[Story 1] - PUBLISH ULANG
"Bersyukur dijadiin mainan dia gitu? Gue yakin semua cewek bakalan nolak kalau
tau, cuman cewek gila aja yang nerima itu semua."
-Zefanya Putri
Bagaimana perasaan kalian jika dijadikan bahan taruhan oleh mostwanted
diseko...
Ketika jam istirahat tiba, Alfarel dan teman-temannya memilih nongkrong di pinggir lapangan basket daripada di kantin sekolah. Alasannya sih pengen liat adek kelas yang sedang berolahraga. Cuci mata dikit gakpapa kan?
"Eh, eh. Itu kan Zefanya," kata Devan sambil menunjuk seorang gadis yang sedang asik bermain basket sendirian.
Alfarel yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah yang ditunjuk Devan. Dan benar saja, disana terlihat Zefanya sedang memainkan basket sendirian di tengah lapangan. Entah kemana sahabatnya berada.
"Terus?" tanya Alfarel bingung.
"Samperin gih!"
"Ngapain coba?" tanya Alfarel sambil meminum air yang tadi sempat dia beli di kantin.
"Tembak dia!"
"Uhuk.. Uhuk," perkataan Devan yang tiba-tiba membuat Alfarel tersedak.
"Ya elah, sans aja kali. Gausah kaget," timpal Gilang.
"Lo gak lupa sama penjanjian kita kan?" tanya Devan.
"Gue gak pikun ya," dengus Alfarel.
"Yaudah, sana samperin!"
"Oke." Setelah mengatakan itu, Alfarel pun langsung berjalan menuju Zefanya yang masih asik bermain basket. Ia merebut bola basket yang berada di tangan gadis itu sampai membuat sang empu tersentak kaget.
Alfarel tak menjawab pentanyaan Zefanya. Ia langsung berjongkok di depan gadis itu dan menggenggam tangannya dengan lembut.
"Eh, ngapain?" Zefanya yang mendapatkan perlakuan seperti itu pun kaget.
"Gue suka sama lo. Will you be my girlfriend?" tanya Alfarel sambil menatap mata Zefanya teduh. Ada kesungguhan dibalik tatapannya.
"TERIMA! TERIMA!"
Orang-orang yang berada di tepi lapangan bersorak termasuk teman-teman Alfarel.
"MANTAP BOS KU!" sorak Devan.
Zefanya yang sempat bingung langsung menormalkan ekspresinya. Ia membalas genggaman tangan Alfarel dan menatapnya lembut.
"Yes, i will," jawabnya tanpa ragu.
Alfarel yang mendengar itu tersenyum senang. Ia pun langsung memeluk Zefanya.
"Ini sangat mudah," batin Alfarel, ia mengeratkan pelukkannya.
"Liat aja, lo yang bakal jatuh cinta sama gue." batin Zefanya, ia tersenyum miring.
Jika kalian berfikir orang yang mendengar Alfarel dan teman-temannya melakukan permainan itu adalah Zefanya, maka jawabannya adalah benar. Zefanya mendengar semuannya, dan ia tertarik mengikuti permainan itu. Ia merasa tertantang melakukannya. Ketahuilah, Zefanya gadis yang suka tantangan. Entah siapa yang akan memenangkan permainan ini, akan tetapi Zefanya sangat yakin bahwa ia yang akan memenangkannya.
"Kantin yuk!" ajak Alfarel, ia melepaskan pelukkannya dan beralih menggenggam tangan Zefanya lembut.
"Yah, berkurang deh stok cogan kita."
"Bakalan jadi Couple Goals nih."
"Mereka cocok."
"Cantikan gue kemana-mana."
"Aigoo, Alfarel selingkuhin gue."
"Suami gue di ambil orang."
"Aaaa, sweet banget."
"Gue juga mau digituin."
Terdengar banyak bisik-bisik siswa yang membicarakan mereka.
"PJ! PJ!" teriak Gilang.
"CIEEE, YANG UDAH GAK JOMBLO LAGI!" timpal Devan.
"PJ BOS!" balas Arkan menimpali.
"LANGGENG YA!" timpal Bimo.
Alfarel yang mendengar itu tak menghiraukan teman-temannya. Ia langsung menarik tangan Zefanya menuju kantin sekolah untuk merayakan satu rencannanya yang berhasil.
Alfarel berfikir jika Zefanya hanya gadis lugu yang sedang masuk dalam permmainan yang sedang direncanakannya bersama teman-temannya. Akan tetapi dia tak tahu jika gadis itu ikut andil dalam permainan ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
