34] Rumit.

731 54 8
                                    

Vote dulu sebelum baca!

*****

Sany menatab Rangga yang masih tertidur pulas di kasur rumah sakit dengan berbagai alat medis yang menempel di tubuhnya.matanya sembab,ya karna sendari tadi Sany terus menangis jika mengingat Rena berpelukan dengan Mosfer.

"Maaf"Seribu kalilebih Sany mengatakan kata maaf kepada Rangga,dadanya sesak tangisannya mulai menjadi jadi.

"San,jangan nangis terus dong,nih makan dulu"ujar Famos yang memberikan nasi box kepada Sany.

"gak,makasih Fam"geleng Sany.

"entar lo sakit San,udah empat jam lo di sini gak makan"kawatir Famos.

"emang kenapa?Sany gak masalah sakit,emang Famos bakal faham sama hidup Sany?"tajam Sany.

"San,gue gak maksud gitu,gue kawatir aja sam lo-"

"Sejak kapan famos kawatir sama Sany?"balas Sany yang membuat Famos bungkam seketika.

"Makan dulu san"protes Famos.

"Sany bilang enggak ya enggak Fam!"bentak Sany yang mulai bangkit dari bangkunya,"Sany pulang dulu,jagain Rangga"

"gue anter yah San"tawar Famos.

Sany menghentikan langkahnya,dia pun mulai menghela nafas berat,dan mulai membalikkan badannya menatab Famos,"Gak usah,Sany bisa sendiri,lagian Sany punya uang,dan maaf Sany gak mau pemaksaan"ucap Sany yang mulai pergi dari ruang ICU.

Sany mulai terdiam diri di halte bus dekat rumah sakit,ini sudah jam 8 malam,namun saja Sany masih di sana dengan menatab jalanan yang sudah mulai sepi.

"malem malem sendirian lagi"ujar seseorang yang membuat Sany mendongakkan kepalanya menatab laki laki yang tak jauh darinya.

"Kak Adriel?"terkejut Sany menatab laki laki itu.Adriel Nuel Hajat,kakak sepupu Sany yang berumur Sama dengan Sany,karna hanya beberapa bulan umur mereka.Adriel sudah lama Sany tak menemuinya,bahkan sudah hampir lima tahun lamanya semenjak kakaknya ini memilih bersekolah di luar negri waktu SMP kelas 7.

"Allena Sany,anak babi yang selalu menangis kalau di kasih jus jambu"tawa Adriel yang membuat Sany menatab tajam dirinya.

"Mama Sany bukan babi kak"malas Sany.

"iya iya...Kenapa lo di sini?"tanya Adriel yang mulai duduk di samping Sany.

"Sany yang tanya kakak dulu,kakak pulang kapan?"tanya Sany balik.

"Kemarin sore gue pulang,"jawab Adriel.

"Kenapa gak ngabarin Sany,kebapa gak nemuin Sany"cemberut Sany.

"Gue mau kasih kejutan buat lo,ehh kemarin habis pulang bandara lo gak di rumah,kata Mama lo sekarang di apartemen,ya tadi gue di apartemen lo ehh malah ketemu cindel"geleng Adriel mengingat Lia tadi yang cerewet saat melihat dirinya.

"Maaf kakk,Sany tadi gak pulang dulu soalnya Sany ngerjain tugas di tempat temen Sany"bohong Sany.

"ohh gitu,trus lo disini sendiri ngapain?"

 ATMOSFER ( Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang