernah tau jadi gue Fel, hidup gue ngga kaya yang lo lihat sekarang. Bagi gue Erlan adalah cowok terbaik yang pernah gue temui." kata Abel dengan nada yang naik.

"Kita berdua tau apa yang lo rasain bel, ngga perlu lo jelasin lagi apa masalah lo kita juga udah paham! Gue ngomong kaya gini karena gue sayang dan peduli sama lo, kalo bukan gue dan Shasya siapa lagi yang mau perhatiin lo? Dan kalo menurut lo dia itu emang baik, terus kenapa dia ninggalin lo tanpa sebab? Dan beberapa hari lo putus sama dia, lo liat dia gandeng cewek lain. Jadi apa salah gue disini nyuruh lo untuk move on?" ucap Feli menjelaskan maksudnya.

"Apa yang di bilang Feli ada benernya bel, ini semua demi kebaikan lo! Lo harus bisa move on dari Erlando" kata Shasya sembari menepuk pundak Abel pelan.

Tanpa di sadari satu bulir bening mengalir di mata Abel, Shasya dan Feli yang melihat itu pun bingung. Mereka tidak tau akan permasalahan cinta teman nya ini.

"Bel... Hei, lo kenapa? Apa omongan gue dan Feli buat lo ngerasa tersinggung? Kenapa lo tiba-tiba nangis kaya gini?" tanya Shasya perlahan dengan nada lembut.

Abel pun menggeleng, "M.. Maafiin gue sya, fel. Gue ngga pernah cerita sama lo tentang ini."

"Maksudnya?"

"Hikss... Erlan...d-dia, dia udah ngerusak gue sya. Dia udah ambil seluruh yang ada di tubuh gue hikss..hiks.. Dan setelah dia pake gue, dia mutusin gue gitu aja. "

Damn!

Shasya dan Feli yang mendengar perkataan Abel, langsung terdiam lesu di tempatnya. Mereka tidak habis pikir dengan teman nya ini, mengapa ia sangat ceroboh sekali.

Plak.

Satu tamparan mendarat di pipi Abel, Feli yang melihat Shasya melakukan itu hanya melongo.

"Kenapa bel? Kenapa lo seceroboh itu? Setelah keluarga lo hancur, bukan berarti lo juga hancur bel. Gue udah sering bilang meskipun kita berasal dari keluarga yang gak sempurna, keluarga yang sering berantem, dan gak harmonis, wtf- kata kata gue sama aja artinya,"

"Intinya jangan rusak diri lo bel. Lo pasti bakalan nyesel suatu saat nanti. Dan gue ngga mau ada penyesalan lagi di hidup lo bel. Lo tau kan hak apa yang sangat gue takutkan, dan gue harap hal itu gak akan pernah terjadi. Untuk kesekian kali, please lo dengerin kata-kata gue."

"Kehilangan, bukankah itu menyakitkan? Dan gue ngga mau merasakan hal yang menyakitkan. Gue mau suatu saat nanti, kita punya anak, ngumpul bareng, jodohin anak dan menceritakan latar belakang kita yang berasal dari keluarga berantakan."

"Lo bisa ngebayangin ngga sih, lo punya suami yang baik, tampan dan perhatian sama lo dan juga punya anak-anak yang cantik, imut, gemesin. Gue yakin saat itu adalah hal yang paling membahagiakan buat kita, gue alay ya hahaha, tapi gue beneran, gue mau itu terjadi sama kita di masa depan nanti."

Abel langsung memeluk Shasya, "Gue sayang sama lo sya, dan gue bakalan mewujudkan semua itu."

"Masih banyak cowo di luar sana yang suka sama lo bel, jangan putus asa setelah apa yang udah lo lakuin dan gue harap lo ngga akan ngulangin hal yang sama untuk yang kedua kalinya."

Kata sayang yang di lontarkan Abel adalah lebih dari seorang sahabat, Abel pikir dulu saat memutuskan menjadi teman Shasya akan dengan mudah mendapatkan apa yang di mau. Dan Abel tau bahwa keputusannya itu salah.

°°°°°


Terima kasih sudah mau mampir ke cerita ini, kalau ada salah kata atau salah dalam penulisan bisa di komen ya:)

Dukungan kalian sangat berharga:)

Vote dan komennya jangan lupa💙

SHASYA STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang