"Bersyukur dijadiin mainan dia gitu? Gue yakin semua cewek bakalan nolak kalau tau, cuman cewek gila aja yang nerima itu semua."
~Zefanya Putri~
🦋🦋🦋
Seluruh pasang mata menatap Alfarel dan Zefanya ketika mereka memasuki kantin sekolah. Tanpa menghiraukan berbagai tatapan yang mengarah pada mereka, Alfarel menarik tangan Zefanya menuju bangku yang masih kosong.
"Woilah, lo main tinggal aja," seru Arkan yang baru saja sampai di kantin bersama yang lain.
"Yang udah officialan mah beda," sahut Gilang.
"Ck, ganggu aja," decak Alfarel.
"Yee, gitu amat sama temen," dumel Bimo.
"Kita kesini cuman minta PJ," lanjutnya.
"Pesan aja!" dengus Alfarel.
"KALIAN DENGER GAK GAESS? PESAN APA YANG KALIAN MAU,
ALFAREL YANG BAKALAN BAYAR!" seru Devan nyaring.Seisi kantin langsung bersorak riang. Jarang-jarangkan Alfarel mau mentraktir. Tanpa ingin membuang kesempatan berharga itu, mereka pun berbondongbondong memesan makanan, mumpung gratis batin mereka. Alfarel yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Mentraktir mereka tidak akan membuat ku miskin," gumannya pelan.
Zefanya yang mendengar itu hanya bisa tertawa dalam hati.
"Mampus lo, gue doain bangkrut," batinnya.
“Mau pesen apa?” tanya Alfarel memecahkan lamunan Zefanya.
“Enggak deh, gue kekelas duluaan ya. Bentar lagi bel bunyi.”
"Mau dianterin gak?" tawar Alfarel.
"Eh, gak usah. Duluan ya," pamit Zefanya. Ia berjalan keluar kantin menuju kelasnya.
"Gue masih gak nyangka, Zefanya nerima lo," kata Gilang setelah Zefanya sudah tak terlihat lagi.
"Lah iya ya, dia kan tipe cewek yang gak bakalan mau berurusan dengan cinta. Kenapa dia mau pacaran sama lo?" timpal Arkan.
"Ya, karena gue ganteng," balas Alfarel santai.
"Yee, narsis." balas Bimo.
"Sirik aje lo," dengus Alfarel.
"Eh tapi ingat, lo gak boleh jatuh cinta sama dia." Devan menimpali.
"Dih, siapa juga yang bakalan suka sama dia," balas Alfarel.
"Hati-hati, nanti jilat ludah sendiri," Arkan memperingati.
"Gak bakalan," balas Alfarel santai.
“Dan jika itu terjadi, jangan menyesal dikemuadian hari,” peringat gilang pada Alfarel.
🦋🦋🦋
Zefanya berjalan santai memasuki kelasnya. Begitu dirinya sudah masuk kedalam kelas, Nabila sudah menatapnya dengan pandangan meminta penjelasan. Nabila adalah sahabat baiknya Zefanya, mereka bersahabat dari SMP.
"Ze, lo beneran jadian sama Alfarel?" tanya Nabila bersemangat.
Zefanya yang mendengar itu hanya bisa memutar bola matanya malas. Nabila adalaah spesies yang sangat menggilai cogan di sekolah. Tetapi jika ada cowok yang mendekatinya, ia bakalan risih. Kadang Zefanya tak menegerti dengan pola pikir sahabatnya itu.
"Iya," jawabnya.
"Lo beruntung banget," seru Nabila berbinar-binar.
"Gue yang jadian, kok malah elo yang seneng?"
"Ya jelas lah, akhirnya sahabat gue ini gak jomblo lagi."
"Serah deh," balas Zefanya cuek.
Nabila yang mendengar respon acuh tak acuh dari Zefanya mendengus.
"Lo harusnya bersyukur jadi pacarnya Alfarel, semua cewek tuh pengen ada diposisi lo."
"Bersyukur di jadiin mainan dia gitu? Gue yakin semua cewek bakalan nolak kalau tau, cuman cewek gila aja yang nerima itu semua," batin Zefanya, ia tersenyum miring.
"Ih, kok bengong sih?"
"Ya, terus gue harus apa? Kayang gitu? B aja kali."
"Au ah," rutuk Nabila terlanjur kesal.
"Dih ngambek," ledek Zefanya.
gimana?
lanjut gak nih?
salam cinta,
tia💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Game
Roman pour Adolescents[Story 1] - PUBLISH ULANG "Bersyukur dijadiin mainan dia gitu? Gue yakin semua cewek bakalan nolak kalau tau, cuman cewek gila aja yang nerima itu semua." -Zefanya Putri Bagaimana perasaan kalian jika dijadikan bahan taruhan oleh mostwanted diseko...