22. Nabila dan Arkan

553 196 114
                                        

"Siapa?" tanya Nabila penasaran. Padahal ia jelas tahu siapa orang itu.

"Kepo." Zefanya menjulurkan lidahnya.

Tuk!

Karena kesal, Nabila menjitak kepala Zefanya.

"Aduh!!" ringis Zefanya.

"Rasain!!"

"Jahat." Zefanya mengerucutkan bibirnya.

"Biarin!" kini gilirangn Nabila yang menjulurkan lidahnya meledek Zefanya.

"Udah ah, gue mau balik."

"Eh, eh. Mau kemana lo?"

"Bandara," jawab Zefanya singkat.

"Ngapain? Ortu lo pulang?"

"Ck, bukan," decak Zefanya.

"Terus?"

"Banyak nanya lo."

"Heh, gue serius. Ngapain kebandara?"

"Jemput Ryan."

"Ryan?"

"Sahabat cowok gue."

"Ohiya. Lo sering ceritain dia sama gue."

"Yaudah, gue mau balik."

"Eh, tunggu!"

"Apa lagi sih?" kesal Zefanya.

"Jam pelajaran kan belum habis."

"Terus?"

"Lo mau bolos?"

"Iya. Udah ah, gue duluan."

Setelah mengatakan itu, Zefanya langsung berlalu dari hadapan Nabila. Ia sangat bersemangat untuk bertemu sahabat cowoknya itu. Somoga saja dengan kembalinya Ryan ia bisa melupakan semua yang terjadi. Walaupun itu sangat sulit.

"Yee, main tinggal aja," kesal Nabila.

"Lah? Ngapain gue masih disini?" lanjutnya.

"Lebih baik gue kekelas aja, dari pada ketemu setan di toilet. Ih serem!"

Setelah mengatakan itu, Nabila merasa merinding sendiri. Tak ingin berlama-lama di toilet, ia pun langsung bergegas keluar dari sana.

"Bisa mampus gue kalau beneran ketemu setan." Nabila segera membalikkan badannya, ia berniat hendak melangkah keluar dari toilet, tapi...

Bruk!!

"SETAN!!" teriak Nabila, ia hampir terjatuh karena menabrak seseorang.

"Mampus, gue nabrak setan," batin Nabila.

Bulu kuduk Nabila langsung merinding, ia duduk jongkok di depan pintu toilet. Kedua tangannya ia gunakan untuk menutup kedua telinganya.

"Ampun mbak kunti, jangan ganggu. Gue orangnya baik kok, rajin ngaji, rajin sholat, sayang keluarga, terus gue suka sedekah. Terus gue... ya.. pokonya gue orangnya baiklah!" ucap Nabila ngelantur.

Arkan berusaha menahan tawanya ketika melihat itu. Ia merasa gemas dengan gadis ini. Ya, yang menabrak Nabila adalah Arkan, temannya Alfarel. Seketika tawa Arkan pecah, ia tak kuasa menahan tawanya lagi.

"BWAHAHAHAH!!"

"Ko suara cowok si? Jangan-jangan itu genderuwo lagi. Hih! Bunda," batin
Nabila.

Nabila yang mendengar suara itu, semakin takut saja. Ia berpikir kalau yang menabraknya tadi bukan kunti melainkan genderuwo. Ketika memikirkan itu Nabila menangis histeris. Ia sangat takut jika berurusan dengan yang namanya setan atau sejenisnya.

Love GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang