Ending 1

66K 2.7K 24
                                    

Putri kecil arka dan kiara kini telah berumur lima tahun dimana vania telah menjelma menjadi gadis kecil nan cantik

" Bunda dedek bayi kapan sih keluarnya ? tanya vania pada kiara yang kini tengah mengandung anak keduanya dan juga arka

" Udah gak lama lagi kok sayang " jawab kiara menggelus pipi putri kesayanganya itu

" Nanti kalau dedek bayinya perempuan harus tidur sama vania dan bunda oke " Vania menggelus perut buncit bundanya itu

" Loh,jadi ayah tidur dimana dong ? "

" Ayah tungguin dedek laki laki dari bunda aja " jawab vania polos membuat kiara tertawa,berarti secara tidak langsung vania menginginkan kiara untuk hamil lagi

" Kok duduk di pangkuan bunda lagi vania " ucap arka yang baru masuk kedalam rumah

" Kan ayah sudah bilang kalau vania gak boleh minta pangku sama bunda " ucapnya lagi

" Tapi tadi bunda bilang gak apa apa "

" Turun " ucap arka tegas membuat vania menunduk takut lalu turun dari pangkuan kiara

" Mas ih jangan gitu " ucap kiara,dia tau kalau suaminya itu khawatir karna dia tengah hamil besar tapi malah memangku vania yang lumayan berat

" Lagian kamu juga udah berapa kali aku bilang jangan suka mangku mangku vania,kamu lagi hamil kiara " arka menatap kiara dan vani yang masih menunduk gadis kecil itu engan untuk melihat ayahnya

" Iya mas aku minta maaf,sekarang kamu kamu minta maaf sama vania lihat tuh jadi takut sama kamu " kiara menunjuk vania menguankan dagunya

Arka menghela nafasnya lalu berjongkok dihadapan gadis kecilnya itu yang duduk diatas sofa " Maafin ayah ya,ayah bukanya larang vania buat duduk dipangkuan bunda,tapi bunda kan sekarang lagi bawa dedek bayi nanti dedeknya kejepit karna vania duduk di pangkuan bunda gimana ? kalau adenya sakit gimana ? ucap arka pelan dan mengecup tangan munggil vania berkali kali

Vania mendongakan kepalanya lalu menatap kiara dan turun di perut kiara yang membuncit

" Maafin vania bunda,maafin vania dedek " ucap vania memeluk bundanya sayang dan menggelus perut kiara

" Iya sayang bunda maafin,sekarang vania minta maaf ke ayah oke " kiara selalu mengajarkan vania minta maaf jika memang itu dia yang membuat kesalahan

Vania memeluk leher arka erat " Ayah maafin vania,vania janji gak akan minta bunda buat mangku vania lagi,vania gak mau dedek sakit karna vania "

" Cium ayah dulu kalau mau di maafin " vania langsung mencium pipi kanan dan pipi kiri arka dengan sayang

" Pintar anak ayah " ucap arka mencium pipi vania

" Tapi yah,nanti kalau dedek bayi udah keluar terus dedek bayinya perempuan,berarti ayah tidur sendiri dong " ucap vania menatap arka

" Kok gitu " arka menaikan alisnya heranm mendengar penuturan putrinya ini

" Iya dong,soalnya vania sama bunda kan perempuan terus kalau dedeknya perempuan berarti harus tidur bertiga,dan ayah nunggu dedek bayi laki laki yang bunda kasi ke ayah aja oke " jawab vania polos dan mengancungkan jempolnya

Arka tertawa terbahak,memangnya membuat anak itu gampang tinggal dikasih doang,astaga sungguh mengemaskan putrinya ini

" Oke sayang kalau ayah sih gak masalah kalau bunda mau kasih dedek bayi laki laki " arka mengedipkan matanya kepada kiara dan kiara hanya mendengus dia tau apa maksud suaminya itu

" Tapi peraturan tidurnya harus beda,vania harus tidur sama dedek bayi walaupun dedek bayinya laki laki,ituk kan dedek vania juga dan ayah harus tidur sama bunda gak boleh dipisahin "

" Emang kenapa gak boleh dipisahin yah ? tanya vania

" Vania tau apa itu dosa ? tanya arka balik

Vania menganguk " Dosa itu kalau vania gak nurut sama ayah dan bunda terus vania bisa di marah sama Allah "

" Pinter banget sih anak bunda " ucap kiara dia salut dengan putri kecilnya ini walaupun baru berumur lima tahun tapi vania sudah bisa menyerap dengan baik apa yang ayah bundanya katakan

" Ahh gitu sayang nanti kalau ayah gak tidur sama bunda gara gara vania gak izinin nanti vania dosa loh "

" Kalo gitu vani tidur sama dedek bayi aja,gak mau dimarah sama Allah "

" Toss dulu dong sama ayah " arka mengangkat tanganya dan tos dengan vania

Arka lalu berdiri dan duduk disamping kiara

" Sayang " panggil arka manja

" Capek " jawab kiara dia sudah bisa menebak

" Tadi capek,tapi pas liat kamu sama vania capeknya hilang

Kiara manguk manguk " Terus kenapa ?

Arka mencium seluruh wajah kiara lalu turun diperut kiara dan mengecup perut buncit itu berkali kali " Kata dedek bayinya dia kangen sama ayahnya minta di jenguk " ucap arka tanpa dosa

" Maunya " jawab kiara mengerucutkan bibirnya suaminya ini benar benar sangat mesum di saat hamil besar begini dia tidak pernah absen mengajak kiara bercinta,katanya agar anak di perut kiara tau siapa ayahnya padahal itu hanya alibi seorang Arkana Guanawan.

MAS DOSENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang