"Andai lo bukan mainan gue, pasti gue udah suka sama lo."
~Alfarel Sanjaya~
🦋🦋🦋
Alfarel mengerjapkan matanya, tatapannya langsung tertuju ke wajah Zefanya yang terlelap. Ia memperhatikan wajah lelah gadis itu. Tadi, mereka berdua tertidur setelah berbicara panjang lebar.
Hari ini, Zefanya sangat perhatian dengannya. Saking perhatiannya, Zefanya memilih menginap di rumah sakit menemani Alfarel. Dan berakhir tertidur dengan posisi duduk di samping brankar yang Alfarel tiduri. Untung saja, besok tanggal merah. Jadi mereka tak perlu pergi sekolah. Sebenarnya, Alfarel sudah memaksa Zefanya pulang saja. Tapi gadis itu sangat keras kepala.
Alfarel merasa heran. Apakah Zefanya sudah mulai cinta dengannya? Secepat itu? Apa pesonanya mampu menaklukkan hati Zefanya? Ya, tak ada yang bisa mengalahkan ketampanannya. Anggap saja Alfarel narsis, tapi itu memang kenyataannya. Kalau Alfarel sangat tampan. Apalagi jika ia tersenyum manis. Dijamin deh kaum hawa bakalan terhipnotis dengan senyumannya.
Jika benar Zefanya sudah mulai cinta dengannya, maka ia akan segera memenangkan permainan ini kan? Padahal, Alfarel tak tahu saja kalau Zefanya sangat terpaksa menemaninya menginap di rumah sakit. Ini semua gara-gara Nabila. Jika bukan karenanya, ia tak akan mau menjenguk Alfarel dan berakhir menginap di rumah sakit. Kurang sinting apalagi sahabatnya itu?
Alfarel mengelus kepala Zefanya lembut. Matanya terpaku menatap wajah gadis itu yang terlelap. Jika dilihat-lihat, Zefanya terlihat lebih cantik saat tertidur. Kulitnya yang putih mulus, bulu matanya yang lentik tanpa memakai maskara,
lalu yang membuatnya terpana adalah bibir gadis itu yang berwarna pink alami. Di mata Alfarel, Zefanya begitu cantik. Apalagi jika dilihat sedekat ini.
"Cantik." Alfarel mengucapkan itu secara tak sadar. Jika sadar, ia pasti langsung menyangkalnya.
"Makasih udah mau temenin gue." Alfarel berucap lembut. Kali ini, ia
mengucapkannya secara sadar dan... tulus? Entahlah, ia tak tahu. Jujur saja, saat melihat Zefanya tertidur seperti ini, membuat hatinya sedikit berdesir. Ia tak tahu kenapa, tapi yang pasti saat berada di dekat Zefanya ia merasa.... nyaman?
"Andai lo bukan mainan gue. Pasti gue bakalan suka sama lo," batin Alfarel.
Jika Alfarel menyukai Zefanya tak masalah kan? Ingat, suka bukan berarti cinta. Ya, dan Alfarel menyukai Zefanya karena kecantikannya. Semua cowok suka cewek cantik kan? Dan Alfarel mengakui kalau Zefanya cantik. Tidak salah kan kalau dia menyukainnya karena cantik?
Alfarel terkekeh pelan, ia tak habis pikir dengan dirinya. Mengapa rasanya berbeda saat dia berada di sisi gadis ini? Gadis ini bisa membuatnya nyaman jika berada di dekatnya. Dan jika berada jauh darinya membuat Alfarel... rindu? Mungkin kah? Ia tak tahu itu. Yang ia tahu, ia mulai tak bisa jauh dari gadis ini.
Bisakah ia memenangkan permainan ini Ataukah ia akan kalah dan berakhir mencintai Zefanya? Entahlah, hanya wantu yang bisa menentukan.
Alfarel memandang wajah gadis itu sekali lagi, sebelum kembali memejamkan matanya dan terlelap bersama Zefanya memasuki alam mimpi.
gimana? mau lanjut lagi?
ayo berikan banyak cinta supaya aku semakin semangat buat lanjutin cerita inii hehe
salam cinta,
tiaa💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Game
Teen Fiction[Story 1] - PUBLISH ULANG "Bersyukur dijadiin mainan dia gitu? Gue yakin semua cewek bakalan nolak kalau tau, cuman cewek gila aja yang nerima itu semua." -Zefanya Putri Bagaimana perasaan kalian jika dijadikan bahan taruhan oleh mostwanted diseko...