Usia beby vania sudah memasuki delapan bulan dimana dia sudah mulai bisa untuk merangkak dan berbicara walaupun tidak jelas
" Uhhh anak ayah udah makin berat aja " ucap arka mengendong anaknya itu dan menciumi pipi gembul beby vania
" Nanti kalau udah gede jangan kaya bundah yah soalnya bunda bawel "
" Mas aku denger " jawab kiara dari arah dapur dan arka hanya menyengir
Arka membawa beby vania duduk disofa dan mendudukan beby vania di pangkuanya
" Ini kopinya mas " kiara datang dengan secangkir kopi di tanganya,hari ini memang arka tidak ke kantor karena wekeend
" Taruh disitu aja sayang " arka menunjuk meja dekat sofa dengan bibirnya karna dia tengah memeluk putri kesayanganya itu
" Minum dulu kopinya mas nanti dingin "
" Bentar lagi,mas masih kangen sama beby vania" arka memang jarang sekali bermain dengan anaknya itu karena dia selalu pulang larut dan putinya itu sudah tertidur
Kiara menatap arka dalam dia bisa melihat kasih sayang tulus dari mata lelaki itu,dia sangat beruntung karena sudah mempunyai suami seperti arka yang selalu mengerti setiap keinginanya dan selalu menjaganya dan pastinya selalu mencintainya
" Kenapa liatin mas kaya gitu ? tanya arka
" Kenapa aku gak boleh liatin kamu " jawab kiara galak
" Bukan gitu,mas heran aja kenapa kamu liatin akunya sampai segitunya,kalau dibilang kamu terpesona itu udah pasti sih secara mas kan ganteng " ucap arka kepedean tingkat dewa
" Anda kepedean sekali bapak dosen yang terhormat "
" Emang nyata kok,buktinya waktu aku masih ngajar banyak tuh yang terpesona sama mas "
" Mas mau tidur diluar malam ini " ancam kiara,dia tidak suka jika arka membahas bagaimana mahasiswi mahasiswinya mengidolakan lelaki itu
" Ampun neng jago " jawab arka terkekeh,dia tidak mau jika tidak tidur bersama istri kecilnya itu
" Yaudah siniin beby nya,kamu minum kopi kamu nih " arka langsung memindahkan anaknya ke pangkuan kiara lalu menyesap kopinya
" Anak bunda gak senang yah main sama ayah soalnya ayah bau belum mandi " kiara sengaja menyingung suaminya itu karena arka malas mandi hari ini,entah apa yang menerpa dirinya
" Enak aja,ayah tetap harum kan sayang " ucap arka lalu mendekat ke arah kiara yang sedang memangku putrinya itu lalu berjongkok didepan kiara
Beby vania tiba tiba menganguk seakan paham ucapan ayahnya itu " Itu kan bener beby vania nganguk " ucap arka senang anaknya itu memang mengerti pada dirinya
" Dihhh " denggus kiara tak terima dengan kelakuan anaknya itu
" Bunda kalah yah,sama ayah karna sekarang ayah udah punya suporter hebat yaitu putri ayah yang cantik ini " arka tersenyum dia mencium pipi gembul putrinya itu berkali kali
Kiara kembali tersenyum melihat interaksi suaminya itu dengan putrinya,entah dimana sudah perginya sifat dingin,datar dan menyebalkan soerang Arkana Gunanawan itu,sekarang sudah digantikan dengan seorang Arkana Gunawan yang hangat,ceria dan mudah tersenyum
Ya allah selalu berilah keberkahan untuk rumah tangga kecil kami ini,berikanlah selalu kebahagiaan untuk kami
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS DOSEN
RandomBagaimana jika kedua insan bertemu dan mereka memiliki sifat yang berbeda,seperti seorang dosen yang dipersatukan dengan mahasiswanya sendiri