"Gue kenapa sih? gue gak mungkin suka sama dia."
~Alfarel Sanjaya~
🦋🦋🦋
"Lo cinta sama dia?”
Alfarel agak ragu mengucapkannya. Pasalnya ada yang janggal dengan dirinya, mengapa ia merasa tak rela kalau Zefanya benar-benar mencintai sahabatnya itu? Apakah benar ia sudah mulai mencintai Zefanya? Alfarel buru-buru mengenyahkan pemikiran konyolnya itu. Mana mungkin ia mencintai Zefanya. Ia
hanya takut akan kalah dalam permainan ini."Kenapa enggak? Dia itu ganteng, baik, perhatian, lembut. Perempuan mana sih yang gak bakalan jatuh cinta sama dia?" Zefanya sengaja memancing Alfarel, ia hanya ingin tau seperti apa respon cowok itu.
Alfarel terdiam saat mendengar Zefanya memuji cowok lain di depannya. Ia merasa panas mendengarnya. Apakah ini yang dinamakan cemburu? Alfarel
menggelengkan kepalanya kembali menyangkal."Tapi, gue kan udah sama lo. Mana mungkin gue cinta sama dia. Kecuali... " Zefanya kembali menggantungkan ucapannya.
Kali ini, Alfarel diam saja. Supaya Zefanya melanjutkan ucapannya.
"Kalau kita udah putus," lanjut Zefanya santai.
Alfarel tersentak kaget saat mendengar itu, ia buru-buru menormalkan ekspresinya. Zefanya yang melihat itu tertawa pelan.
"Kenapa? Kok kaget sih? Gue cuman bercanda kali," timpal Zefanya.
"Kita gak mungkin putus kan?" tanya Zefanya ketika melihat Alfarel hanya diam saja. Gadis itu berpura-pura polos.
"Ah.. i.. Iya," balas Alfarel gugup.
"Lo gak pandai buat nutupin kebohongan lo," batin Zefanya, ia tersenyum miring.
"Ohiya, lo mau liat foto sahabat gue gak?" Zefanya kembali bersuara ketika hening beberapa saat.
"Mana?"
Tak dapat dipungkiri, Alfarel sangat penasaran dengan sahabatnya Zefanya. Seberapa ganteng sih cowok itu, sampai-sampai Zefanya memuji cowok itu di depannya. Zefanya mengeluarkan ponselnya dari dalam tasnya, ia membuka galeri di ponselnya dan mulai mencari foto sahabatnya. Setelah menemukannya, ia pun meperlihatkannya ke arah Alfarel.
"Nih, gantengkan?"
Alfarel mengamati foto itu. Jika dilihat-lihat, sahabat Zefanya memiliki wajah yang lumayan. Dengan alis tebal, hidung mancung dan bibir pink alami. Tapi, ia
merasa tak kalah tampan dari cowok itu. Ia juga memiliki alis yang tebal, hidung yang mancung, dan bibir yang pink alami. Tapi mengapa Zefanya lebih menyukai cowok itu dibandingkan dia. Alfarel kan pacarnya, seharusnya Zefanya menyukainya bukan cowok itu.
"Namanya Ryan Aditama. Kalau orang lain panggil dia Tama, gue lebih suka panggil dia Ryan. Dan dia suka manggil gue Anya."
"Sebelum dia pindah, dia ngasih hadiah sama gue. Dan sampai sekarang, hadiah itu selalu gue bawa kemana-mana."
"Hadiah apa?" tanya Alfarel penasaran.
"Kalung." Zefanya memperlihatkan kalung yang berada di lehernya.
Alfarel yang melihat itu sempat terkejut, karena ia baru menyadari Zefanya memakai kalung. Kalung itu sangat indah, berinisial A dan R. Nama Zefanya dan cowok itu. Anya dan Ryan.
"Gue sayang banget sama kalung ini, makanya selalu gue bawa kemana-mana."
Alfarel terdiam mendengar itu. Matanya tak sengaja menatap lockscreen ponsel Zefanya. Disana terdapat foto gadis itu yang tersenyum bahagia bersama Ryan.
Mereka tampak serasi."Kalau kita putus, lo bakal sama dia?" tanpa sadar, Alfarel menanyakan itu.
"Kenapa enggak? Kami berdua saling menyayangi. Sayang bisa masuk tahap cinta kan? Apalagi kalau sama-sama gak punya pasangan. Kalau banyak yang bilang kami cocok, kenapa gak pacaran aja?" pancing Zefanya.
Lagi-lagi,ada yang janggal dengan dirinya saat mendengar Zefanya mengatakan itu. Ia sendiri tak tau kenapa.
"Gue kenapa sih? Gue gak mungin suka sama dia," batin Alfarel.
hayooo mau lanjut lagi ga nih??
vote dulu dong baru lanjut whehehe
salam cinta,
tiaa💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Game
Teen Fiction[Story 1] - PUBLISH ULANG "Bersyukur dijadiin mainan dia gitu? Gue yakin semua cewek bakalan nolak kalau tau, cuman cewek gila aja yang nerima itu semua." -Zefanya Putri Bagaimana perasaan kalian jika dijadikan bahan taruhan oleh mostwanted diseko...